5 Strategi Menghadapi Sideways Market agar Tetap Cuan

Banyak trader frustasi ketika pasar tidak bergerak naik maupun turun dengan jelas. Inilah yang disebut sideways market, kondisi di mana harga bergerak di kisaran sempit tanpa arah tren pasti.

Dalam situasi seperti ini, strategi biasa seperti trend following sering gagal karena sinyal palsu muncul lebih sering.

Memahami strategi trading sideways adalah kunci agar tetap bisa meraih cuan meski pasar seolah "diam di tempat".

Melansir Investopedia, sekitar 60% waktu pasar global justru berada dalam kondisi sideways, sehingga trader yang mampu beradaptasi biasanya lebih konsisten menghasilkan keuntungan.

Berikut lima strategi praktis untuk bertahan dan bahkan memanfaatkan kondisi pasar datar.

1. Gunakan Teknik Range Trading

Range trading adalah strategi paling umum di pasar sideways. Trader membeli saat harga menyentuh support dan menjual ketika mendekati resistance.

Langkahnya sederhana:

  1. Tentukan area support (batas bawah) dan resistance (batas atas) menggunakan grafik harian.
  2. Pasang order buy di dekat support dan order sell di dekat resistance.
  3. Gunakan indikator seperti Stochastic Oscillator atau RSI untuk mengonfirmasi area jenuh jual atau jenuh beli.

Tips penting: Pastikan area range sudah terbentuk minimal dua kali pantulan agar valid. Hindari entry di tengah range karena peluang profit lebih kecil dibanding risiko.

2. Fokus pada Scalping dan Short-Term Trade

Ketika pasar sideways, peluang profit jangka panjang sulit dicapai. Di sinilah teknik scalping bisa jadi solusi.

Trader scalper memanfaatkan fluktuasi kecil untuk profit cepat dengan target tipis namun frekuensi tinggi.

Ciri utama scalping yang sukses di pasar sideways:

  • Menggunakan timeframe pendek (5–15 menit).
  • Target profit kecil (0,3–0,8%) dengan stop loss ketat.
  • Mengandalkan volume breakout kecil atau pola candle reversal singkat.

Namun perlu diingat, strategi ini membutuhkan disiplin tinggi karena frekuensi transaksi lebih banyak dan risiko human error meningkat.

3. Terapkan Strategi Wait-and-See

Tidak semua kondisi sideways harus dihadapi dengan aksi agresif. Kadang, strategi terbaik justru menunggu hingga pasar menunjukkan arah yang lebih jelas.

Trader berpengalaman memahami bahwa volatilitas rendah sering menjadi "pemanasan" sebelum pergerakan besar.

Oleh karena itu, mereka menunggu konfirmasi breakout kuat dengan volume besar sebelum masuk posisi.

Cara menerapkannya:

  1. Gunakan Bollinger Bands untuk melihat pelebaran volatilitas sebagai tanda awal tren baru.
  2. Jangan tergesa masuk posisi hanya karena harga menembus resistance sekali. Pastikan ada konfirmasi volume dan penutupan candle di atas level tersebut.

Seperti kata pepatah di dunia trading, "Sometimes the best trade is no trade."

4. Gunakan Indikator Volume Sebagai Konfirmasi

Volume adalah "bahan bakar" utama pergerakan harga. Dalam pasar sideways, volume sering turun karena minat jual-beli rendah. Namun ketika volume tiba-tiba melonjak, itu bisa jadi sinyal awal perubahan arah.

Tanda penting untuk diamati:

  • Volume meningkat di dekat support: potensi pembalikan arah naik.
  • Volume meningkat di dekat resistance: potensi penembusan (breakout).
  • Volume stagnan di tengah range: tanda pasar belum siap bergerak signifikan.

Melansir Reuters Markets Analysis, volume spike sering mendahului breakout valid karena menunjukkan partisipasi pelaku pasar besar (smart money) mulai aktif.

5. Siapkan Breakout Plan Sebelum Terlambat

Pasar sideways tidak akan berlangsung selamanya. Ketika akhirnya harga menembus area range, peluang besar muncul baik untuk arah naik (breakout) maupun turun (breakdown).

Breakout plan membantu trader masuk posisi lebih awal dengan risiko terukur. Langkahnya:

  1. Tentukan batas atas dan bawah range.
  2. Pasang stop order buy sedikit di atas resistance dan stop order sell di bawah support.
  3. Konfirmasi arah dengan indikator volume atau momentum seperti MACD.
  4. Gunakan risk-reward ratio minimal 1:2 untuk menjaga keseimbangan potensi profit dan risiko.

Trader yang disiplin dengan rencana ini biasanya dapat menangkap pergerakan besar setelah periode sideways panjang.

Kesimpulan

Menghadapi pasar sideways tidak berarti harus berhenti trading, tapi justru mengubah pendekatan. Dengan menguasai strategi trading sideways seperti range trading, scalping, dan konfirmasi volume, trader bisa tetap produktif di kondisi pasar yang datar.

Namun, jika volatilitas terlalu rendah dan sinyal tidak jelas, strategi paling bijak adalah menunggu. Fokuslah pada manajemen risiko dan kesabaran, karena setiap fase sideways akhirnya akan berakhir dengan tren baru.

Mulai petualangan investasi dengan menganalisis pergerakan pasar global, memantau volume, dan membuat alert breakout secara real-time.

Download Gotrade, aplikasi investasi saham terbaik sekarang dan hadapi setiap kondisi pasar dengan strategi yang tepat!

FAQ

1. Apa tanda utama pasar sedang sideways?

Harga bergerak di antara level support dan resistance yang relatif datar, dengan volume rendah dan volatilitas kecil.

2. Apakah indikator teknikal masih efektif di pasar sideways?

Masih, tapi lebih baik gunakan oscillator seperti RSI atau Stochastic daripada indikator tren seperti Moving Average.

3. Berapa lama kondisi sideways biasanya berlangsung?

Tergantung kondisi pasar, bisa beberapa hari hingga beberapa bulan, tergantung minat dan katalis ekonomi yang memengaruhi harga.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Related Articles

AppLogo

Gotrade