Bagaimana Suku Bunga Fed Memengaruhi Saham Teknologi?

Kalau kamu mengikuti berita pasar saham AS, kamu mungkin sering mendengar kalimat seperti, “Saham teknologi melemah karena kenaikan suku bunga The Fed.”

Tapi apa sebenarnya hubungan antara suku bunga dan saham teknologi (growth stocks)? Bagi investor pemula, ini adalah konsep penting untuk memahami kenapa sektor yang sama bisa melonjak di satu periode, tapi tertekan di periode lain.

Lewat artikel ini, Gotrade akan menjelaskan bagaimana kebijakan interest rate dari The Fed memengaruhi valuasi saham teknologi, lengkap dengan contoh historis dan strategi agar kamu bisa beradaptasi dengan perubahan suku bunga.

Mengapa Suku Bunga Penting untuk Pasar Saham

The Federal Reserve (The Fed) adalah bank sentral Amerika Serikat yang mengatur suku bunga acuan untuk menjaga inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

Saat ekonomi panas dan inflasi tinggi, The Fed akan menaikkan suku bunga (rate hike) untuk memperlambat aktivitas ekonomi.

Sebaliknya, saat ekonomi lesu, The Fed akan menurunkan suku bunga (rate cut) agar uang beredar lebih banyak dan investasi meningkat.

Melansir Investopedia, perubahan suku bunga ini berdampak langsung ke hampir semua aset keuangan, mulai dari obligasi, dolar, hingga pasar saham.

Tapi efeknya paling terasa pada saham teknologi, yang termasuk kategori growth stocks atau saham pertumbuhan.

Mengapa Saham Teknologi Sensitif terhadap Suku Bunga

Saham teknologi umumnya dihargai berdasarkan potensi pertumbuhan laba di masa depan, bukan profit besar saat ini.

Artinya, valuasi mereka sangat tergantung pada seberapa besar investor menilai nilai cash flow di tahun-tahun mendatang.

Ketika suku bunga naik:

  • Biaya modal meningkat, perusahaan harus membayar bunga lebih tinggi untuk pendanaan dan ekspansi.
  • Nilai arus kas masa depan menurun, karena perhitungan diskonto (discount rate) naik.
  • Investor beralih ke aset aman seperti obligasi, karena menawarkan imbal hasil lebih tinggi.

Akibatnya, saham teknologi sering terkoreksi lebih tajam dibanding sektor lain seperti energi atau perbankan.

Sebaliknya, saat suku bunga turun, saham teknologi biasanya menjadi bintang utama, investor kembali mencari pertumbuhan di sektor inovatif.

Contoh Historis: Ketika The Fed Ubah Arah Suku Bunga

1. Era 2020–2021: Suku Bunga Rendah, Tech Rally Besar

Selama pandemi COVID-19, The Fed menurunkan suku bunga mendekati 0% dan meluncurkan stimulus besar-besaran.

Hasilnya, saham teknologi melonjak tajam.

  • Nasdaq 100 naik lebih dari 40% pada 2020.
  • Saham seperti Apple (AAPL), Nvidia (NVDA), dan Tesla (TSLA) mencatat rekor tertinggi.
  • Investor membanjiri sektor teknologi karena biaya pinjaman rendah dan ekspektasi pertumbuhan tinggi.

2. Tahun 2022: Kenaikan Suku Bunga Agresif, Koreksi Besar

Ketika inflasi melonjak, The Fed mulai menaikkan suku bunga tercepat dalam empat dekade. Dampaknya langsung terasa: Nasdaq turun lebih dari 30% dalam setahun.

Saham-saham growth berkapitalisasi besar mengalami koreksi tajam:

  • Meta Platforms (META) anjlok hingga 70% dari puncaknya.
  • Tesla (TSLA) turun hampir 65% di akhir tahun.
  • Investor beralih ke saham value dan sektor defensif.

Koreksi besar ini menjadi pengingat bahwa valuasi tinggi tidak selalu aman ketika lingkungan makro berubah drastis.

