Cara Hitung CAGR dengan Excel untuk Evaluasi Investasi

Setiap investor perlu tahu cara hitung CAGR, terutama saat ingin mengukur seberapa cepat investasi tumbuh dari waktu ke waktu. Compound Annual Growth Rate atau CAGR menggambarkan rata-rata pertumbuhan tahunan suatu aset, dengan memperhitungkan efek bunga berbunga.

Dengan rumus sederhana dan bantuan Excel, kamu bisa menghitung CAGR untuk saham, reksa dana, atau portofolio investasi dalam hitungan detik.

Lewat artikel ini, Gotrade akan membahas cara menghitungnya secara manual, menggunakan Excel, serta bagaimana menginterpretasikan hasilnya.

Sekilas Tentang CAGR

CAGR (Compound Annual Growth Rate) menunjukkan tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan selama periode tertentu dengan asumsi keuntungan di-reinvestasikan setiap tahun.

Berbeda dari persentase pertumbuhan biasa, CAGR menggambarkan pertumbuhan yang "rata" dari awal hingga akhir periode, sehingga lebih akurat untuk menilai performa investasi jangka panjang.

Contoh: Jika investasi $10.000 menjadi $16.000 dalam 3 tahun, berapa tingkat pertumbuhan tahunannya? CAGR membantu menjawab pertanyaan ini dengan mempertimbangkan efek compounding.

Kenapa CAGR Penting?

Menurut Investopedia, CAGR banyak digunakan oleh analis dan manajer investasi untuk membandingkan performa antar instrumen, terutama saat data tahunan fluktuatif.

Rumus Dasar CAGR

Rumus matematis CAGR adalah:

CAGR = (Nilai Akhir / Nilai Awal)^(1/n) - 1

Keterangan:

  • Nilai Awal: jumlah investasi pada awal periode
  • Nilai Akhir: jumlah investasi pada akhir periode
  • n: jumlah tahun

Contoh perhitungan manual:

Investasi awal: Rp10.000.000
Nilai akhir: Rp16.000.000
Periode: 3 tahun

CAGR = (16.000.000 / 10.000.000)^(1/3) - 1 = 0,1699 atau 16,99%

Artinya, investasi kamu tumbuh rata-rata 16,99% per tahun selama tiga tahun.

Cara Hitung CAGR dengan Excel

Excel menyediakan beberapa cara mudah untuk menghitung CAGR, baik dengan rumus manual maupun fungsi otomatis. Berikut langkah-langkahnya:

1. Menggunakan Rumus Manual

Kamu bisa langsung menulis rumus di Excel:

= (B2/B1)^(1/B3) - 1

Keterangan:

  • B1: nilai awal investasi
  • B2: nilai akhir investasi
  • B3: jumlah tahun

Contoh: Jika nilai awal Rp10.000.000 (B1), nilai akhir Rp16.000.000 (B2), dan jangka waktu 3 tahun (B3), maka hasilnya akan menunjukkan 0,1699 atau 16,99%.

2. Menggunakan Fungsi POWER

Rumus ini memanfaatkan fungsi pangkat di Excel:

=POWER(B2/B1, 1/B3)-1

Hasilnya sama, hanya tampil dengan format berbeda yang lebih rapi untuk laporan keuangan.

3. Menggunakan Fungsi RRI (Rate of Return)

Excel juga memiliki fungsi khusus bernama RRI, yang secara otomatis menghitung CAGR:

=RRI(B3, B1, B2)

Keterangan:

  • B3: jumlah tahun
  • B1: nilai awal
  • B2: nilai akhir

Fungsi ini sangat berguna jika kamu ingin menghitung banyak data CAGR sekaligus tanpa menulis rumus panjang.

4. Format Hasil ke Persentase

Agar hasil lebih mudah dibaca, ubah format sel hasil ke Percentage (%) dan atur angka desimal menjadi dua digit. Dengan begitu, Excel akan menampilkan hasil seperti "16.99%" lebih informatif dan profesional untuk laporan investasi.

Cara Interpretasi Hasil CAGR

CAGR bukan hanya angka pertumbuhan, tetapi juga alat pembanding kinerja antar investasi.

  • CAGR tinggi: investasi tumbuh cepat dan efisien.
  • CAGR rendah: pertumbuhan lambat, bisa karena fluktuasi harga atau biaya tinggi.

Namun, menurut Corporate Finance Institute (CFI), CAGR tidak memperhitungkan risiko atau volatilitas.

Karena itu, investor disarankan mengombinasikan CAGR dengan metrik lain seperti Sharpe Ratio atau Standard Deviation untuk analisis yang lebih lengkap.

Contoh interpretasi:

  • Saham A: CAGR 18%, volatilitas tinggi → cocok untuk investor agresif.
  • Saham B: CAGR 12%, volatilitas rendah → cocok untuk investor konservatif.

Kedua saham bisa sama-sama menarik, tergantung profil risiko dan tujuan investasimu.

Contoh Praktis Menghitung CAGR Saham

Misalnya kamu berinvestasi di saham Apple (AAPL) pada 2015 senilai $5.000, dan nilainya menjadi $19.500 pada 2025. Maka:

CAGR = (19.500 / 5.000)^(1/10) - 1 = 0,1466 atau 14,66%

Artinya, saham Apple tumbuh rata-rata 14,66% per tahun selama 10 tahun terakhir, jauh di atas rata-rata inflasi tahunan AS.

Melalui data seperti ini, kamu bisa menilai apakah performa saham sebanding dengan risiko dan biaya investasi yang kamu tanggung.

Kesimpulan

Memahami cara hitung CAGR membantu kamu mengevaluasi pertumbuhan investasi dengan lebih akurat. Baik menggunakan rumus manual maupun Excel, metrik ini memberi gambaran realistis tentang bagaimana dana kamu berkembang setiap tahun.

Penting untuk memantau kinerja saham global dan menghitung CAGR portofoliomu dengan data harga historis yang lengkap.

Dengan begitu, setiap keputusan investasimu bisa lebih berbasis data dan terukur. Sudah siap trading? Yuk, download dan beli saham populer AS pertamamu bersama Gotrade!

FAQ

1. Apakah CAGR bisa negatif?

Ya, jika nilai akhir lebih rendah dari nilai awal, hasil CAGR akan negatif, menandakan penurunan nilai investasi.

2. Apakah CAGR sama dengan return tahunan?

Tidak. Return tahunan bisa fluktuatif setiap tahun, sedangkan CAGR memberikan rata-rata pertumbuhan yang sudah dipuluskan.

3. Apakah CAGR bisa digunakan untuk reksa dana atau ETF?

Tentu. CAGR sangat berguna untuk membandingkan performa berbagai instrumen seperti saham, reksa dana, atau ETF.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Trusted Award 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade