Baru saja Apple Inc. melaporkan kinerja keuangan yang kuat untuk tahun fiskal 2025 yang berakhir 27 September. Laporan Barchart menyebut pendapatan perusahaan naik 8% dibanding tahun sebelumnya.
Namun, data yang paling menarik perhatian para analis adalah free cash flow (FCF) atau arus kas bebas perusahaan.
Angka FCF melonjak 10.8% dari tahun lalu hingga hampir mencapai $99 miliar. FCF pada dasarnya adalah uang tunai "sisa" yang dimiliki perusahaan setelah semua biaya operasional dan belanja modal (capex) dibayarkan.
Ini adalah indikator yang sangat kuat untuk mengukur kesehatan finansial sebuah perusahaan. Pertanyaannya, apakah arus kas yang deras ini berarti harga saham AAPL sebenarnya masih murah?
Mesin Uang Apple Bekerja Keras
Laporan keuangan kuartal keempat (Q4) 2025 menunjukkan Apple Inc. berhasil membukukan total pendapatan $102.466 miliar. Dari jumlah tersebut, pendapatan dari layanan (services) mencapai rekor baru yaitu $28.75 miliar.
Hal ini penting karena menunjukkan Apple Inc. terus berhasil mengurangi ketergantungan pada penjualan iPhone. Meskipun, penjualan iPhone sendiri sebenarnya juga mencetak rekor pada kuartal tersebut.
Hasilnya, arus kas bebas di Q4 saja mencapai $26.486 miliar, naik 10.8% dari periode yang sama tahun lalu.
Barchart mencatat bahwa ini mewakili FCF margin (margin arus kas bebas) sebesar 25.85%. Margin FCF adalah persentase dari pendapatan yang berhasil diubah perusahaan menjadi uang kas bebas.
Menghitung Target Harga Saham AAPL
Analis kini memproyeksikan pendapatan Apple Inc. akan terus tumbuh. Untuk 12 bulan ke depan (NTM), Barchart mengestimasi total pendapatan bisa mencapai $459.2 miliar.
Jika kita berasumsi margin FCF yang kuat sebesar 25.85% terus bertahan, maka FCF untuk 12 bulan ke depan bisa diproyeksikan mencapai $118.7 miliar. Angka ini hampir 20% lebih tinggi dari $99 miliar yang dihasilkan tahun fiskal ini.
Berdasarkan analisis Barchart, valuasi ini bisa berarti harga sahamnya 20.2% lebih tinggi. Dengan harga penutupan $270.37 pada 31 Oktober, target harga baru ini bisa mencapai $325 per saham.
Opsi Strategi Sambil Menunggu
Bagi investor yang percaya pada target harga tersebut namun ingin membeli di harga yang lebih rendah, Barchart menyoroti satu strategi lanjutan. Strategi ini dikenal sebagai shorting out-of-the-money (OTM) puts.
Secara sederhana, ini adalah cara bagi investor untuk "dibayar" (mendapat premi) sambil menunggu kesempatan membeli saham AAPL di harga yang lebih rendah dari harga pasar saat ini.
Contohnya, seorang investor bisa menjual opsi put dengan harga kesepakatan (strike price) $260 yang kedaluwarsa pada 5 Desember. Mereka akan menerima premi atau bayaran langsung di muka.
Risikonya adalah jika harga saham jatuh di bawah $260 sebelum tanggal kedaluwarsa, investor wajib membeli saham tersebut di harga $260. Namun, jika harga tetap di atas $260, mereka bisa menyimpan premi yang sudah diterima.
Intinya, analisis arus kas bebas ini menunjukkan bahwa saham Apple Inc. bisa jadi 20% lebih murah dari harganya saat ini. Tentu saja, penting untuk kamu ingat bahwa ini adalah satu dari banyak metode valuasi dan semua investasi memiliki risiko.
Referensi:
- barchart, Apple's Free Cash Flow Surges, Implying AAPL Stock Could Be 20% Too Cheap. Diakses pada 3 November 2025
- Featured Image: Shutterstock
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











