Saham Mastercard (MA) baru-baru ini menunjukkan pergerakan yang menarik, diperdagangkan di $573,52 dengan kenaikan harian 0,38% pada 23 Oktober 2025. Sekilas, ini terlihat stabil. Namun, jika kamu melihat lebih dalam, ada tarik-menarik yang signifikan antara kinerja fundamental perusahaan yang kuat dan sinyal teknikal yang beragam.
Hal ini menciptakan ketidakpastian bagi investor. Mari kita bedah apa yang sebenarnya terjadi pada raksasa pembayaran ini.
Laba Kuartal Tiga Kuat Namun Proyeksi Hati-hati
Dari sisi fundamental, Mastercard baru saja melaporkan hasil kuartal ketiga yang mengesankan. Menurut data dari Traders Union, laba per saham (EPS) perusahaan mencapai $4,15, melampaui ekspektasi pasar.
Pendapatan juga tercatat sebesar $8,13 miliar, menunjukkan kesehatan finansial yang kuat dan margin keuntungan bersih yang solid. Perusahaan juga mengambil langkah strategis di Ukraina untuk memperluas infrastruktur pembayarannya.
Namun, laporan yang sama juga menyoroti beberapa tantangan. Terjadi penurunan tajam dalam volume perdagangan. Selain itu, panduan pendapatan (revenue guidance) perusahaan untuk periode berikutnya—yang dipatok di angka 9% hingga 11%—dianggap hati-hati oleh pasar.
Kekhawatiran ini diperparah oleh risiko regulasi, termasuk dampak dari pemangkasan suku bunga Federal Reserve baru-baru ini dan usulan pembatasan biaya lintas batas di Uni Eropa.
Sinyal Teknikal MA Saling Bertentangan
Jika fundamentalnya campur aduk, analisis teknikalnya juga menunjukkan kebingungan. Harga saham MA saat ini berada di atas Moving Average (MA) 20-hari ($568,34) dan MA-200 ($558,78). Ini adalah sinyal yang biasanya menunjukkan kekuatan jangka pendek dan jangka panjang.
Masalahnya, harga masih tertahan di bawah MA-50 ($579,40). Level ini bertindak sebagai resistance atau "plafon" jangka menengah yang sulit ditembus.
Analisis Traders Union menunjukkan bahwa sinyal momentum saling bertentangan. Indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) yang populer, mengindikasikan sinyal jual yang kuat.
Namun di saat yang sama, indikator ADX (Average Directional Index) yang mengukur kekuatan tren, tetap menunjukkan kondisi bullish (tren naik) yang moderat. Indikator osilator lainnya juga tidak kompak, dengan RSI (Relative Strength Index) berada di wilayah jual (45,83), sementara Stoch RSI justru berada di area overbought (jenuh beli).
Proyeksi Jangka Pendek Cenderung Sideways
Jadi, apa arti dari semua sinyal yang bertentangan ini untuk kamu? Proyeksi jangka pendek dari Traders Union mengindikasikan pergerakan sideways atau mendatar.
Dalam lima hari perdagangan ke depan, saham MA diproyeksikan akan bergerak dalam rentang $560,26 dan $561,88. Proyeksi jangka panjangnya lebih optimis, dengan prediksi kenaikan 8,12% dalam 6 bulan dan 11,07% dalam 1 tahun.
Namun, untuk jangka pendek, potensi kenaikan sangat bergantung pada kemampuan MA untuk menembus resistance $579,40. Jika gagal dan malah menembus ke bawah level support (batas bawah) di $568, harga bisa tertekan lebih jauh.
Anton Kharitonov, seorang ahli dari Traders Union, merangkum situasi ini. Dia menyatakan bahwa kekuatan fundamental perusahaan diimbangi oleh volume perdagangan yang lebih lemah, panduan yang hati-hati, dan ancaman regulasi.
Kharitonov mempertahankan pandangan defensif, mengharapkan saham akan diperdagangkan sideways "kecuali ada momentum yang jelas muncul" dan saham MA dapat bertahan di atas $579,40.
Referensi:
- Traders Union, MA news: Mixed momentum as MACD signals selling but ADX stays moderately bullish. Diakses pada 24 Oktober 2025
- Featured Image: Shutterstock
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.




