Semua mata para investor tertuju pada saham Netflix (NFLX) yang akan merilis laporan keuangan kuartal ketiga (Q3) tahun 2025 pada 21 Oktober.
Laporan kali ini bukan sekadar deretan angka, melainkan menjadi penanda penting dari pergeseran strategi besar perusahaan. Netflix tidak lagi hanya mengejar jumlah pelanggan, tetapi fokus pada profitabilitas.
Bagi kamu yang memegang atau sedang mengamati saham Netflix (NFLX), laporan ini akan memberikan gambaran jelas mengenai efektivitas model bisnis baru mereka. Mari kita bedah apa saja yang perlu diperhatikan.
Bukan Lagi Soal Jumlah Pelanggan, Tapi Soal Profit
Pergeseran paling fundamental adalah cara Netflix mengukur kesuksesan. Dulu, penambahan jumlah pelanggan baru menjadi metrik utama. Kini, seperti yang dianalisis oleh MarketPulse, fokus perusahaan beralih ke Average Revenue Per Member (ARM), atau rata-rata pendapatan yang dihasilkan dari setiap pelanggan.
Untuk mencapai ini, Netflix mengandalkan tiga strategi utama yang saling berkaitan. Pertama, pengetatan aturan berbagi kata sandi (password sharing) yang terbukti sangat sukses dan berhasil mengubah pengguna non-pembayar menjadi pelanggan baru.
Kedua, pertumbuhan paket langganan yang didukung iklan (Ad-Tier). Banyak pengguna yang sensitif terhadap harga akhirnya memilih opsi ini, yang menurut MarketPulse, pendapatannya diperkirakan akan berlipat ganda pada tahun 2025. Terakhir adalah kenaikan harga berlangganan yang dilakukan secara selektif di pasar-pasar utama.
Konten Andalannya, dari KPop Hingga Pertandingan NFL
Tentu saja, strategi monetisasi ini tidak akan berjalan tanpa konten yang kuat untuk mempertahankan pelanggan. Kuartal ketiga menjadi panggung bagi sejumlah tayangan populer.
Menurut Benzinga, film animasi "KPop Demon Hunters" menjadi film terpopuler Netflix sepanjang masa berdasarkan jumlah penonton dan menjadi kejutan besar di kuartal ini.
Selain itu, musim ketiga dari "Squid Game" dan musim kedua "Wednesday" juga menjadi amunisi penting untuk menjaga loyalitas penonton. MarketPulse menambahkan bahwa langkah Netflix untuk masuk ke acara siaran langsung, seperti pertandingan tinju besar, merupakan strategi kunci untuk menarik pengiklan dengan konten yang tidak bisa dilewati.
Ke depannya, Netflix juga telah menyiapkan musim kelima dan terakhir dari "Stranger Things" serta hak siar dua pertandingan NFL di Hari Natal, yang berpotensi menjadi program paling banyak ditonton di tahun 2025.
Apa Kata Angka dan Analis?
Secara finansial, ekspektasi terhadap Netflix sangat tinggi. Analis memperkirakan pendapatan Netflix mencapai $11,51 miliar, sementara perusahaan sendiri menargetkan $11,526 miliar, seperti yang dilaporkan oleh Benzinga.
Laba per saham (EPS) diperkirakan berada di angka $6,97, sebuah lonjakan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Sentimen dari para analis juga cenderung positif. Bank of America Securities mempertahankan peringkat Beli dengan target harga $1.490. Seaport Global dan Loop Capital bahkan menaikkan peringkat mereka untuk saham Netflix (NFLX), menunjukkan kepercayaan terhadap momentum perusahaan.

Meskipun fundamentalnya terlihat kuat, ada risiko besar yang perlu kamu ketahui. MarketPulse menyoroti bahwa saham Netflix diperdagangkan pada level valuasi yang sangat tinggi, dengan rasio P/E (harga terhadap laba) mencapai 47,2x. Artinya, investor sudah menaruh ekspektasi yang sangat tinggi pada kinerja perusahaan.
Ini menciptakan situasi "dihargai untuk kesempurnaan". Untuk membuat harga sahamnya naik lebih tinggi, Netflix tidak cukup hanya memenuhi ekspektasi. Perusahaan harus bisa melampaui prediksi laba dan, yang lebih penting, memberikan proyeksi kinerja (guidance) yang sangat meyakinkan untuk kuartal berikutnya.
Sebaliknya, jika laporan labanya hanya sedikit di atas ekspektasi namun disertai dengan proyeksi yang hati-hati mengenai margin keuntungan di masa depan, hal ini kemungkinan besar akan memicu aksi jual oleh investor.
Fokus utama pasar saat ini adalah kepastian mengenai profitabilitas jangka panjang perusahaan hingga tahun 2026.
Referensi:
- MarketPulse, Netflix (NFLX) Q3 2025 Earnings Preview: Decoding Netflix's Shift to Profitability-Driven Growth (ARM). Diakses pada 21 Oktober 2025
- Benzinga, Netflix Q3 Earnings Preview: Will 'KPop Demon Hunters' Help Streamer Beat Estimates?. Diakses pada 21 Oktober 2025
- Featured Image: Shutterstock
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.