Banyak investor pemula sering bertanya, "Bagaimana sih cara tahu saham yang bagus untuk dibeli?" Jawabannya tidak bisa hanya dari rumor pasar atau rekomendasi media sosial. Kuncinya ada pada satu hal: laporan keuangan perusahaan.
Laporan keuangan adalah cermin kondisi kesehatan bisnis. Di dalamnya, kamu bisa menilai apakah perusahaan sedang tumbuh, stagnan, atau justru menurun.
Untuk itu, memahami cara membaca dan menganalisis data keuangan dasar seperti EPS, PER, ROE, dan DER menjadi langkah awal menuju keputusan investasi yang lebih rasional.
Indikator Penting untuk Menilai Saham Bagus
Berikut empat indikator utama yang umum digunakan oleh analis saham profesional untuk menilai kualitas fundamental suatu emiten:
Earnings per Share (EPS)
EPS menunjukkan laba bersih yang dihasilkan per lembar saham. Semakin tinggi EPS, semakin besar keuntungan yang diperoleh pemegang saham.
Rumus: EPS = Laba Bersih ÷ Jumlah Saham Beredar
Saham dengan tren EPS meningkat tiap tahun biasanya menandakan bisnis yang solid.
Price to Earnings Ratio (PER)
PER membandingkan harga saham dengan laba per saham.
Rumus: PER = Harga Saham ÷ EPS
PER rendah bisa menandakan saham undervalued, tetapi bisa juga karena kinerja perusahaan sedang menurun.
Return on Equity (ROE)
ROE mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan modal pemegang saham untuk menghasilkan laba.
Rumus: ROE = Laba Bersih ÷ Ekuitas
Idealnya, ROE di atas 15% menunjukkan manajemen yang efektif.
Debt to Equity Ratio (DER)
DER mengukur seberapa besar porsi utang dibandingkan modal sendiri.
Rumus: DER = Total Utang ÷ Ekuitas
DER rendah (<1) umumnya dianggap sehat, karena perusahaan tidak terlalu bergantung pada utang.
Dengan menggabungkan keempat rasio ini, investor bisa membentuk pandangan menyeluruh tentang kinerja, risiko, dan efisiensi suatu perusahaan.
Cara Membaca Laporan Laba Rugi dan Neraca
Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Bagian ini menunjukkan kinerja bisnis selama periode tertentu, berapa pendapatan, laba kotor, hingga laba bersih yang diperoleh. Fokuslah pada tiga hal:
- Pertumbuhan pendapatan (Revenue Growth): Apakah penjualannya meningkat secara konsisten?
- Margin laba: Laba bersih minimal 10% menunjukkan efisiensi operasional yang baik.
- Kestabilan EPS: Hindari emiten dengan fluktuasi laba ekstrem setiap tahun.
Neraca (Balance Sheet)
Laporan ini menggambarkan posisi aset, kewajiban, dan ekuitas. Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Total aset meningkat menunjukkan ekspansi bisnis yang sehat.
- Kewajiban jangka panjang tidak melebihi 50% dari total aset menunjukkan manajemen utang yang hati-hati.
- Kas dan setara kas positif menandakan perusahaan memiliki likuiditas kuat.
Menurut Investopedia, laporan keuangan yang solid tidak hanya menunjukkan laba, tetapi juga bagaimana laba tersebut dihasilkan, apakah dari pertumbuhan organik atau justru hasil pinjaman berlebih.
Ciri-Ciri Saham Undervalued Berdasarkan Data
Saham undervalued adalah saham yang diperdagangkan di bawah nilai wajarnya. Mengidentifikasinya membutuhkan analisis kombinasi dari beberapa faktor:
- PER rendah tetapi EPS terus tumbuh. Ini bisa jadi tanda pasar belum menyadari potensi kinerja perusahaan.
- ROE tinggi dan DER rendah. Menandakan efisiensi tinggi dengan risiko finansial rendah.
- Harga saham di bawah nilai buku (PBV < 1). Artinya kamu membeli aset lebih murah dari nilai akuntansinya.
- Arus kas operasional positif selama beberapa tahun berturut-turut. Ini memperlihatkan kekuatan bisnis yang nyata, bukan sekadar laba di atas kertas.
Sebagai contoh, pada masa pandemi, banyak saham perbankan sempat undervalued karena kekhawatiran pasar, padahal fundamentalnya tetap solid.
Investor yang mampu membaca laporan keuangan dengan baik justru mendapat keuntungan besar saat harga kembali pulih.
Langkah Praktis Analisis Emiten untuk Pemula
- Unduh laporan keuangan resmi. Dapat diperoleh dari situs IDX.co.id atau laman perusahaan. Pastikan datanya terbaru (minimal 3 tahun terakhir).
- Lihat tren, bukan angka tunggal. Misalnya, EPS naik tiga tahun berturut-turut lebih berarti daripada hanya satu tahun laba tinggi.
- Bandingkan antar sektor. Setiap industri punya standar rasio berbeda. PER 15 di sektor teknologi bisa murah, tetapi di sektor perbankan bisa mahal.
- Periksa catatan arus kas. Jangan hanya fokus pada laba bersih. Pastikan arus kas operasional positif dan konsisten.
- Gunakan tools pendukung. Platform seperti TradingView atau Yahoo Finance menyediakan grafik rasio keuangan jangka panjang agar analisis lebih mudah.
Kesalahan Umum Membaca Laporan Keuangan
Banyak investor pemula tergoda hanya melihat angka laba besar tanpa memahami konteksnya. Berikut beberapa kesalahan umum:
- Mengabaikan utang: Laba tinggi tetapi utang menumpuk bisa menjadi bencana dalam jangka panjang.
- Tidak memperhatikan arus kas: Perusahaan bisa terlihat untung di laporan, padahal kasnya negatif.
- Salah menafsirkan rasio: PER rendah tidak selalu murah; bisa jadi karena prospek bisnis suram.
- Fokus jangka pendek: Analisis fundamental butuh waktu; nilai perusahaan tidak berubah dalam semalam.
Melansir Morningstar, investor terbaik selalu membaca laporan keuangan dengan konteks industri dan siklus ekonomi yang relevan, bukan hanya dari angka di atas kertas.
Kesimpulan
Menentukan saham bagus bukan soal insting atau keberuntungan, tetapi kemampuan membaca data dengan cermat.
Perhatikan EPS, PER, ROE, dan DER untuk mengukur performa perusahaan, serta pahami laporan laba rugi dan neraca agar keputusanmu berbasis fakta, bukan rumor.
Nah, jika kamu ingin mulai menerapkan analisis fundamental secara nyata, unduh aplikasi Gotrade di Android atau iOS.
Lewat Gotrade, kamu bisa membeli saham global seperti Apple, Microsoft, dan Coca-Cola mulai dari $1, sambil belajar membaca laporan keuangan perusahaan global secara langsung.
FAQ
1. Apakah saham bagus selalu berarti harganya naik?
Tidak selalu. Saham dengan fundamental kuat bisa saja sementara turun karena faktor makroekonomi, tetapi cenderung pulih dalam jangka panjang.
2. Berapa lama sebaiknya analisis laporan keuangan dilakukan sebelum membeli saham?
Idealnya, kamu meninjau data minimal tiga tahun ke belakang untuk memastikan tren dan konsistensi kinerja perusahaan.
3. Apakah data laporan keuangan bisa dipercaya sepenuhnya?
Sebagian besar perusahaan publik diaudit oleh lembaga independen, namun tetap penting untuk membaca catatan kaki (footnotes) untuk memahami detail di balik angka.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











