Dalam trading, salah satu momen paling penting adalah saat tren pasar mulai berbalik arah. Pergeseran ini dikenal dengan istilah reversal. Mengenali sinyal reversal lebih awal bisa membantu trader masuk posisi dengan potensi keuntungan besar dan risiko lebih terukur.
Namun, memahami reversal tidak cukup hanya melihat harga “berbalik arah” di grafik. Diperlukan pemahaman mendalam tentang struktur tren, pola harga, dan indikator yang mendukung validasinya.
Makanya, dalam artikel ini, Gotrade akan membahas apa arti reversal, jenis-jenisnya, serta cara membaca sinyalnya dengan tepat untuk kamu.
Apa Arti Reversal?
Reversal adalah perubahan arah tren harga dari naik menjadi turun (bearish reversal) atau dari turun menjadi naik (bullish reversal). Fenomena ini menandakan pergeseran dominasi antara pembeli dan penjual di pasar.
Dalam trend reversal, kekuatan dominan sebelumnya mulai melemah, sementara kekuatan lawannya mulai mengambil alih. Misalnya, ketika tren naik melemah karena pembeli kehilangan momentum, penjual mulai masuk dan menyebabkan harga berbalik turun.
Namun, menurut JM Financial, tidak semua pergerakan kecil melawan tren disebut reversal. Kadang harga hanya mengalami pullback atau koreksi sementara sebelum melanjutkan tren utama. Karena itu, penting bagi trader untuk bisa membedakan antara koreksi dan pembalikan tren sejati.
Jenis-Jenis Reversal
Secara umum, ada dua jenis reversal yang perlu dipahami:
1. Bullish Reversal
Terjadi ketika tren turun berhenti dan harga mulai menunjukkan tanda-tanda pembalikan ke arah naik. Biasanya diawali dengan:
- Tekanan jual melemah.
- Volume beli meningkat.
- Terbentuk pola double bottom atau inverse head and shoulders.
2. Bearish Reversal
Kebalikannya, terjadi saat tren naik melemah dan harga mulai berbalik turun. Ciri khasnya meliputi:
- Volume jual meningkat.
- Pola double top atau head and shoulders terbentuk.
- Candle penolakan (rejection candle) di area resistance penting.
Cara Mengenali Sinyal Reversal
Mendeteksi reversal membutuhkan kombinasi antara analisis teknikal dan konfirmasi dari pergerakan harga, seperti dikutip dari Forex Tester.
Berikut langkah-langkah umum yang bisa digunakan trader:
1. Perhatikan Pola Candlestick
Beberapa pola candlestick terkenal bisa menjadi sinyal awal reversal, seperti:
- Hammer dan inverted hammer (potensi bullish reversal).
- Shooting star dan bearish engulfing (potensi bearish reversal).
- Doji di area ekstrem harga, menandakan ketidakpastian pasar.
2. Amati Volume Perdagangan
Volume adalah indikator penting dalam mengonfirmasi kekuatan pembalikan arah.
- Jika harga naik dengan volume besar setelah tren turun panjang, kemungkinan besar terjadi bullish reversal.
- Sebaliknya, kenaikan harga dengan volume menurun bisa menjadi tanda tren naik mulai melemah.
3. Gunakan Indikator Teknis
Beberapa indikator populer bisa membantu mengidentifikasi potensi reversal:
- RSI (Relative Strength Index): menunjukkan kondisi overbought atau oversold.
- MACD (Moving Average Convergence Divergence): sinyal pembalikan muncul saat garis MACD berpotongan dengan garis sinyal.
- Stochastic Oscillator: mendeteksi momentum yang mulai berubah arah.
4. Analisis Struktur Tren
Struktur pasar berubah ketika harga gagal mencetak higher high (untuk uptrend) atau lower low (untuk downtrend). Jika pola ini muncul berulang, kemungkinan besar tren sedang berbalik.
5. Gunakan Konfirmasi Multi-Timeframe
Lihat pergerakan harga di beberapa timeframe. Misalnya, sinyal reversal di grafik 1 jam akan lebih kuat jika sejalan dengan konfirmasi di timeframe 4 jam atau harian.
Pola Umum yang Menandakan Reversal
Beberapa pola harga klasik sering dijadikan acuan untuk mendeteksi trend reversal:
- Head and Shoulders / Inverse Head and Shoulders: menandakan perubahan tren utama.
- Double Top / Double Bottom: menggambarkan kegagalan harga untuk menembus level penting dua kali.
- Rounding Bottom / Top: menunjukkan pergeseran gradual dari penjual ke pembeli (atau sebaliknya).
- Falling Wedge / Rising Wedge: pola konvergen yang sering diikuti oleh pembalikan arah tajam.
Kesalahan Umum saat Membaca Reversal
- Terlalu cepat masuk posisi. Trader sering mengira setiap koreksi kecil adalah sinyal reversal.
- Mengabaikan volume. Reversal sejati biasanya disertai peningkatan volume yang signifikan.
- Tidak menunggu konfirmasi candle. Satu candle pembalikan saja belum cukup, butuh penutupan dan validasi struktur harga.
- Melawan tren utama. Trader pemula sering mencoba “menangkap puncak atau dasar”, padahal tren utama masih kuat.
Strategi Entry Berdasarkan Reversal
- Gunakan retest: setelah breakout dari pola reversal (misalnya double bottom), tunggu harga melakukan retest ke area breakout untuk entry dengan risiko kecil.
- Atur rasio risiko-imbalan minimal 1:2.
- Gunakan trailing stop: agar tetap bisa mengunci profit saat tren baru mulai terbentuk.
Kesimpulan
Reversal adalah sinyal penting yang menunjukkan perubahan arah tren di pasar. Dengan memahami struktur harga, pola candlestick, dan indikator pendukung, trader bisa mengenali momentum pembalikan lebih awal dan menghindari entry yang terburu-buru.
Namun, tidak semua pembalikan harga berarti tren baru. Pastikan selalu menunggu konfirmasi dari volume, struktur, dan timeframe lebih besar sebelum mengambil keputusan.
Mulailah mempraktikkan strategi membaca sinyal reversal dengan aman via apps Gotrade, aplikasi yang memungkinkan kamu berinvestasi di saham AS, ETF, hingga 600+ pilihan options dengan mudah dan aman.
FAQ
Apa perbedaan antara reversal dan retracement?
Reversal menandakan perubahan arah tren utama, sedangkan retracement hanya koreksi sementara dalam tren yang sama.
Apakah semua pola candlestick menandakan reversal?
Tidak. Hanya pola yang muncul di area ekstrem (support atau resistance signifikan) dan dikonfirmasi oleh volume yang bisa diandalkan sebagai sinyal reversal.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.