Banyak trader pemula ingin mencoba trading yang tidak terlalu intens seperti day trading, tetapi tetap ingin peluang dari pergerakan harga jangka pendek. Di sinilah cara swing trading menjadi pilihan.
Swing trading memungkinkan kamu menahan posisi selama beberapa hari hingga beberapa minggu sambil mengikuti arah tren. Pendekatan ini lebih santai dibanding day trading karena analisis utamanya dilakukan pada timeframe harian.
Dengan begitu, kamu bisa membuat rencana trading yang sederhana tanpa perlu memantau chart setiap menit. Artikel ini membahas cara melakukan swing trading saham AS menggunakan strategi trend-following yang mudah diterapkan pemula.
Mengenal Swing Trading
Swing trading adalah strategi trading yang memanfaatkan pergerakan harga jangka pendek hingga menengah, biasanya 2 sampai 20 hari. Tujuannya adalah menangkap “ayunan” harga dalam tren yang sedang berlangsung.
Menurut Investopedia, swing trading cocok bagi trader yang ingin menggabungkan analisis teknikal dengan durasi yang lebih fleksibel.
Banyak trader ritel memilih swing trading karena beban psikologinya lebih ringan dibanding day trading.
Pendekatan swing trading bisa dilakukan hanya dengan candle, level harga, dan pemahaman tren.
Mengapa Swing Trading Lebih Sederhana dari Day Trading
1. Analisis berbasis timeframe harian
Kamu tidak perlu memantau chart terus-menerus.
2. Keputusan entry dan exit lebih jelas
Level penting lebih mudah dilihat di timeframe besar.
3. Cocok untuk trader dengan waktu terbatas
Bisa dilakukan setelah jam kerja.
4. Manajemen risiko lebih terukur
Stop loss dan target lebih stabil dibanding timeframe kecil.
Strategi Swing Trading: Trend-Following
Trend-following adalah strategi mengikuti arah tren utama. Kamu tidak mencoba menebak reversal, melainkan masuk ketika tren sudah terbentuk.
Strategi ini cocok untuk pemula karena langkahnya jelas dan tidak membutuhkan banyak indikator.
1. Identifikasi Tren Menggunakan Timeframe Harian
Lihat struktur harga:
- Tren naik
- Harga membuat higher high dan higher low.
- Tren turun
- Harga membuat lower high dan lower low.
- Sideways
- Harga bergerak mendatar di dalam range.
Swing trading ideal dilakukan saat tren naik atau turun jelas. Hindari sideways jika kamu masih belajar.
Contoh: Jika Microsoft membuat high yang lebih tinggi selama 3 minggu berturut-turut, tren naik sedang dominan.
2. Tentukan Area Pullback untuk Entry
Swing trader tidak mengejar harga. Melansir Groww, entry dilakukan ketika harga “menarik kembali” di dalam tren.
Jenis pullback yang sering dipakai:
- Pullback ke support
- Pullback ke garis tren
- Pullback ke area harga psikologis
- Pullback ke swing low terakhir
Cara paling sederhana adalah menandai area support di timeframe harian.
Contoh: Jika Nvidia naik dari 110 ke 125, lalu kembali ke area 117–118, itu bisa menjadi area pullback.
3. Tunggu Candlestick Konfirmasi
Daripada masuk begitu saja, tunggu candle yang menunjukkan penolakan harga.
Pola sederhana yang bisa dipakai pemula:
- Pin bar
- Engulfing
- Candle kecil setelah penurunan
Kamu tidak perlu menghafal banyak pola. Fokus pada reaksi candle di level penting.
4. Tentukan Stop Loss Berdasarkan Struktur Candle
Stop loss dapat ditempatkan di:
- Bawah low wick candle sinyal
- Di bawah swing low sebelumnya
- Di bawah area support
Cara ini membantu SL tidak mudah tersentuh oleh noise kecil.
Contoh: Jika candle sinyal memiliki low di 116, stop loss bisa ditempatkan sedikit di bawahnya, misalnya 115,8.
5. Tentukan Target yang Realistis
Target swing trading biasanya:
- Area resistance berikutnya
- Tinggi swing sebelumnya
- Rasio 2:1 atau 3:1 dibanding risiko
Tujuan utama adalah menjaga keseimbangan antara risiko dan potensi keuntungan.
6. Jangan Masuk Jika Harga Sudah Terbang
Swing trader tidak mengejar candle besar. Jika harga sudah naik jauh:
- Risiko terlalu besar
- Stop loss terlalu lebar
- Potensi retracement tinggi
Lebih baik menunggu pullback berikutnya.
Contoh Rencana Swing Trading Sederhana
Misalnya saham Meta sedang tren naik.
- Tren: higher high – higher low
- Area pullback: 460–470
- Candlestick sinyal: bullish engulfing
- Entry: 468
- Stop loss: 460
- Target: resistance 490
Dengan rencana seperti ini, trading lebih terstruktur meski tanpa indikator.
Kesalahan Umum Swing Trader Pemula
1. Entry saat harga sudah terlalu tinggi, tunggu pullback.
2. Tidak menentukan stop loss, ini membuat kerugian bisa membesar.
3. Trading terlalu banyak saham, fokus 3 sampai 5 saham cukup.
4. Mengubah rencana di tengah jalan. Rencana hanya diubah jika struktur harga berubah, bukan karena emosi.
Tips Tambahan Agar Swing Trading Lebih Efektif
1. Mulai dari saham likuid
Saham besar seperti Apple, Nvidia, atau Tesla lebih stabil.
2. Gunakan alert harga
Agar tidak mengawasi chart terus menerus.
3. Lakukan review mingguan
Setiap akhir pekan, perbarui level penting dan watchlist.
4. Jangan gunakan ukuran posisi besar
Risiko per posisi 0,5 sampai 1 persen modal trading lebih aman untuk pemula.
Kesimpulan
Swing trading adalah strategi yang cocok untuk pemula yang ingin trading tanpa harus memantau chart setiap saat.
Dengan fokus pada trend-following di timeframe harian, kamu cukup menentukan tren, menunggu pullback, mencari konfirmasi candle, dan menempatkan stop loss di area logis.
Ingin coba swing trading saham AS dengan modal kecil? Lewat Gotrade, kamu bisa beli saham mulai dari 1 dolar, deposit mulai 5 dolar, dan trading 24 jam/5 hari.
Cocok untuk swing trader pemula yang ingin trading lebih terstruktur dan fleksibel.
FAQ
1. Apa itu swing trading?
Swing trading adalah trading jangka pendek hingga menengah, biasanya 2 sampai 20 hari.
2. Apa strategi paling mudah untuk swing trading?
Trend-following dengan timeframe harian karena lebih jelas dan mudah dibaca.
3. Apakah swing trading cocok untuk pemula?
Cocok, terutama bagi yang tidak punya waktu memantau chart sepanjang hari.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