3. 2023–2024: Stabilitas Kembali dan Rotasi Pasar

Saat inflasi mulai melandai, The Fed memperlambat laju kenaikan bunga.

Pasar kembali optimistis, dan saham teknologi bangkit, dipimpin oleh tema baru seperti AI dan cloud computing.

Nvidia menjadi simbol kebangkitan sektor ini, dengan kenaikan lebih dari 200% di tahun 2023 berkat euforia kecerdasan buatan.

Bagaimana Perubahan Suku Bunga Mempengaruhi Valuasi Tech Stocks

Valuasi saham teknologi biasanya dinilai menggunakan rasio seperti Price-to-Earnings (P/E) atau Discounted Cash Flow (DCF).

Ketika suku bunga naik, discount rate juga naik, sehingga nilai arus kas masa depan menjadi lebih rendah.

Sebagai ilustrasi sederhana:

  • Dengan suku bunga rendah (misalnya 1%), $1.000 yang akan diterima 5 tahun lagi punya nilai kini sekitar $950.
  • Tapi jika suku bunga naik jadi 5%, nilai kini-nya turun jadi sekitar $780.

Itulah mengapa valuasi perusahaan growth seperti Amazon, Alphabet, atau Netflix bisa turun drastis meskipun pendapatannya masih naik, karena pasar menilai uang masa depan jadi lebih “murah” ketika bunga tinggi.

Strategi Adaptasi untuk Investor

Kamu tidak bisa mengendalikan suku bunga, tapi kamu bisa mengatur cara berinvestasi saat kebijakan The Fed berubah.

1. Perhatikan arah kebijakan The Fed

Ikuti jadwal rapat FOMC (Federal Open Market Committee) dan pernyataan resmi The Fed.

Biasanya pasar sudah mengantisipasi keputusan ini sebelum diumumkan, jadi penting untuk memahami narasinya, apakah The Fed lebih hawkish (agresif) atau dovish (longgar).

2. Fokus pada perusahaan dengan arus kas kuat

Saham teknologi yang sudah matang seperti Apple dan Microsoft cenderung lebih tahan terhadap kenaikan bunga dibanding startup atau perusahaan yang belum menghasilkan laba.

3. Gunakan diversifikasi sektor

Gabungkan saham growth dengan ETF indeks luas seperti S&P 500 (VOO) atau Nasdaq 100 (QQQ) agar portofolio lebih seimbang ketika pasar bergejolak.

4. Pikir jangka panjang

Kenaikan suku bunga biasanya siklus sementara. Setelah inflasi terkendali, The Fed sering menurunkan suku bunga lagi, dan sektor teknologi biasanya menjadi yang pertama pulih.

Kesimpulan

Kenaikan suku bunga The Fed bisa menekan saham teknologi karena menurunkan valuasi masa depan dan membuat investor lebih berhati-hati.

Namun, ketika suku bunga mulai stabil atau turun, sektor ini kembali menjadi mesin pertumbuhan pasar. Bagi investor, kuncinya bukan menebak arah suku bunga, tapi memahami bagaimana perubahan itu memengaruhi strategi investasi.

Dengan disiplin dan diversifikasi, kamu bisa tetap memanfaatkan potensi besar sektor teknologi dalam jangka panjang. Mau trading saham sektor teknologi di pasar saham AS? Yuk, mulai trading di Gotrade apps, cukup mulai dari Rp15.000, lho!

FAQ

1. Kenapa saham teknologi turun saat suku bunga naik?

Karena valuasi mereka bergantung pada proyeksi laba masa depan, dan kenaikan bunga membuat nilai masa depan itu lebih kecil.

2. Apakah saham teknologi akan naik lagi jika The Fed menurunkan suku bunga?

Biasanya iya. Suku bunga rendah mendorong minat investor pada aset berisiko seperti saham teknologi.

3. Bagaimana cara investor bertahan di tengah kenaikan suku bunga?

Fokus pada perusahaan dengan arus kas kuat, gunakan ETF untuk diversifikasi, dan jaga perspektif jangka panjang.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures adalah Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Highest Trading Volume in Indonesia, 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade