Volume Spike: Arti, Manfaat, dan Cara Mengenalinya

Volume menggambarkan seberapa besar partisipasi pelaku pasar dalam suatu pergerakan harga. Ketika volume tiba-tiba melonjak jauh di atas rata-rata kondisi ini disebut volume spike, hal tersebut sering menjadi tanda bahwa sesuatu yang signifikan sedang terjadi di pasar.

Volume spike bisa menandakan awal dari market trend baru, konfirmasi kekuatan tren yang sedang berjalan, atau bahkan sinyal potensi pembalikan arah. Karena itu, memahami cara membaca volume spike dapat membantu trader mengambil keputusan lebih cepat dan akurat.

Artikel ini akan membahas apa itu volume spike, kenapa penting, bagaimana cara mengenalinya, serta bagaimana menggunakannya untuk mengonfirmasi arah tren harga saham.

Apa Itu Volume Spike?

Volume spike adalah kondisi ketika volume perdagangan suatu aset meningkat secara signifikan dibandingkan dengan rata-rata volume sebelumnya. Biasanya, spike ini muncul setelah periode volume rendah atau konsolidasi harga.

Volume spike mencerminkan peningkatan minat atau aktivitas pelaku pasar, bisa karena berita fundamental, laporan keuangan, rilis data ekonomi, atau aksi institusi besar yang masuk ke pasar, dilansir dari Investopedia.

Contoh: Jika rata-rata volume harian saham Tesla adalah 10 juta lembar, lalu tiba-tiba melonjak menjadi 30 juta lembar dalam satu hari, maka itu dianggap volume spike.

Namun, spike saja tidak cukup. Trader harus menganalisis arah pergerakan harga bersamaan dengan lonjakan volume tersebut untuk menentukan apakah sinyalnya bullish atau bearish.

Mengapa Volume Spike Penting dalam Analisis Pasar

1. Mengindikasikan masuknya pelaku besar

Lonjakan volume sering kali disebabkan oleh aksi institutional investor seperti hedge fund atau manajer aset besar. Ketika institusi masuk, harga cenderung bergerak signifikan.

2. Konfirmasi kekuatan tren

Volume spike memperkuat validitas pergerakan harga. Jika harga naik tajam dengan volume besar, tren naik tersebut dianggap kuat dan memiliki peluang berlanjut. Sebaliknya, kenaikan harga tanpa volume besar sering kali berakhir dengan koreksi cepat.

3. Deteksi potensi pembalikan tren

Volume spike juga bisa muncul di akhir tren panjang. Misalnya, saat harga sudah naik lama dan volume melonjak ekstrem, bisa jadi itu pertanda exhaustion, atau tren naik mulai melemah.

4. Menunjukkan sentimen pasar

Volume spike menandakan perubahan drastis dalam emosi pasar. Lonjakan volume diiringi kenaikan harga menggambarkan optimisme tinggi, sedangkan lonjakan volume diiringi penurunan tajam menggambarkan panic selling.

Cara Mengenali Volume Spike Secara Efektif

1. Bandingkan dengan volume rata-rata

Gunakan indikator Volume Moving Average (VMA) untuk membandingkan volume saat ini dengan rata-rata 20 atau 50 hari sebelumnya. Spike yang valid biasanya 1,5–3 kali lebih besar dari rata-rata.

2. Amati konfirmasi arah harga

  • Volume spike + harga naik tajam → sinyal bullish.
  • Volume spike + harga turun tajam → sinyal bearish.
  • Volume spike + harga stagnan → potensi akumulasi atau distribusi.

3. Gunakan timeframe yang tepat

Volume spike di grafik harian atau mingguan biasanya lebih bermakna dibandingkan spike di grafik intraday, karena menunjukkan partisipasi lebih luas dari investor jangka menengah hingga panjang.

4. Perhatikan volume di area support atau resistance

Volume spike yang muncul saat harga mendekati area support atau resistance penting bisa menandakan breakout atau reversal.

Contoh: Saham yang menembus resistance dengan lonjakan volume menunjukkan bahwa pasar mendukung pergerakan naik tersebut.

Volume Spike dan Hubungannya dengan Market Trend

Volume spike bisa menjadi indikator awal perubahan arah tren jika dikonfirmasi oleh pergerakan harga. Berikut cara membacanya dalam konteks tren pasar:

1. Saat awal tren (trend initiation)

Volume spike yang muncul setelah periode konsolidasi atau sideways sering menandakan dimulainya tren baru. Jika harga naik dan volume melonjak tajam, kemungkinan besar tren bullish baru terbentuk.

2. Saat pertengahan tren (trend continuation)

Jika tren naik sudah terbentuk dan volume kembali melonjak pada breakout level baru, ini menunjukkan bahwa tren masih kuat. Trader biasanya menggunakan momentum ini untuk menambah posisi.

3. Saat akhir tren (trend exhaustion)

Volume spike di akhir tren naik bisa menjadi tanda distribusi, di mana investor besar mulai menjual saham mereka. Hal yang sama berlaku sebaliknya: volume spike besar di akhir tren turun bisa menjadi tanda akumulasi.

Strategi Trading Menggunakan Volume Spike

1. Konfirmasi breakout

Gunakan volume spike untuk memverifikasi breakout dari resistance. Breakout tanpa volume besar berpotensi gagal, tetapi jika volume naik signifikan, peluang keberhasilan lebih tinggi.

2. Entry saat pullback

Setelah volume spike besar dan harga menembus resistance, tunggu pullback kecil ke area breakout untuk entry. Strategi ini mengurangi risiko false breakout.

3. Hindari euforia ekstrem

Lonjakan volume besar di akhir tren sering kali disertai kenaikan harga tajam yang tidak berkelanjutan. Waspadai area ini karena bisa menjadi sinyal puncak harga sementara.

4. Gunakan indikator pendukung

Kombinasikan dengan indikator seperti RSI atau MACD untuk memastikan momentum mendukung arah volume spike. Misalnya, RSI di atas 50 saat volume spike bullish mengindikasikan tren kuat.

Kesimpulan

Volume spike adalah salah satu sinyal paling kuat dalam analisis teknikal yang membantu trader mengenali perubahan sentimen dan potensi arah tren pasar. Dengan mengamati lonjakan volume dan mengonfirmasinya lewat pergerakan harga, kamu bisa mengidentifikasi peluang trading dengan probabilitas lebih tinggi.

Setelah memahami konsep volume spike dan cara membacanya, praktikkan langsung saat trading saham populer AS di Gotrade. Mulai dari 1 dolar AS, kamu bisa belajar membaca tren, memahami perilaku volume, dan membangun strategi trading yang lebih matang.

FAQ

Apakah semua volume spike menandakan tren baru?
Tidak selalu. Volume spike bisa menandakan awal tren, kelanjutan, atau akhir tren tergantung konteks pergerakan harga dan posisi terhadap level penting.

Bagaimana cara membedakan volume spike akibat berita dan aksi institusi?
Volume spike karena berita biasanya disertai volatilitas ekstrem. Sementara aksi institusi cenderung lebih stabil, tetapi volumenya besar dalam waktu singkat.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Related Articles

AppLogo

Gotrade