Bagi investor global, nama Nasdaq sudah tidak asing lagi. Bursa ini dikenal sebagai rumah bagi banyak perusahaan teknologi raksasa yang mendominasi ekonomi modern. Mulai dari Apple, Microsoft, hingga Tesla, sebagian besar saham teknologi dunia tercatat di Nasdaq.
Namun, meskipun populer, banyak pemula masih bertanya-tanya, apa itu Nasdaq? Bagaimana bedanya dengan Dow Jones dan S&P 500? Dan apa artinya untuk investor Indonesia?
Tenang, Gotrade sudah siapkan pemaparannya di bawah ini!
Apa Itu Nasdaq?
Secara sederhana, Nasdaq adalah singkatan dari National Association of Securities Dealers Automated Quotations. Ada dua hal penting yang harus dipahami:
- Nasdaq Stock Market (Bursa): salah satu bursa saham terbesar di dunia, berbasis di Amerika Serikat. Nasdaq dikenal sebagai bursa elektronik pertama yang memanfaatkan teknologi komputer untuk memperdagangkan saham.
- Nasdaq Composite Index (Indeks): indeks pasar saham yang mencakup lebih dari 3.000 perusahaan yang terdaftar di bursa Nasdaq, dengan porsi besar dari sektor teknologi.
Nasdaq didirikan pada tahun 1971 sebagai bursa elektronik pertama. Peran ini membuatnya menjadi pionir modernisasi pasar modal, berbeda dengan bursa tradisional seperti NYSE yang menggunakan lantai perdagangan fisik.
Dengan kata lain, Nasdaq adalah sekaligus bursa dan indeks. Jadi, ketika orang menyebut “saham Nasdaq”, bisa berarti saham yang diperdagangkan di bursa Nasdaq atau saham yang menjadi bagian dari indeks Nasdaq Composite.
Fokus pada Saham Teknologi
Keunikan utama Nasdaq adalah dominasi perusahaan teknologi. Sekitar setengah dari kapitalisasi pasar di indeks Nasdaq berasal dari sektor teknologi. Perusahaan besar yang menjadi motor Nasdaq antara lain:
- Apple (AAPL) – raksasa elektronik dan perangkat lunak.
- Microsoft (MSFT) – pionir software dan kini pemain utama AI & cloud.
- Nvidia (NVDA) – pemimpin chip grafis dan prosesor AI.
- Tesla (TSLA) – perusahaan kendaraan listrik dengan valuasi tinggi.
- Amazon (AMZN) – e-commerce raksasa sekaligus dominator cloud computing.
- Meta (META) – pemilik Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Karena itu, banyak investor yang menganggap Nasdaq identik dengan saham teknologi. Kinerja Nasdaq sering mencerminkan sentimen pasar terhadap sektor teknologi global.
Bedanya Nasdaq dengan Dow Jones & S&P 500
Selain Nasdaq, ada dua indeks saham Amerika lain yang populer: Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P 500. Menurut Investopedia, berikut adalah perbedaan ketigany:
- Dow Jones (DJIA): hanya mencakup 30 perusahaan besar AS dari berbagai sektor. Lebih dianggap sebagai “blue chip index” daripada representasi keseluruhan pasar.
- S&P 500: mencakup 500 perusahaan besar AS lintas sektor, dianggap paling representatif terhadap perekonomian Amerika.
- Nasdaq Composite: berisi lebih dari 3.000 saham, dengan dominasi besar dari teknologi, sehingga cenderung lebih volatil tetapi juga memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi.
Dengan kata lain, Dow Jones adalah snapshot kecil dari perusahaan mapan, S&P 500 adalah gambaran ekonomi AS secara keseluruhan, sedangkan Nasdaq lebih mencerminkan inovasi, pertumbuhan, dan sentimen teknologi.
Volatilitas Nasdaq
Salah satu ciri utama saham di Nasdaq adalah volatilitasnya yang tinggi. Karena banyak perusahaan teknologi masih dalam tahap pertumbuhan, harga saham mereka bisa naik atau turun dengan cepat tergantung pada laporan keuangan, peluncuran produk, atau berita industri.
Contoh nyata adalah bubble dot-com pada awal 2000-an. Saat itu, Nasdaq sempat melonjak tajam karena euforia internet, lalu jatuh lebih dari 70% ketika gelembung pecah. Namun, beberapa dekade kemudian, Nasdaq kembali bangkit berkat pertumbuhan perusahaan teknologi nyata seperti Apple dan Amazon.
Contoh terbaru adalah lonjakan saham Nvidia di 2023–2024 karena tren AI. Ketika laporan keuangan menunjukkan pertumbuhan luar biasa, sahamnya melesat. Namun, di sisi lain, jika ada regulasi baru terhadap big tech atau isu perlambatan ekonomi, Nasdaq bisa langsung terkoreksi tajam.
Bagi investor, volatilitas ini bisa menjadi peluang sekaligus risiko. Strategi jangka panjang biasanya lebih efektif untuk saham Nasdaq, karena tren teknologi global cenderung terus berkembang meski ada fluktuasi jangka pendek.
Contoh Perusahaan di Nasdaq
Selain raksasa teknologi yang sudah disebutkan, Nasdaq juga menjadi rumah bagi ribuan perusahaan inovatif lain, termasuk di sektor:
- Bioteknologi: Moderna, Amgen.
- Semikonduktor: Intel, Qualcomm.
- Konsumen & retail: Starbucks, PepsiCo.
- Transportasi & energi baru: Rivian, Lucid Motors.
Keberagaman ini membuat Nasdaq tidak hanya soal teknologi, tetapi tetap sektor teknologi adalah motor penggeraknya.
Penutup
Bagi investor Indonesia, memahami apa itu Nasdaq sangat penting karena indeks ini menjadi representasi saham teknologi global. Perbedaan Nasdaq dengan Dow Jones dan S&P 500 terletak pada fokus sektor, jumlah perusahaan, dan tingkat volatilitasnya.
Meski berisiko karena fluktuasi harga yang cepat, Nasdaq juga menawarkan peluang besar dari pertumbuhan teknologi jangka panjang. Dengan memilih saham Nasdaq yang fundamentalnya kuat, investor bisa meraih keuntungan dari tren digitalisasi dan inovasi global.
Tahukah kamu bahwa Gotrade didukung langsung oleh Nasdaq? Itu artinya, lewat Gotrade kamu bisa langsung membeli saham-saham Amerika, termasuk saham teknologi paling populer di dunia, mulai dari 1 Dolar AS saja.
Yuk, download Gotrade sekarang dan nikmati pengalaman investasi global yang lebih mudah dan transparan!
FAQ
1. Apakah Nasdaq hanya berisi saham teknologi?
Tidak. Nasdaq juga mencakup sektor lain seperti bioteknologi, retail, dan konsumen. Namun, mayoritas kapitalisasi pasarnya memang berasal dari teknologi.
2. Apa bedanya Nasdaq Composite dengan Nasdaq 100?
Nasdaq Composite berisi semua saham yang terdaftar di bursa Nasdaq (lebih dari 3.000 perusahaan). Sementara Nasdaq 100 hanya mencakup 100 perusahaan non-keuangan terbesar di bursa tersebut.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.