Margin Call: Definisi, Penyebab, Cara Hitung, dan Cara Cegah

Bagi trader saham, forex, atau derivatif, istilah margin call sering terdengar menegangkan. Kondisi ini bisa terjadi tiba-tiba saat pasar bergerak berlawanan dengan posisi yang diambil, membuat modal atau margin kamu tak lagi cukup menahan kerugian.

Memahami apa itu margin call, penyebabnya, dan cara mencegahnya adalah kunci agar kamu tidak terjebak dalam kerugian besar yang bisa menghapus akun trading dalam sekejap.

Artikel ini akan membahas secara lengkap pengertian margin call, penyebab umumnya, serta strategi untuk menghindarinya agar kamu bisa menjaga posisi tetap aman.

Apa Itu Margin Call?

Margin call adalah peringatan dari broker kepada trader ketika ekuitas akun trading jatuh di bawah batas minimum margin yang dipersyaratkan. Artinya, saldo modal kamu tidak lagi cukup untuk menopang posisi yang terbuka.

Mengutip Investopedia, margin call terjadi ketika nilai kerugian (unrealized loss) melebihi margin bebas (free margin), sehingga ekuitas akun menjadi terlalu kecil untuk menahan fluktuasi harga berikutnya. Misalnya:

  • Kamu membuka posisi saham dengan margin $1.000.
  • Jika nilai ekuitas turun menjadi $700, sementara broker mensyaratkan margin minimum 30%, sistem akan memunculkan margin call.
  • Jika tidak segera menambah dana atau menutup sebagian posisi, broker dapat melakukan likuidasi otomatis (forced sell) untuk melindungi modalnya.

Hubungan Antara Margin, Leverage, dan Equity

Margin call tidak bisa dipisahkan dari tiga konsep penting: margin, leverage, dan equity.

  1. Margin adalah jumlah dana yang harus kamu sediakan untuk membuka posisi tertentu.
  2. Leverage memungkinkan kamu mengontrol posisi lebih besar dari modal sebenarnya.
  3. Equity adalah nilai total saldo akun ditambah atau dikurangi profit dan loss berjalan.

Semakin tinggi leverage, semakin kecil margin yang dibutuhkan untuk membuka posisi, namun risiko margin call juga semakin besar karena pergerakan kecil di pasar bisa langsung memengaruhi ekuitas akunmu.

Penyebab Umum Terjadinya Margin Call

Ada beberapa alasan mengapa margin call bisa muncul, dan semuanya berkaitan dengan manajemen risiko yang kurang disiplin.

1. Leverage terlalu tinggi

Menggunakan leverage besar memang menggoda karena bisa memperbesar potensi profit, tetapi juga memperbesar risiko kerugian. Bahkan pergerakan harga kecil bisa langsung menggerus modalmu.

2. Posisi terlalu banyak dalam satu waktu

Membuka banyak posisi sekaligus tanpa perhitungan margin bisa membuat free margin cepat habis, terutama saat semua posisi bergerak berlawanan arah.

3. Tidak memasang stop loss

Tanpa stop loss, kerugian bisa terus membengkak. Akibatnya, margin terpakai makin besar hingga akhirnya broker mengirimkan peringatan margin call.

4. Overconfidence setelah profit besar

Banyak trader mengalami euforia setelah profit dan mulai membuka posisi lebih besar dari biasanya tanpa mempertimbangkan risiko. Hal ini sering menjadi pemicu margin call berikutnya.

5. Volatilitas ekstrem pasar

Pergerakan tajam akibat rilis data ekonomi atau berita mendadak bisa membuat harga melompat (price gap), yang langsung memotong ekuitas akun tanpa sempat menutup posisi.

Cara Menghitung Margin Call

Masing-masing broker memiliki aturan berbeda, tetapi prinsip dasarnya sama:
Margin call terjadi ketika Equity ≤ Margin level minimum.

