Dalam dunia trading saham, salah satu momen paling ditunggu trader adalah ketika harga berhasil menembus batas penting, baik resistance maupun support. Peristiwa ini disebut breakout, dan strategi untuk memanfaatkannya dikenal sebagai breakout trading.
Strategi ini berfokus pada momen saat harga keluar dari area konsolidasi, karena sering kali menjadi sinyal awal dimulainya tren baru yang kuat. Trader yang mampu mengidentifikasi breakout valid dapat meraih keuntungan signifikan di fase awal pergerakan harga.
Artikel ini akan membahas apa itu breakout trading, cara mengenalinya, strategi re-entry yang umum digunakan, serta contoh penerapan di pasar saham.
Apa Itu Breakout Trading?
Breakout trading adalah strategi yang digunakan untuk mengambil posisi saat harga menembus area support atau resistance penting. Breakout menandakan perubahan signifikan dalam keseimbangan antara pembeli dan penjual di pasar.
- Ketika harga menembus resistance, berarti tekanan beli lebih kuat dari tekanan jual dan potensi tren naik (bullish).
- Ketika harga menembus support, berarti tekanan jual lebih dominan dan potensi tren turun (bearish).
Breakout sering diikuti oleh lonjakan volume karena banyak trader masuk secara bersamaan, melansir Investopedia. Oleh karena itu, validitas breakout biasanya dikonfirmasi dengan volume perdagangan yang meningkat.
Contoh: Jika saham Apple (AAPL) berkali-kali gagal menembus level $190, lalu akhirnya melewatinya dengan volume tinggi, itu bisa menjadi sinyal breakout bullish.
Mengapa Breakout Trading Disukai Trader
- Potensi keuntungan besar di awal tren
Trader bisa masuk pada tahap awal pergerakan besar sebelum mayoritas pasar menyadarinya. - Sinyal yang relatif jelas
Breakout memiliki level harga spesifik yang mudah diidentifikasi, seperti garis resistance atau support. - Fleksibel untuk semua timeframe
Strategi ini bisa diterapkan baik untuk day trading maupun swing trading. - Bisa dikombinasikan dengan indikator teknikal lain
Misalnya, moving average, RSI, atau MACD untuk memastikan momentum kuat.
Cara Melakukan Breakout Trading
1. Identifikasi area konsolidasi
Cari area di mana harga bergerak sideways atau berulang kali gagal menembus level tertentu. Semakin lama fase konsolidasi, semakin kuat potensi breakout-nya.
2. Tandai level support dan resistance
Gunakan grafik harian atau 4 jam untuk menggambar garis horizontal di level harga yang sering disentuh harga tetapi tidak tertembus.
3. Tunggu konfirmasi volume
Volume tinggi saat breakout terjadi menjadi tanda bahwa banyak pelaku pasar mendukung pergerakan tersebut. Breakout tanpa volume sering kali berakhir dengan false breakout.
4. Entry setelah retest (strategi re-entry)
Setelah breakout, harga sering kali kembali menguji area resistance (yang berubah menjadi support) sebelum melanjutkan tren. Inilah momen terbaik untuk melakukan strategi re-entry, karena risiko lebih kecil dan peluang profit lebih tinggi.
5. Gunakan stop loss dan target profit
- Tempatkan stop loss di bawah support baru (untuk breakout naik) atau di atas resistance baru (untuk breakout turun).
- Tentukan target profit berdasarkan jarak area konsolidasi sebelumnya.
Jenis-Jenis Breakout
1. Breakout kontinu (continuation breakout)
Terjadi di tengah tren kuat, menandakan kelanjutan arah tren sebelumnya setelah fase jeda singkat.
Contoh: Saham Tesla naik kuat, kemudian bergerak sideways selama seminggu sebelum menembus level atas kembali, sinyal bahwa tren naik berlanjut.
2. Breakout pembalikan (reversal breakout)
Menandakan perubahan arah tren utama, biasanya setelah fase konsolidasi panjang di puncak atau dasar harga.
Contoh: Setelah penurunan tajam, saham membentuk double bottom, lalu menembus resistance, indikasi pembalikan ke arah bullish.
Kesalahan Umum Trader dalam Breakout Trading
- Masuk terlalu cepat
Banyak trader terburu-buru membeli begitu harga melewati resistance, padahal belum ada konfirmasi volume atau candle penutupan yang valid. - Mengabaikan false breakout
Breakout palsu sering terjadi di pasar volatil. Jika harga menembus level penting tapi segera kembali, itu bukan breakout sejati. - Tidak memperhatikan konteks pasar
Breakout yang terjadi saat pasar sedang sideways besar kemungkinan gagal. Pastikan kondisi pasar mendukung tren baru. - Tidak menggunakan stop loss
Karena breakout bisa gagal kapan saja, stop loss wajib digunakan untuk melindungi modal.
Contoh Penerapan Breakout Trading
Misalkan saham NVIDIA (NVDA) konsolidasi antara $400–$420 selama dua minggu. Ketika harga menembus $420 dengan volume 50% di atas rata-rata, trader bisa entry pada $422. Setelah breakout, harga sempat kembali menguji $420 (strategi re-entry), lalu melanjutkan kenaikan hingga $450.
Dalam kasus ini, breakout dikonfirmasi oleh volume dan retest yang valid — contoh klasik breakout yang berhasil.
Tips Tambahan untuk Validasi Breakout
- Gunakan timeframe lebih besar
Breakout yang terlihat di grafik harian lebih kuat dibanding di grafik 5 menit. - Kombinasikan dengan indikator momentum
Pastikan RSI berada di atas 50 untuk breakout naik, atau di bawah 50 untuk breakout turun. - Perhatikan berita dan sentimen pasar
Berita earnings atau kebijakan suku bunga bisa memperkuat atau menggagalkan sinyal breakout.
Kesimpulan
Breakout trading adalah strategi populer yang membantu trader menangkap awal pergerakan tren besar dengan risiko relatif terukur. Dengan memahami cara membaca level support dan resistance, memvalidasi volume, serta menerapkan strategi re-entry, kamu bisa meningkatkan peluang profit secara signifikan.
Namun, selalu disiplin dalam manajemen risiko untuk menghindari jebakan false breakout. Setelah memahami strategi ini, coba terapkan langsung dengan membeli saham populer AS lewat aplikasi Gotrade, mulai dari 1 dolar AS dan nikmati kemudahan trading global.
FAQ
Apakah breakout selalu diikuti tren kuat?
Tidak selalu. Breakout tanpa volume besar sering kali hanya sinyal palsu yang berakhir dengan harga kembali ke area semula.
Apa itu strategi re-entry dalam breakout trading?
Strategi re-entry adalah masuk kembali ke posisi setelah harga menguji ulang area breakout dan menunjukkan konfirmasi kelanjutan tren.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.