Banyak karyawan berpikir bahwa investasi saham hanya untuk mereka yang punya penghasilan besar atau waktu luang untuk memantau pasar setiap hari.
Padahal, justru karyawan dengan gaji tetap memiliki keunggulan terbesar: kestabilan pendapatan dan ritme keuangan yang teratur.
Dengan strategi yang tepat, gaji bulanan bisa menjadi sumber kekayaan jangka panjang melalui investasi rutin.
Bukan soal berapa besar gaji yang kamu punya, tetapi seberapa disiplin kamu menyisihkannya secara konsisten. Simak panduan dari Gotrade berikut ini.
Tantangan Umum Karyawan dalam Memulai Investasi
Bagi sebagian besar karyawan, tantangan pertama adalah komitmen untuk memulai. Banyak yang menunda investasi dengan alasan gaji pas-pasan, takut rugi, atau tidak tahu harus mulai dari mana.
Namun, tantangan sebenarnya bukan pada jumlah uang, melainkan pada kebiasaan finansial.
Beberapa hambatan umum yang sering ditemui:
- Sulit menahan godaan konsumtif. Begitu gaji masuk, sering kali habis untuk belanja, nongkrong, atau cicilan baru.
- Kurangnya pengetahuan tentang pasar saham. Banyak yang berpikir saham terlalu berisiko, padahal risikonya bisa dikendalikan dengan strategi yang tepat.
- Rasa takut kehilangan uang. Ketakutan ini membuat karyawan lebih nyaman menabung di bank dengan bunga rendah, padahal nilainya terus tergerus inflasi.
Padahal, semua hambatan tersebut bisa diatasi dengan strategi investasi rutin yang terjadwal dan mudah dilakukan.
Konsep Investasi Rutin (Auto-Invest)
Auto-invest atau investasi rutin adalah strategi menyisihkan sejumlah uang secara otomatis setiap bulan untuk berinvestasi, misalnya setiap tanggal gajian.
Dengan cara ini, kamu bisa berinvestasi tanpa harus menebak kapan waktu terbaik masuk ke pasar.
Melansir Morningstar, investor yang melakukan investasi rutin selama 10 tahun cenderung memiliki hasil portofolio lebih stabil daripada mereka yang hanya berinvestasi ketika pasar sedang naik.
Selain itu, auto-invest juga membantu kamu membangun kebiasaan finansial yang sehat, menjadikan investasi sebagai prioritas, bukan sisa dari pengeluaran.
Contoh: kamu bisa mengatur agar setiap tanggal 25, Rp1 juta otomatis digunakan untuk membeli saham pilihan di aplikasi investasi.
Dalam jangka panjang, strategi ini membuat kamu menjadi investor disiplin tanpa harus repot memantau pasar setiap hari.
Contoh Simulasi Alokasi Gaji
Misalkan kamu memiliki gaji Rp10 juta per bulan. Kamu bisa menggunakan prinsip 60–20–20, yaitu:
- 60% untuk kebutuhan hidup (Rp6 juta)
- 20% untuk tabungan dan dana darurat (Rp2 juta)
- 20% untuk investasi (Rp2 juta)
Dengan berinvestasi Rp2 juta per bulan selama 10 tahun di saham dengan rata-rata return 10% per tahun, kamu bisa mengumpulkan sekitar Rp410 juta.
Kalau kamu menambahnya menjadi Rp3 juta per bulan, hasilnya bisa mencapai Rp615 juta di periode yang sama.
Perhitungan ini menggambarkan kekuatan compound growth (bunga berbunga). Makanya, semakin cepat kamu mulai, semakin besar hasil yang kamu raih.
Strategi Dollar Cost Averaging (DCA)
Salah satu metode investasi paling cocok untuk karyawan bergaji tetap adalah Dollar Cost Averaging (DCA).
Prinsipnya sederhana: kamu berinvestasi dengan jumlah tetap setiap bulan, tanpa peduli apakah harga saham sedang naik atau turun.
Keunggulan DCA:
- Harga beli rata-rata lebih stabil. Karena kamu membeli di berbagai kondisi pasar, harga rata-rata per saham akan menyesuaikan secara alami.
- Menghilangkan tekanan emosional. Kamu tidak perlu khawatir menebak kapan pasar akan naik atau turun.
- Membentuk disiplin investasi jangka panjang. DCA membantu kamu tetap konsisten meski pasar sedang bergejolak.
Sebagai contoh, jika kamu membeli saham Apple (AAPL) sebesar $50 setiap bulan melalui Gotrade, kamu bisa mendapatkan harga rata-rata terbaik selama setahun tanpa stres memantau grafik setiap hari.
Menurut Investopedia, strategi DCA selama 5–10 tahun umumnya menghasilkan return lebih baik dibanding investor yang menunggu waktu beli “sempurna”.
Platform yang Cocok untuk Investasi Bulanan
Karyawan membutuhkan platform yang praktis, transparan, dan mendukung investasi rutin.
Salah satu yang paling ideal adalah Gotrade, aplikasi investasi global yang memungkinkan kamu membeli saham AS mulai dari $1.
Kelebihan Gotrade:
- Bisa beli fractional shares dari perusahaan besar seperti Apple, Google, dan Microsoft.
- Jadwal investasi bisa disesuaikan dengan tanggal gajianmu.
- Tersedia portofolio real-time dan edukasi investasi yang mudah dipahami.
Dengan Gotrade, kamu tidak perlu repot memikirkan waktu masuk pasar, cukup tentukan nominal rutin dan biarkan waktu bekerja melalui kekuatan compounding.
Tips Praktis untuk Karyawan yang Baru Mulai Investasi
a. Mulai dari nominal kecil dulu: Tidak perlu langsung besar. Konsistensi lebih penting daripada jumlah.
b. Pilih saham dan ETF yang likuid dan fundamental kuat: Fokus pada sektor besar seperti teknologi, kesehatan, atau energi.
c. Gunakan auto-debit: Ini memastikan dana investasi tersalurkan tanpa perlu ingat-ingat manual.
d. Evaluasi portofolio tiap 6–12 bulan: Pastikan alokasi tetap sesuai dengan tujuan finansialmu.
Kesimpulan
Investasi saham untuk karyawan dengan gaji tetap sangat memungkinkan, asalkan dilakukan secara rutin, terencana, dan disiplin.
Dengan memanfaatkan strategi auto-invest dan Dollar Cost Averaging, kamu bisa membangun portofolio yang tumbuh seiring waktu tanpa perlu menjadi ahli pasar saham.
Mulai sekarang bersama Gotrade, aplikasi investasi yang memungkinkan kamu membeli saham, ETF, dan options global mulai dari $1.
Bangun portofoliomu perlahan tapi pasti, langsung dari HP. Tak perlu menunggu “gaji besar” untuk mulai berinvestasi!
FAQ
1. Berapa persen gaji yang ideal untuk investasi saham?
Idealnya antara 10–20% dari total gaji bulanan, tergantung kebutuhan dan kondisi finansial.
2. Apakah investasi rutin aman jika pasar sedang turun?
Ya, karena dengan strategi DCA, kamu justru membeli saham dengan harga lebih murah, sehingga rata-rata harga beli akan stabil dalam jangka panjang.
3. Kapan waktu terbaik bagi karyawan untuk mulai investasi?
Sekarang. Semakin cepat kamu mulai, semakin besar efek compound growth yang bisa kamu nikmati di masa depan.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.