Rumus umum: Margin Level (%) = (Equity / Used Margin) × 100

Contoh:

  • Equity: $500
  • Used Margin: $400
  • Margin Level = (500 / 400) × 100 = 125%

Jika broker menetapkan margin call di 100%, maka saat margin level menyentuh angka tersebut, peringatan margin call akan muncul.

Bila terus turun ke 50% atau di bawahnya, broker biasanya melakukan auto liquidation.

Strategi Efektif untuk Mencegah Margin Call

Menghindari margin call bukan berarti kamu harus takut trading dengan leverage. Kuncinya ada pada disiplin, manajemen risiko, dan kesadaran terhadap eksposur modal.

1. Gunakan leverage dengan bijak

Hindari menggunakan seluruh margin yang tersedia. Pilih leverage konservatif (misalnya 1:5 atau 1:10) agar masih ada ruang untuk volatilitas harga.

2. Pasang stop loss di setiap posisi

Stop loss adalah benteng pertahanan utama. Gunakan level yang realistis sesuai volatilitas instrumen, bukan sekadar angka acak.

3. Batasi position sizing

Pastikan setiap posisi hanya mengambil sebagian kecil dari total modal (misalnya 2–3%). Ini membantu menekan risiko kumulatif dari beberapa posisi sekaligus.

4. Pantau rasio margin secara rutin

Jangan menunggu notifikasi margin call muncul. Cek secara berkala margin level dan free margin sebelum membuka posisi baru.

5. Diversifikasi portofolio

Jangan hanya fokus pada satu saham atau satu jenis aset. Diversifikasi membantu menyebar risiko dan mengurangi potensi kerugian besar dari satu instrumen saja.

6. Siapkan dana cadangan

Menambah saldo saat pasar bergerak berlawanan bisa menyelamatkan akun dari likuidasi paksa. Dana cadangan memberi fleksibilitas menghadapi volatilitas ekstrem.

Dampak Margin Call bagi Trader

Ketika margin call terjadi dan kamu gagal menambah modal, broker akan menutup posisi secara otomatis. Melansir CFI, ini menimbulkan beberapa konsekuensi serius:

  • Kerugian terealisasi (realized loss) meningkat drastis.
  • Kehilangan potensi profit dari posisi lain karena margin terkunci.
  • Menurunnya kepercayaan diri, yang bisa memicu emotional trading.
  • Dalam kasus ekstrem, akun trading bisa habis seluruhnya (blown account).

Kesimpulan

Margin call adalah sinyal bahaya yang menandakan bahwa modalmu tidak lagi cukup untuk menopang posisi terbuka. Kondisi ini biasanya terjadi karena leverage berlebihan, tidak disiplin menggunakan stop loss, atau kurangnya manajemen risiko.

Dengan memahami cara kerja margin, leverage, dan equity, serta menerapkan strategi pengelolaan risiko yang tepat, kamu bisa menghindari margin call dan menjaga akun tetap sehat di tengah volatilitas pasar.

Ingat, trading bukan soal seberapa besar posisi yang kamu buka, tapi seberapa baik kamu mengelola risikonya. Mulai jual beli saham-saham AS secara aman dan transparan di aplikasi Gotrade, dan bangun portofolio globalmu dengan bijak!

FAQ

Apa itu margin call?
Margin call adalah peringatan dari broker bahwa modal kamu tidak lagi cukup untuk menahan posisi terbuka karena kerugian yang terlalu besar.

Apa penyebab utama margin call?
Biasanya disebabkan oleh leverage berlebihan, tidak adanya stop loss, atau pergerakan harga ekstrem yang berlawanan arah.

Bagaimana cara menghindari margin call?
Gunakan leverage kecil, pasang stop loss, batasi ukuran posisi, dan pantau margin level secara rutin.

Apa yang terjadi jika saya tidak memenuhi margin call?
Broker berhak menutup posisi secara otomatis (auto liquidation) untuk mencegah kerugian yang lebih besar.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Related Articles

AppLogo

Gotrade