Banyak investor pemula sering mendengar istilah capital gain, tetapi belum benar-benar memahami artinya. Sederhananya, capital gain adalah keuntungan yang diperoleh ketika kamu menjual aset, seperti saham, dengan harga lebih tinggi dari harga belinya. Konsep ini adalah salah satu sumber utama keuntungan jual saham, di samping dividen.
Bagi pemula, memahami capital gain sangat penting karena strategi investasimu akan sangat dipengaruhi oleh ekspektasi terhadap pertumbuhan harga saham di masa depan. Berikut Gotrade bahas secara detail.
Apa Itu Capital Gain?
Capital gain adalah selisih positif antara harga jual dan harga beli sebuah aset. Misalnya, jika kamu membeli saham seharga Rp1.000 per lembar, lalu menjualnya di Rp1.500 per lembar, maka capital gain-mu adalah Rp500 per lembar.
Sebaliknya, menurut Investopedia, jika harga jual lebih rendah dari harga beli, maka hasilnya disebut capital loss atau kerugian modal. Jadi, capital gain adalah cerminan dari apresiasi nilai saham di pasar.
Contoh Sederhana Capital Gain
Bayangkan kamu membeli 10 lembar saham Apple dengan harga 100 Dolar AS per lembar. Total modal yang kamu keluarkan adalah 1.000 Dolar AS. Setelah satu tahun, harga saham Apple naik menjadi 130 Dolar AS.
Jika kamu menjual seluruh sahammu, hasil penjualannya adalah 1.300 Dolar AS. Maka, capital gain yang kamu peroleh adalah 300 Dolar AS.
Contoh lain, di pasar Indonesia: seorang investor membeli saham bank dengan harga Rp5.000 per lembar. Setelah beberapa bulan, harga naik menjadi Rp6.200.
Jika ia menjual, maka capital gain yang diperoleh Rp1.200 per lembar. Kedua contoh ini menunjukkan bagaimana profit saham pemula bisa terbentuk hanya dari selisih harga beli dan jual.
Bedanya Capital Gain dengan Dividen
Meskipun sama-sama memberikan keuntungan, capital gain berbeda dengan dividen. Melansir Investopedia, perbedaan keduanya ada pada:
- Capital Gain: berasal dari kenaikan harga saham. Investor harus menjual saham untuk merealisasikan keuntungan.
- Dividen: merupakan pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham, biasanya dibayar secara tunai atau saham tambahan.
Artinya, capital gain lebih bersifat aktif karena membutuhkan aksi jual, sedangkan dividen bersifat pasif karena investor hanya perlu menunggu pembagian laba.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Capital Gain
Ada beberapa hal yang bisa membuat harga saham naik sehingga menghasilkan capital gain:
1. Kinerja perusahaan
Jika perusahaan melaporkan laba bersih meningkat, investor melihat prospek positif, sehingga harga saham cenderung naik.
2. Sentimen pasar
Berita baik seperti peluncuran produk baru, akuisisi, atau masuknya investor besar dapat mendorong harga naik.
3. Kondisi ekonomi makro
Pertumbuhan ekonomi, suku bunga rendah, atau kebijakan pemerintah yang mendukung bisa meningkatkan optimisme investor.
4. Supply dan demand saham
Hukum dasar ekonomi juga berlaku. Jika banyak investor membeli saham, harganya naik, menciptakan potensi capital gain.
5. Faktor global
Harga komoditas, konflik geopolitik, atau krisis internasional dapat memengaruhi pergerakan saham di seluruh dunia.
6. Psikologi investor
Kadang, ekspektasi masa depan atau tren sesaat bisa membuat harga bergerak cepat, bahkan sebelum laporan fundamental keluar.
Jenis Capital Gain: Realized vs Unrealized
Ada dua jenis capital gain yang harus kamu tahu:
- Realized Capital Gain: keuntungan yang benar-benar sudah direalisasikan karena kamu menjual saham.
- Unrealized Capital Gain: keuntungan yang masih “di atas kertas” karena saham belum dijual. Jika harga saham turun sebelum dijual, keuntungan ini bisa hilang.
Pemahaman ini penting karena sering kali investor pemula merasa sudah untung besar padahal baru unrealized gain.
Strategi Mengoptimalkan Capital Gain
- Pilih saham dengan fundamental kuat: perusahaan dengan bisnis stabil dan laporan keuangan sehat lebih berpotensi memberi return jangka panjang.
- Gunakan strategi jangka panjang: menahan saham dalam periode lama sering kali lebih aman daripada trading jangka pendek yang penuh risiko.
- Diversifikasi portofolio: jangan taruh semua modal di satu saham. Dengan menyebar investasi, risiko penurunan harga lebih terkendali.
- Gunakan analisis sederhana: perhatikan tren harga, support-resistance, dan volume perdagangan untuk menentukan waktu jual yang tepat.
- Tetapkan target profit dan stop loss: ini membantu mengurangi keputusan emosional ketika harga bergerak tidak sesuai harapan.
- Pahami sektor: tiap sektor punya karakteristik. Misalnya, saham teknologi cenderung fluktuatif, sedangkan saham konsumer lebih stabil. Menyesuaikan strategi dengan sektor membantu menjaga konsistensi hasil.
Capital Gain dan Pajak
Di banyak negara, termasuk Amerika Serikat, capital gain dikenakan pajak dengan tarif berbeda tergantung jangka waktu kepemilikan.
- Short-term capital gain: jika saham dijual kurang dari 1 tahun, pajaknya bisa lebih tinggi.
- Long-term capital gain: jika saham dipegang lebih dari 1 tahun, tarif pajak biasanya lebih rendah.
Bagi investor Indonesia yang membeli saham AS lewat aplikasi, pajak ini sudah otomatis dihitung sesuai regulasi, sehingga tidak perlu bingung menghitung sendiri.
Kesimpulan
Memahami apa itu capital gain adalah kunci pertama untuk menyadari bagaimana investor bisa mendapat keuntungan jual saham. Berbeda dengan dividen, capital gain hanya terjadi jika harga saham naik dan investor melakukan penjualan. Banyak faktor yang memengaruhinya, mulai dari kinerja perusahaan hingga kondisi global.
Bagi profit saham pemula, penting untuk memahami risiko bahwa harga saham juga bisa turun. Strategi jangka panjang, diversifikasi, serta disiplin adalah cara terbaik untuk memaksimalkan capital gain sekaligus menghindari kerugian besar.
Mulai pengalaman investasimu sekarang dengan Gotrade. Akses saham-saham top dunia seperti Apple, Tesla, dan Microsoft hanya dengan 1 Dolar AS, dan nikmati kesempatan meraih capital gain dari pasar saham Amerika.
Akses aplikasi lewat smartphone Android dan iOS sekarang!
FAQ
1. Apa itu capital gain dan bagaimana cara menghitungnya?
Capital gain adalah keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli saham. Misalnya, beli Rp1.000 dan jual Rp1.500, capital gain yang diperoleh adalah Rp500 per lembar.
2. Apakah dividen termasuk capital gain?
Tidak. Dividen adalah pembagian laba perusahaan, sementara capital gain berasal dari kenaikan harga saham. Keduanya adalah dua sumber keuntungan yang berbeda bagi investor.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.