Banyak anak muda kini mulai tertarik dengan konsep lifestyle investing, yaitu pendekatan investasi yang bukan hanya berfokus pada angka keuntungan, tetapi juga mendukung gaya hidup finansial yang seimbang dan bermakna.
Lifestyle investing menempatkan pilihan hidup, kualitas waktu, dan kebebasan finansial sebagai bagian penting dari strategi jangka panjang.
Konsep ini muncul karena perubahan pola hidup modern. Banyak orang ingin tetap bisa traveling, menjaga work-life balance, mengejar growth mindset, dan menikmati hidup sambil tetap membangun masa depan yang stabil.
Dalam artikel ini, kamu akan memahami bagaimana lifestyle investing menawarkan cara untuk menggabungkan kebiasaan finansial yang sehat dengan gaya hidup yang kamu inginkan.
Pengertian Lifestyle Investing
Lifestyle investing adalah pendekatan berinvestasi yang mengutamakan bagaimana aset keuangan dapat mendukung gaya hidup yang kamu inginkan, bukan sebaliknya.
Investasi bukan hanya tentang mengejar return tertinggi, tetapi tentang memastikan hidupmu tetap seimbang, fleksibel, dan berkembang dalam jangka panjang.
Dalam pendekatan ini, kamu tidak perlu memaksakan diri mengambil risiko tinggi hanya demi hasil cepat. Lifestyle investing justru mengajarkan pentingnya disiplin, konsistensi, pengelolaan waktu, dan mentalitas bertumbuh (growth mindset), menurut Investopedia.
Kenapa Lifestyle Investing Semakin Populer?
Ada beberapa alasan kenapa generasi modern lebih tertarik menerapkan pola lifestyle investing:
1. Keinginan menjaga keseimbangan hidup
Pekerjaan fleksibel, gaya hidup digital nomad, dan kebutuhan menjaga kesehatan mental membuat banyak orang memilih strategi investasi yang stabil dan tidak menyita waktu.
2. Fokus pada kebebasan finansial, bukan sekadar kekayaan
Tujuan banyak anak muda bukan hanya “kaya”, tetapi “punya kendali atas waktu”. Lifestyle investing mendorong pencapaian kebebasan waktu melalui portofolio jangka panjang.
3. Teknologi membuat investasi semakin mudah
Aplikasi digital membuat proses investasi lebih sederhana. Kamu bisa rutin berinvestasi tanpa harus memantau pasar setiap hari.
4. Cocok dengan budaya belajar & bertumbuh
Growth mindset berarti kamu terus belajar, memperbaiki pola keuangan, dan berinvestasi bukan karena FOMO, tetapi karena paham tujuannya.
Prinsip Lifestyle Investing
1. Investasi harus mendukung gaya hidup
Kalau kamu suka traveling dan ingin melakukannya beberapa kali setahun, investasi jangka panjang dapat menjadi sumber dukungan untuk memenuhi kebutuhan tersebut tanpa mengorbankan tabungan utama.
Lifestyle investing mengajarkan bahwa keputusan finansial harus selaras dengan tujuan hidup, bukan bertentangan.
2. Mulai dari yang kecil tapi konsisten
Konsistensi jauh lebih penting daripada nominal besar. Kamu bisa mulai dari 15 ribu, 50 ribu, atau 100 ribu per minggu. Yang penting adalah ritme.
3. Fokus pada kesehatan finansial
Lifestyle investing menekankan kebiasaan finansial yang stabil: punya dana darurat, disiplin menabung, dan tidak menumpuk utang konsumtif.
4. Pilih instrumen yang simpel
Karena tujuannya mendukung gaya hidup, bukan mengejar volatilitas ekstrem, instrumen seperti ETF pasar indeks, saham perusahaan stabil, atau diversifikasi global bisa menjadi pilihan.
Cara Menerapkan Lifestyle Investing dalam Kehidupan Modern
1. Tentukan gaya hidup yang ingin kamu jalani
Apakah kamu ingin sering traveling? Atau ingin punya waktu lebih banyak di rumah? Atau ingin meningkatkan kualitas hidup lewat belajar dan hobi?
Tuliskan gaya hidup idealmu, lalu buat rencana finansial yang mendukung hal itu.
2. Buat otomatisasi investasi
Lifestyle investing sangat mengutamakan hidup yang tidak ribet. Gunakan auto-invest agar kamu tetap rutin menyisihkan uang, bahkan ketika jadwalmu padat.
3. Pilih instrumen jangka panjang yang stabil
Untuk gaya hidup modern yang fleksibel, instrumen jangka panjang seperti ETF indeks, saham global blue-chip, atau strategi DCA sering menjadi pilihan ideal.
Instrumen ini tidak memerlukan pantauan harian dan memiliki potensi pertumbuhan yang stabil.
4. Jaga work-life balance sambil menambah skill
Investasi terbaik selalu dimulai dari diri sendiri. Skill baru bisa meningkatkan pendapatan, yang kemudian memperbesar kemampuan berinvestasi.
Lifestyle investing melihat hubungan yang kuat antara pengembangan karier, kualitas hidup, dan pertumbuhan aset.
5. Evaluasi perkembangan setiap 6 bulan
Kamu tidak perlu mengecek portofolio setiap hari. Cukup lakukan evaluasi dua kali setahun untuk melihat apakah strategi sudah sesuai dengan tujuan hidupmu.
Contoh Lifestyle Investing dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Traveler yang ingin tetap menabung
Kamu bisa menerapkan DCA agar tetap punya aset sambil tetap menyisihkan dana untuk perjalanan.
2. Profesional sibuk yang ingin work-life balance
Alih-alih trading harian, kamu bisa berfokus pada investasi pasif agar tidak stres memantau pasar.
3. Freelancers yang ingin hidup fleksibel
Dengan investasi rutin, freelancer bisa menciptakan “pension mini” dalam 5–10 tahun untuk menjaga pendapatan tetap stabil ketika jam kerja turun.
4. Digital nomad
Investasi jangka panjang membantu mereka tetap punya pondasi finansial, meski tinggal di negara berbeda dan memiliki pendapatan tidak tetap.
Kesimpulan
Lifestyle investing menggabungkan gaya hidup modern dengan strategi finansial yang sehat.
Pendekatan ini membantu kamu membangun kebebasan waktu, menjaga keseimbangan hidup, dan mencapai tujuan tanpa harus mengorbankan kenyamanan sehari-hari. Konsistensi, kesederhanaan, dan growth mindset adalah kuncinya.
Mau mulai investasi dengan modal murah? Yuk, coba investasi 24 jam di aplikasi Gotrade Indonesia.
FAQ
1. Apakah lifestyle investing cocok untuk pemula?
Sangat cocok, karena pendekatannya sederhana, stabil, dan fokus pada keseimbangan hidup.
2. Apakah perlu modal besar untuk lifestyle investing?
Tidak. Lifestyle investing mengutamakan konsistensi, bukan nominal besar di awal.
3. Instrumen apa yang cocok untuk lifestyle investing?
ETF indeks, saham defensif, dan strategi DCA biasanya menjadi pilihan ideal.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures adalah Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.
