Banyak investor pemula sering bertanya-tanya tentang pre-market trading dan after-hours trading ketika melihat berita saham Amerika. Kedua istilah ini merujuk pada aktivitas jual beli saham yang terjadi di luar jam bursa reguler, atau yang biasa disebut dengan jam bursa saham Amerika Serikat.
Untuk memahami cara kerja pasar saham global, penting bagi investor Indonesia untuk mengetahui bagaimana sesi perdagangan ini berlangsung, siapa yang bisa mengaksesnya, serta dampaknya terhadap harga saham.
Simak pemaparan selengkapnya di bawah ini!
Definisi Pre-Market Trading
Pre-market trading adalah sesi perdagangan saham yang berlangsung sebelum jam reguler bursa dibuka, dilansir dari Investopedia.
Di Amerika Serikat, bursa saham utama seperti NYSE (New York Stock Exchange) dan Nasdaq memiliki jam perdagangan reguler dari pukul 09.30 hingga 16.00 waktu setempat (ET), sekitar 20.30 hingga 03.00 WIB. Namun, pre-market trading biasanya dimulai pukul 04.00 hingga 09.30 ET.
Pada periode ini, investor bisa mulai melakukan transaksi meskipun likuiditas lebih rendah dibanding jam reguler. Pre-market sering dimanfaatkan untuk merespons berita penting yang keluar sebelum pasar dibuka, seperti laporan keuangan perusahaan atau rilis data ekonomi.
Definisi After-Hours Trading
Sebaliknya, after-hours trading adalah sesi perdagangan setelah jam reguler ditutup, yakni dari pukul 16.00 hingga 20.00 ET, atau sekitar 03.00 sampai 07.00 WIB.
Masih mengutip Investopedia, fungsinya hampir sama dengan pre-market, yaitu memberi kesempatan investor untuk merespons informasi terbaru di luar jam bursa.
Contoh situasi umum adalah ketika perusahaan besar seperti Apple atau Tesla merilis earnings report setelah jam penutupan. Investor yang ingin cepat bereaksi bisa langsung bertransaksi di after-hours trading, meskipun risikonya lebih tinggi karena volume transaksi cenderung rendah.
Siapa yang Bisa Akses Pre-Market dan After-Hours Trading?
Tidak semua investor bisa langsung mengakses sesi perdagangan ini. Di Amerika, akses ke pre-market dan after-hours biasanya diberikan kepada investor institusional, trader profesional, atau pengguna platform tertentu yang memang mendukung fitur perdagangan di luar jam reguler.
Bagi investor ritel internasional, termasuk Indonesia, akses ini biasanya terbatas. Sebagian broker global menyediakan layanan untuk ikut serta, namun dengan syarat tambahan seperti biaya lebih tinggi atau limit order khusus. Inilah mengapa pemahaman tentang jam bursa reguler tetap menjadi prioritas utama bagi pemula.
Dampak Pre-Market dan After-Hours ke Harga Saham
Harga saham bisa sangat volatil pada sesi pre-market maupun after-hours. Ada beberapa faktor yang membuat pergerakan harga lebih tajam:
- Likuiditas Rendah
Jumlah pembeli dan penjual lebih sedikit dibanding jam reguler, sehingga perbedaan harga (bid-ask spread) lebih lebar. - Pengaruh Berita
Peristiwa besar seperti laporan keuangan, keputusan suku bunga, atau pernyataan manajemen perusahaan biasanya dirilis sebelum atau setelah jam bursa. Hal ini bisa memicu lonjakan harga yang tidak selalu mencerminkan tren jangka panjang. - Harga Bisa Berbeda dengan Jam Reguler
Sering kali harga saham melonjak atau turun tajam di sesi after-hours, tetapi saat bursa reguler dibuka keesokan harinya, harganya kembali normal. Karena itu, investor pemula sebaiknya berhati-hati agar tidak salah membaca sinyal.
Pentingnya Memahami Jam Bursa AS
Bagi investor Indonesia, perbedaan waktu dengan Amerika menjadi faktor penting. Bursa AS (NYSE dan Nasdaq) beroperasi dari pukul 21.30 hingga 04.00 WIB (saat Daylight Saving Time berlaku, jam bisa berubah menjadi 20.30 hingga 03.00 WIB).
Dengan memahami jam bursa AS termasuk pre-market dan after-hours, investor bisa mengatur strategi lebih baik. Misalnya, memilih fokus pada jam reguler dengan likuiditas lebih tinggi atau memantau pergerakan harga di luar jam sebagai indikator awal.
Kesimpulan
Pre-market trading dan after-hours trading memberi peluang bagi investor untuk bereaksi cepat terhadap berita penting di luar jam reguler. Namun, sesi ini juga membawa risiko lebih besar karena likuiditas rendah dan volatilitas tinggi. Untuk pemula, fokus utama tetap pada jam reguler bursa AS sambil menjadikan pre-market dan after-hours sebagai referensi tambahan.
Setelah memahami cara kerja pre-market dan after-hours trading saham Amerika, berarti kamu semakin siap untuk mulai berinvestasi. Download aplikasi Android atau iOS Gotrade sekarang, dan mulailah akses saham-saham AS populer dengan cara yang mudah, aman, dan transparan.
FAQ
1. Apa itu pre-market dan after-hours trading?
Pre-market adalah perdagangan saham sebelum jam reguler bursa AS dibuka, sedangkan after-hours berlangsung setelah jam bursa ditutup. Keduanya memberi kesempatan investor bereaksi terhadap berita terbaru.
2. Apakah investor Indonesia bisa ikut pre-market atau after-hours trading?
Umumnya sulit untuk investor ritel di Indonesia karena akses terbatas. Namun, investor tetap bisa memantau pergerakan harga sebagai indikator tambahan sebelum atau sesudah jam bursa reguler.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.