Intermarket Analysis: Apa Itu, Mengapa Penting, Cara Melakukan

Banyak trader fokus hanya pada satu instrumen, misalnya saham atau forex, padahal pergerakan harga di satu pasar sering kali dipengaruhi oleh dinamika di pasar lain. Ketika dolar AS menguat, harga emas cenderung turun. Saat imbal hasil obligasi naik, saham berisiko bisa terkoreksi. Pola hubungan inilah yang menjadi dasar dari intermarket analysis.

Dengan memahami hubungan antarpasar, trader dapat melihat gambaran besar kondisi ekonomi dan mengambil keputusan yang lebih akurat. Makanya, dalam artikel ini, Gotrade akan membahas pengertian intermarket analysis, cara melakukannya, serta alasan mengapa trader saham perlu memantau pasar lain seperti emas, minyak, dan dolar AS.

Apa Itu Intermarket Analysis?

Intermarket analysis adalah pendekatan analisis yang mempelajari hubungan antara berbagai kelas aset untuk memahami arah tren pasar secara keseluruhan.

Pendekatan ini didasarkan pada ide bahwa tidak ada pasar yang bergerak secara independen, menurut CFI. Setiap pergerakan di satu sektor dapat memengaruhi pasar lain. Misalnya, ketika harga minyak naik, biaya produksi meningkat, sehingga menekan margin laba perusahaan dan berpotensi menurunkan harga saham.

Tujuan utama intermarket analysis adalah untuk membantu trader mengidentifikasi sinyal konfirmasi atau peringatan dari pasar lain sebelum membuat keputusan trading.

Mengapa Intermarket Analysis Penting

  1. Memberi konteks ekonomi yang lebih luas
    Analisis ini membantu trader memahami alasan di balik pergerakan harga. Contohnya, kenaikan indeks saham tidak selalu berarti pasar bullish, bisa saja terjadi karena inflasi yang menekan nilai mata uang.
  2. Menghindari sinyal palsu
    Sering kali, indikator teknikal di satu aset memberi sinyal beli, tetapi jika pasar lain tidak mendukung, potensi kenaikan bisa lemah. Dengan intermarket analysis, trader bisa memvalidasi apakah momentum benar-benar kuat.
  3. Membantu diversifikasi risiko
    Dengan memahami hubungan antaraset, trader bisa menyusun portofolio lebih seimbang. Misalnya, ketika saham cenderung turun, trader bisa menambah eksposur ke emas sebagai aset pelindung nilai.
  4. Memprediksi perubahan tren lebih awal
    Pasar obligasi dan mata uang sering kali bergerak lebih dulu sebelum pasar saham. Trader yang memahami hubungan ini bisa mengantisipasi perubahan tren sebelum terjadi di ekuitas.

Cara Melakukan Intermarket Analysis

1. Amati korelasi antaraset utama

Langkah pertama adalah memahami bagaimana masing-masing pasar saling berhubungan. Beberapa korelasi penting antara lain:

  • Saham dan obligasi: Umumnya bergerak berlawanan. Saat yield obligasi naik, saham bisa tertekan karena biaya modal meningkat.
  • Dolar AS dan emas: Biasanya bergerak berlawanan. Dolar kuat membuat harga emas turun, dan sebaliknya.
  • Minyak dan inflasi: Harga minyak tinggi sering diikuti kenaikan inflasi, yang bisa berdampak pada kebijakan suku bunga dan pasar saham.

2. Gunakan indikator ekonomi sebagai konfirmasi

Pantau data seperti CPI (inflasi), suku bunga The Fed, dan yield obligasi 10 tahun AS. Semua faktor ini bisa memberi petunjuk tentang arah pasar secara keseluruhan.

3. Gunakan grafik perbandingan

Trader dapat menggunakan grafik overlay (membandingkan dua aset dalam satu chart) untuk melihat hubungan harga secara visual. Misalnya, membandingkan indeks S&P 500 dengan pergerakan dolar AS atau harga emas.

4. Identifikasi fase siklus ekonomi

Setiap fase ekonomi memengaruhi aset dengan cara berbeda, dilansir dari Investopedia, yakni:

  • Ekspansi: Saham naik, obligasi menurun.
  • Puncak: Komoditas seperti minyak dan emas melonjak.
  • Kontraksi: Dolar menguat, saham melemah.
  • Pemulihan: Obligasi stabil, saham mulai pulih.

Kenapa Trader Saham Perlu Memantau Emas dan Dolar AS?

1. Emas sebagai barometer risiko

Emas sering dianggap “safe haven” saat ketidakpastian meningkat. Jika harga emas naik tajam sementara indeks saham melemah, itu bisa menjadi tanda bahwa investor mulai menghindari risiko. Trader saham bisa menggunakan sinyal ini untuk menyesuaikan strategi, misalnya mengurangi posisi di sektor berisiko tinggi.

2. Dolar AS sebagai penentu arus modal global

Kekuatan dolar memengaruhi arus dana internasional. Ketika dolar menguat, investor global cenderung menarik dana dari aset berisiko di pasar negara berkembang dan beralih ke aset berbasis dolar. Akibatnya, harga saham bisa terkoreksi.

Sebaliknya, saat dolar melemah, aset berisiko seperti saham AS atau emerging market sering mendapat aliran dana baru karena nilai tukar lebih menguntungkan.

3. Hubungan emas, saham, dan suku bunga

Kenaikan suku bunga biasanya memperkuat dolar, tapi menekan emas dan saham. Dengan memantau hubungan ini, trader saham bisa mengantisipasi perubahan tren lebih awal dan mengelola risiko lebih bijak.

4. Korelasi historis yang konsisten

Data historis menunjukkan bahwa ketika dolar AS melemah, harga saham cenderung menguat, sementara ketika emas naik signifikan, pasar sering mengalami fase koreksi. Pemahaman pola ini membantu trader mengambil keputusan berdasarkan konteks makroekonomi, bukan sekadar grafik individual.

Kesimpulan

Intermarket analysis memberi gambaran holistik tentang bagaimana berbagai pasar saling memengaruhi. Dengan memahami hubungan antara saham, obligasi, emas, dan dolar AS, trader bisa membuat keputusan yang lebih logis dan adaptif terhadap perubahan makroekonomi.

Bagi pemula yang ingin belajar memahami dinamika pasar global, Gotrade adalah aplikasi investasi terbaik! Kamu bisa mulai trading saham AS, ETF, dan instrumen lain mulai dari 1 dolar AS. Cara mudah untuk mempraktikkan strategi intermarket analysis secara langsung.

FAQ

Apakah intermarket analysis hanya untuk trader profesional?
Tidak. Pemula juga bisa menggunakannya untuk memahami konteks ekonomi yang lebih luas sebelum masuk ke pasar saham.

Apakah hubungan antarpasar selalu konsisten?
Tidak selalu. Korelasi bisa berubah tergantung kebijakan moneter, kondisi ekonomi, atau faktor geopolitik yang dominan pada saat tertentu.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Related Articles

AppLogo

Gotrade