9 Cara Memilih Saham untuk Swing Trading

Share this article

Swing trading menuntut keseimbangan antara analisis dan kesabaran. Tidak semua saham cocok untuk pendekatan ini, sehingga kemampuan memilih saham swing trading menjadi faktor penentu hasil.

Salah pilih saham bisa membuat setup terlihat bagus di awal, tetapi gagal bertahan saat harga berbalik arah.

Artikel ini membahas cara memilih saham untuk swing trading secara praktis dan terstruktur, agar strategi trading saham jangka pendek hingga menengah bisa dijalankan lebih konsisten dan terukur.

Karakteristik Utama Saham untuk Swing Trading

Swing trading biasanya memanfaatkan pergerakan harga dalam hitungan beberapa hari hingga beberapa minggu.

Berbeda dengan day trading yang fokus intraday, swing trading membutuhkan saham yang mampu bergerak cukup jauh, tetapi tetap memiliki struktur harga yang rapi.

Masalah umum yang sering terjadi adalah trader memilih saham yang terlalu acak, terlalu volatil tanpa arah, atau justru terlalu lambat bergerak.

Di sinilah pentingnya memahami karakter saham yang memang "ramah" untuk swing trading.

Cara Memilih Saham yang Cocok untuk Swing Trading

Gotrade, merangkum StockGro dan Saxo, sudah mempersiapkan 10 cara praktis buat kamu pilih saham untuk swing trading.

1. Memastikan tren harga terlihat jelas

Saham swing trading idealnya berada dalam tren yang mudah dikenali, baik uptrend maupun downtrend.

Tren yang jelas memudahkan trader menentukan arah dominan dan menghindari posisi melawan arus.

Tren tidak harus sangat kuat, tetapi konsisten dan terstruktur.

2. Mencari pullback yang sehat

Pullback adalah napas dalam sebuah tren. Saham yang cocok untuk swing trading biasanya mengalami koreksi wajar sebelum melanjutkan pergerakan utama.

Pullback sehat ditandai dengan penurunan bertahap, volume yang mengecil, dan tidak merusak struktur tren.

3. Memilih saham dengan likuiditas memadai

Likuiditas penting agar order bisa dieksekusi tanpa slippage berlebihan. Saham yang terlalu sepi membuat entry dan exit sulit dikontrol.

Likuiditas yang baik juga membantu harga bergerak lebih "bersih".

4. Memperhatikan volatilitas yang seimbang

Swing trading membutuhkan volatilitas, tetapi bukan yang ekstrem tanpa arah.

Saham dengan volatilitas terlalu rendah sering tidak memberi ruang profit yang menarik.

Sebaliknya, volatilitas terlalu tinggi bisa memicu stop loss terlalu sering.

5. Mengamati level teknikal yang jelas

Saham swing trading ideal memiliki level support dan resistance yang mudah diidentifikasi. Level ini membantu trader menentukan area entry, stop loss, dan target.

Struktur teknikal yang rapi mengurangi subjektivitas.

6. Memilih saham yang responsif terhadap katalis

Saham yang bergerak mengikuti katalis seperti earnings, rotasi sektor, atau sentimen industri sering memberi peluang swing yang menarik.

Namun, katalis sebaiknya dipakai sebagai konfirmasi, bukan satu-satunya alasan entry.

7. Menyesuaikan timeframe dengan gaya trading

Trader swing perlu memastikan timeframe analisis selaras dengan rencana holding.

Saham yang terlihat bagus di timeframe kecil belum tentu cocok untuk holding beberapa hari.

Konsistensi timeframe membantu menjaga disiplin.

8. Memperhatikan korelasi dengan sektor atau indeks

Saham yang bergerak sejalan dengan sektor atau indeks tertentu cenderung lebih stabil secara struktur.

Jika sektor sedang kuat, peluang swing trading biasanya lebih mendukung.

Korelasi ini membantu mengurangi risiko pergerakan yang terlalu acak.

9. Menghindari saham dengan pola terlalu "berita-driven"

Beberapa saham hanya bergerak liar karena headline sesaat.

Pola seperti ini sulit di-swing karena arah bisa berubah drastis tanpa struktur teknikal.

Swing trading lebih cocok pada saham dengan pergerakan berbasis supply dan demand.

Kesalahan saat Memilih Saham Swing Trading

1. Memilih saham hanya karena sedang ramai

Popularitas tidak selalu berarti peluang. Saham yang terlalu ramai sering sudah terlambat untuk swing entry yang sehat.

2. Terlalu fokus pada satu indikator

Mengandalkan satu indikator saja sering membuat sinyal palsu. Kombinasi tren, struktur, dan volume jauh lebih penting.

3. Mengabaikan konteks market

Saham bagus sekalipun bisa gagal jika kondisi market secara keseluruhan tidak mendukung. Swing trading perlu melihat gambaran besar.

Kesimpulan

Memilih saham swing trading bukan soal mencari yang paling cepat naik, tetapi yang paling konsisten bergerak sesuai rencana. Tren yang jelas, pullback sehat, likuiditas cukup, dan struktur teknikal rapi adalah fondasi utama.

Dengan pendekatan disiplin dan selektif, swing trading bisa menjadi strategi trading saham yang lebih terukur dan minim stres.

Dengan trading via aplikasi Gotrade, trader dapat memantau saham global, mengelola posisi, dan mengeksekusi strategi swing trading dengan lebih efisien.

FAQ

1. Berapa lama holding period swing trading?
Umumnya beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung setup.

2. Apakah swing trading cocok untuk pemula?
Relatif cocok jika pemula disiplin dan tidak overtrade.

3. Apakah semua saham bisa di-swing trading?
Tidak. Saham perlu memenuhi karakter tertentu agar efektif.

4. Apakah swing trading perlu melihat fundamental?
Sebagai konteks tambahan, tetapi fokus utama tetap teknikal.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Highest Trading Volume in Indonesia, 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade