Saham Palantir Technologies (PLTR) sedang menjadi sorotan utama di pasar. Sepanjang tahun ini saja, saham perusahaan yang berfokus pada artificial intelligence (AI) ini telah mengalami reli luar biasa sebesar 144%.
Saat ini, harga saham Palantir diperdagangkan di sekitar $184 per lembar. Banyak investor bertanya apakah ini sudah puncaknya. Namun, sebuah analisis teknikal baru menunjukkan bahwa target selanjutnya mungkin berada di $220.
Sinyal Teknikal Menunjuk Arah $220
Analisis dari TradingShot yang dipublikasikan di TradingView menyoroti pola yang sangat bullish untuk Palantir. Menurut analisis yang dikutip oleh Finbold, sejak awal Mei, PLTR telah bergerak dalam pola "channel up".
Ini adalah pola di mana harga saham secara konsisten membentuk titik terendah yang semakin tinggi, menandakan tren naik yang sehat.
Saat ini, saham berada di sekitar $180. Posisi ini didukung kuat oleh moving average (MA) satu hari di $180.50 dan MA empat jam di $183.50. Moving average adalah indikator yang menghitung harga rata-rata saham dalam periode waktu tertentu untuk memperhalus pergerakan harga.
TradingShot mencatat bahwa rentang tipis antara dua MA ini secara historis merupakan "zona beli" yang paling menguntungkan dalam pola channel up tersebut.
Momentum juga terlihat mendukung. Indikator seperti Relative Strength Index (RSI) empat jam sedang membentuk pola "bull flag". RSI adalah indikator yang mengukur apakah suatu saham sudah jenuh dibeli (overbought) atau jenuh dijual (oversold).
Pola bull flag ini mirip dengan yang terlihat antara Mei dan Juni, yang sebelumnya memicu reli harga sebesar 80%.
Proyeksi dari TradingShot menunjuk $220 sebagai target kenaikan awal. Jika harga saham Palantir berhasil menembus level tersebut, analisis Finbold menyebut potensi lanjutannya bisa menuju $255.
Fundamental Kuat di Balik Layar
Kenaikan Palantir bukan hanya didorong oleh grafik teknikal. Fundamental atau kondisi dasar perusahaan juga menunjukkan penguatan signifikan.
Menurut laporan Finbold, Palantir berhasil melampaui pendapatan $1 miliar untuk pertama kalinya pada kuartal kedua. Angka ini menandai peningkatan 48% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pendorong pendapatan terbesar masih berasal dari kontrak dengan pemerintah AS, yang naik 53% menjadi $426 juta.
Namun, yang menarik adalah pertumbuhan segmen komersial atau swasta. Segmen ini melonjak 93% menjadi $306 juta. Pertumbuhan cepat ini didorong oleh percepatan permintaan untuk platform AI dan analitik data milik Palantir.
Finbold juga melaporkan bahwa perusahaan berhasil menutup 157 kesepakatan baru yang bernilai minimal $1 juta selama kuartal tersebut. Ini menunjukkan adopsi perangkat lunak Palantir yang semakin meluas.
Tanda Tanya Bernama Valuasi
Meski demikian, ada satu hal yang menjadi perdebatan sengit di kalangan analis yaitu valuasi.
Harga saham Palantir telah meroket lebih dari 2.100% dalam tiga tahun terakhir. Kenaikan fantastis ini membuat rasio valuasinya terlihat sangat mahal.
Finbold mencatat bahwa rasio price-to-earnings (P/E) Palantir berada di level 217. Rasio P/E menunjukkan berapa kali lipat harga yang bersedia dibayar investor untuk setiap dolar pendapatan yang dihasilkan perusahaan.
Selain itu, rasio price-to-sales (P/S) berada di angka 137. Rasio ini membandingkan harga saham perusahaan dengan pendapatannya. Banyak analis memandang level valuasi ini "sangat tinggi" dan mungkin sulit untuk dipertahankan dalam jangka panjang.
Harga saham Palantir kini berada di persimpangan yang menarik. Sebagai investor, kamu melihat dua sisi yang kontras.
Di satu sisi, analisis teknikal dan pertumbuhan fundamental yang didorong oleh AI tampak sangat menjanjikan. Di sisi lain, valuasinya yang sangat tinggi menjadi risiko yang perlu diwaspadai.
Referensi:
- Finbold, Why Palantir stock’s next stop is $220. Diakses pada 27 Oktober 2025
- Featured Image: Shutterstock
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.
