Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri baru Jepang, Sanae Takaichi, di Tokyo bukan sekadar kunjungan diplomatik biasa. Keduanya memuji dimulainya "era keemasan" dalam aliansi kedua negara, seperti dilaporkan The Guardian.
Namun, di balik pertemuan simbolis ini, ada satu langkah strategis yang sangat penting bagi ekonomi global. Ini adalah langkah yang punya dampak langsung pada rantai pasok industri teknologi, pertahanan, dan otomotif yang kamu andalkan setiap hari.
Mengamankan Pasokan Mineral Kritis
Poin utama dari pertemuan ini adalah penandatanganan kesepakatan untuk mengamankan pasokan rare earths atau mineral tanah jarang, serta mineral kritis lainnya.
Apa itu mineral kritis? Sederhananya, ini adalah bahan mentah yang sangat vital. Seperti yang dicatat oleh The Guardian, materi ini krusial untuk semua hal, mulai dari industri pertahanan, elektronik, hingga otomotif.
Langkah ini diambil bukan tanpa alasan. The Guardian melaporkan bahwa kesepakatan ini menyusul keputusan Tiongkok baru-baru ini untuk memperketat kontrol ekspor atas material tersebut. Padahal, Tiongkok saat ini mendominasi pasar mineral kritis global.
Menurut pernyataan Gedung Putih yang dikutip The Guardian, tujuan dari kesepakatan ini adalah untuk "mencapai ketahanan dan keamanan rantai pasokan mineral kritis". Bloomberg menambahkan bahwa pakta ini akan mencakup koordinasi dalam pemberian izin, pembiayaan, dan pemetaan sumber daya mineral.
Komitmen Pertahanan dan Kesepakatan Dagang
Selain mineral, isu pertahanan menjadi agenda utama. Takaichi, yang dikenal sebagai anak didik mantan PM Shinzo Abe, tampaknya ingin menunjukkan komitmen kuat Jepang.
Bloomberg melaporkan bahwa Takaichi berjanji untuk mencapai target belanja pertahanan sebesar 2% dari PDB pada Maret tahun depan. Ini dua tahun lebih cepat dari rencana semula. Takaichi menegaskan bahwa kekhawatiran keamanan terkait Tiongkok dan Korea Utara harus segera ditangani.
Di sisi lain, masalah perdagangan yang lebih luas tampaknya masih belum menemui titik terang. Meskipun Trump menyuarakan optimisme untuk "perdagangan yang luar biasa", dokumen yang ditandatangani dilaporkan masih "abu-abu".
Bloomberg menyebut bahwa dokumen terkait pakta perdagangan dan investasi senilai $550 miliar dari Jepang masih "ill-defined" atau belum terdefinisi dengan jelas.
Bagi Takaichi, yang menghadapi tantangan utang domestik, Bloomberg mencatat bahwa menjaga elemen kesepakatan ini tetap fleksibel mungkin menjadi sebuah keuntungan.
Secara keseluruhan, pertemuan ini menegaskan aliansi strategis yang erat antara kedua negara. Namun, bagi kamu yang mengamati pasar, hasil paling konkret bukanlah janji investasi yang masih samar, melainkan fokus baru yang tajam untuk membangun rantai pasok mineral kritis di luar dominasi Tiongkok.
Referensi:
- The Guardian, Donald Trump and Japan’s Sanae Takaichi sign agreement to ‘secure’ rare earths supply. Diakses pada 28 Oktober 2025
- Bloomberg, Trump Hails Ally Japan, Offers Takaichi ‘Anything You Want’. Diakses pada 28 Oktober 2025
- Featured Image: Shutterstock
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











