Saham Mining Crypto 2025 Bagian Naik Pesat Berkat Pivot ke AI

Saat pasar saham mencetak rekor baru, ada satu sektor yang diam-diam melesat jauh meninggalkan yang lain di tahun 2025. Sektor tersebut adalah saham perusahaan cryptocurrency mining (penambangan crypto) dan infrastruktur data center (pusat data).

Menurut laporan dari Finbold, beberapa saham di kategori ini telah meroket. IREN Ltd (IREN) memimpin dengan kenaikan lebih dari 540% sepanjang tahun ini (year-to-date).

Di belakangnya, ada Cipher Mining (CIFR) yang naik 345%, Applied Digital (APLD) naik 338%, dan Nebius (NBIS) naik 323%. Saham lain seperti CoreWeave (CRWV) yang merupakan bagian dari portofolio Nvidia (NVDA), Bitfarms (BITF), dan TeraWulf (WULF) juga mencatatkan kenaikan signifikan di atas 100%.

Bukan Cuma Soal Bitcoin, Ini Soal Pivot ke AI

Jika kamu berpikir kenaikan ini murni didorong oleh harga Bitcoin, kamu mungkin perlu melihat gambaran yang lebih besar.

Antusiasme investor saat ini sebagian besar berasal dari fakta bahwa banyak penambang Bitcoin tradisional sedang bertransformasi. Seperti yang dijelaskan Finbold, mereka mengubah haluan dari sekadar penambang crypto menjadi penyedia infrastruktur data penuh.

Dulu, pendapatan mereka sangat bergantung pada hasil mining Bitcoin, yang harganya dikenal sangat volatile (naik-turun secara drastis). Kini, mereka beralih ke model bisnis yang dilihat investor jauh lebih stabil, yaitu recurring data-hosting income atau pendapatan berulang dari penyewaan hosting data.

Finbold mencatat IREN, yang dulunya adalah murni penambang Bitcoin, telah memposisikan ulang dirinya sebagai operator data center yang ditenagai energi terbarukan. Langkah ini diuntungkan oleh kemitraan dengan pemasok GPU besar seperti Nvidia.

Langkah lebih berani diambil Applied Digital (APLD). Mereka dilaporkan mendapatkan kontrak sewa infrastruktur AI multi-tahun senilai $5 miliar dari klien hyperscale dan sedang menambah kapasitas tambahan 150 megawatt.

Mengapa Penambang Crypto Punya Keunggulan Unik?

Pertanyaannya, mengapa tiba-tiba para penambang crypto ini yang menjadi pemain kunci? Jawabannya terletak pada kebutuhan komputasi AI global yang sedang melonjak tajam.

AI dan High-Performance Computing (HPC) atau komputasi kinerja tinggi, membutuhkan tiga hal utama: daya listrik yang sangat besar, sistem pendingin canggih, dan data center yang siap pakai.

Para penambang crypto ini ternyata sudah memiliki semua keunggulan struktural tersebut. Menurut Finbold, mereka memiliki akses ke listrik yang murah, lokasi mining yang sudah terbangun, lengkap dengan sistem pendingin.

Aset inilah yang membuat mereka kini dipandang sebagai pemain vital dalam tulang punggung ekonomi digital. Perusahaan seperti Cipher Mining dan NEBIUS juga dilaporkan mengikuti jejak serupa, memanfaatkan akses daya mereka yang besar untuk memenuhi permintaan hosting AI.

Lahirnya Saham 'Hybrid' di Era Ledakan AI

Tentu saja, reli harga saham ini juga didukung oleh faktor lain. Harga Bitcoin yang ikut naik, meningkatnya minat investor institusional, dan investasi global besar-besaran pada infrastruktur AI turut berkontribusi.

Hasilnya adalah sebuah re-rating di mata investor. Re-rating adalah sebuah proses di mana pasar menilai ulang valuasi sebuah perusahaan karena adanya perubahan fundamental pada model bisnisnya.

Perusahaan yang dulu valuasinya hanya terikat pada harga crypto, kini dinilai ulang sebagai 'hybrid plays'. Ini adalah istilah untuk investasi yang dianggap sebagai taruhan ganda, di mana investor bisa mendapatkan eksposur baik ke pasar aset digital maupun ke ledakan tren AI secara bersamaan.

Pada akhirnya, pergeseran cerdas dari sekadar nambang crypto menjadi penyedia infrastruktur AI yang krusial telah memberi kepercayaan diri baru bagi investor.

Referensi:

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Related Articles

AppLogo

Gotrade