Dalam dunia pasar saham modern, tidak semua transaksi terlihat di layar order book. Ada dunia tersembunyi tempat para institusi besar melakukan transaksi bernilai jutaan dolar tanpa menarik perhatian publik. Inilah yang disebut dark liquidity.
Konsep ini sering disalahpahami, padahal dark liquidity memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas harga dan efisiensi pasar. Artikel ini akan membahas apa itu dark liquidity, bagaimana transaksi besar dilakukan secara tersembunyi, serta apa dampaknya bagi trader ritel.
Apa Itu Dark Liquidity?
Dark liquidity adalah istilah untuk likuiditas pasar yang berasal dari transaksi besar yang dilakukan di luar bursa reguler (lit exchanges) dan tidak langsung terlihat di order book publik.
Transaksi semacam ini biasanya terjadi melalui dark pools, yaitu platform perdagangan pribadi yang digunakan oleh bank investasi, hedge fund, atau institusi besar.
Melansir Nasdaq Market Structure Report (2024), sekitar 40% volume perdagangan saham AS kini dilakukan di luar bursa publik, termasuk dark pools dan alternative trading systems (ATS).
Tujuan utama dark liquidity adalah sederhana: meminimalkan dampak harga. Jika institusi besar seperti BlackRock ingin menjual saham senilai ratusan juta dolar, mereka tidak akan melakukannya secara terbuka karena akan memicu lonjakan atau penurunan harga secara drastis.
Dengan dark liquidity, transaksi besar bisa dilakukan secara diam-diam tanpa mengguncang pasar.
Bagaimana Dark Liquidity Bekerja
Dalam sistem perdagangan konvensional, setiap order beli dan jual terlihat di order book. Namun, di dark pool, hanya pihak yang terlibat yang mengetahui transaksi tersebut.
Proses sederhananya:
- Institusi besar mengirimkan hidden order ke dark pool.
- Platform mencocokkan pesanan dengan pembeli atau penjual lain di dalam sistem tertutup.
- Setelah transaksi selesai, hasilnya baru dilaporkan ke bursa publik, biasanya dengan sedikit keterlambatan.
Melansir FINRA, dark pools diatur dengan ketat di AS untuk memastikan transparansi harga akhir, meski proses negosiasinya tetap bersifat anonim.
Iceberg Order
Salah satu teknik yang sering digunakan dalam dark liquidity adalah iceberg order, di mana hanya sebagian kecil dari total volume order ditampilkan di order book. Ibarat gunung es, 90% dari volumenya tersembunyi di bawah permukaan.
Contoh: jika institusi ingin menjual 1 juta lembar saham, mereka mungkin hanya menampilkan 10.000 lembar secara publik agar tidak menarik perhatian trader lain.
Jenis Dark Pool
Menurut Reuters Market Microstructure Review, terdapat tiga jenis utama dark pool berdasarkan pengelolanya:
- Broker-dealer owned – dikelola oleh bank besar seperti Goldman Sachs Sigma X atau Credit Suisse Crossfinder.
- Agency broker or consortium owned – dijalankan oleh lembaga non-bank, seperti Liquidnet yang melayani investor institusional.
- Exchange-owned – cabang dari bursa resmi seperti NYSE Arca Dark Pool.
Setiap jenis memiliki model pencocokan dan tingkat transparansi yang berbeda, namun semua bertujuan sama: mengeksekusi pesanan besar tanpa mengganggu harga pasar.
Dampak Dark Liquidity terhadap Trader Ritel
Dark liquidity memiliki dua sisi: bisa membantu stabilitas pasar, namun juga menciptakan tantangan tersendiri bagi investor individu.
- Likuiditas tambahan
Dark pool sebenarnya menambah likuiditas keseluruhan pasar karena memungkinkan eksekusi besar tanpa menimbulkan fluktuasi harga ekstrem. Hal ini menjaga kestabilan harga saham di bursa publik. - Kurangnya transparansi
Bagi trader ritel, dark liquidity bisa membuat pergerakan harga sulit diprediksi. Karena sebagian besar transaksi besar dilakukan di luar pandangan publik, perubahan harga yang tiba-tiba bisa terjadi tanpa ada sinyal sebelumnya di order book. - Potensi ketimpangan informasi
Investor institusi yang memiliki akses ke data order flow di dark pool bisa memiliki keunggulan dalam membaca arah pasar dibanding trader individu. Menurut Investopedia, hal ini menjadi salah satu alasan meningkatnya ketertarikan terhadap regulatory oversight yang lebih ketat di sektor ini. - Pengaruh terhadap volatilitas jangka pendek
Transaksi besar yang muncul tiba-tiba di pasar publik setelah dieksekusi di dark pool dapat memicu lonjakan volume mendadak dan price gap kecil, efek yang sering dirasakan oleh trader jangka pendek.
Regulasi dan Pengawasan
Dark liquidity sering mendapat sorotan karena dianggap berpotensi disalahgunakan untuk manipulasi harga.
Namun, lembaga pengawas seperti SEC (Securities and Exchange Commission) di AS dan ESMA (European Securities and Markets Authority) di Eropa telah menerapkan batasan ketat terkait ukuran transaksi dan waktu pelaporan.
Sejak tahun 2020, MiFID II di Eropa juga membatasi volume transaksi dark pool maksimal 8% dari total perdagangan untuk menjaga keseimbangan transparansi pasar.
Meski begitu, kehadiran dark liquidity tetap penting, terutama dalam menjaga efisiensi bagi investor institusi besar tanpa mengorbankan stabilitas harga.
Kesimpulan
Dark liquidity adalah bagian dari infrastruktur pasar modern yang memungkinkan eksekusi transaksi besar secara efisien dan anonim. Meskipun sering dianggap misterius, keberadaannya membantu mencegah volatilitas ekstrem asalkan diatur dan diawasi dengan benar.
Bagi trader ritel, memahami konsep ini penting agar tidak salah membaca dinamika harga di pasar saham. Mulailah belajar cara membaca pergerakan pasar lebih dalam. Download aplikasi Gotrade sekarang dan temukan bagaimana profesional membaca arus likuiditas global sebelum mengambil posisi.
FAQ
Apa itu dark liquidity?
Dark liquidity adalah likuiditas yang berasal dari transaksi besar di luar bursa publik, biasanya melalui dark pool yang bersifat anonim.
Apakah dark pool ilegal?
Tidak. Dark pool legal dan diatur oleh otoritas keuangan seperti SEC atau FINRA, namun memiliki pengawasan yang lebih ketat dibanding perdagangan publik.
Apakah trader ritel bisa mengakses dark pool?
Tidak secara langsung. Hanya investor institusional atau melalui broker tertentu yang dapat mengakses dark pool.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











