AS & India Dekati Kesepakatan Dagang Turunkan Tarif Impor

India dan Amerika Serikat (AS) dilaporkan hampir menyelesaikan kesepakatan dagang bilateral yang telah lama tertunda. Kesepakatan ini berpotensi merombak lanskap tarif secara signifikan.

Menurut laporan surat kabar Mint yang mengutip tiga orang yang mengetahui masalah ini, kesepakatan tersebut dapat memangkas tarif impor AS atas ekspor India secara drastis.

Skema Potongan Tarif dan Konsesi Energi

Inti dari negosiasi ini adalah potensi pemotongan tarif impor AS dari 50% menjadi sekitar 15% hingga 16% untuk barang-barang India. Namun, ini datang dengan konsesi di sektor-sektor utama.

Energi dan pertanian adalah area negosiasi kunci, seperti dilaporkan Mint. Sebagai gantinya, New Delhi kemungkinan akan mengurangi impor minyak mentah Rusia secara bertahap.

Minyak mentah atau crude oil adalah minyak yang belum diproses. Laporan Mint mencatat bahwa pembelian dari Rusia saat ini mencakup sekitar 34% dari total pembelian minyak India.

Selain energi, kedua belah pihak sedang membahas akses pasar yang lebih besar untuk jagung dan bungkil kedelai (soymeal) non-rekayasa genetika dari AS.

Mint melaporkan bahwa isu-isu sensitif seperti produk susu masih belum terselesaikan.

Kesepakatan ini dapat memberikan keringanan tarif yang sangat dibutuhkan India. Di sisi lain, Washington mendapatkan mitra ekspor pertanian baru di tengah ketegangan dagang AS-Tiongkok yang masih berlanjut.

Konfirmasi Pejabat Tinggi dan Proyeksi Kesepakatan

Negosiasi ini tampaknya mendapat perhatian di tingkat tertinggi. Reuters melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi bahwa ia telah berbicara dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Trump menyatakan bahwa fokus pembicaraan mereka adalah perdagangan dan energi. Presiden Trump juga mengatakan bahwa PM Modi meyakinkannya bahwa India akan membatasi pembelian minyaknya dari Rusia.

PM Modi mengonfirmasi panggilan telepon tersebut di platform X, namun lebih berfokus pada ucapan selamat hari raya Diwali dan tidak memberikan rincian tentang diskusi perdagangan.

Menurut Mint, kerangka besar kesepakatan ini sudah ada, meskipun persetujuan politik akhir masih tertunda. Pengumuman resmi kemungkinan dapat dilakukan di KTT ASEAN bulan ini.

Reuters menambahkan bahwa kesepakatan itu mungkin juga mencakup mekanisme untuk meninjau tarif dan akses pasar secara berkala.

Referensi:

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Related Articles

AppLogo

Gotrade