6 Cara Menentukan Saham Potensial Lewat Volume & Momentum

Menemukan saham potensial sebelum harganya benar-benar naik adalah impian setiap trader dan investor aktif. Salah satu cara paling efektif untuk melakukannya adalah dengan mengamati volume perdagangan dan indikator momentum, dua elemen penting dalam analisis teknikal yang mencerminkan kekuatan minat pasar terhadap suatu saham.

Makanya, Gotrade akan membahas panduan lengkap menyaring saham aktif berdasarkan dua indikator utama ini, mulai dari logika dasarnya hingga strategi screening yang bisa kamu terapkan langsung.

Mengapa Volume dan Momentum Penting?

Volume menunjukkan seberapa besar minat pasar terhadap suatu saham, sedangkan momentum menggambarkan kecepatan dan kekuatan tren harga.

Keduanya saling melengkapi: volume membantu mengonfirmasi arah pergerakan, sementara momentum memberi petunjuk apakah tren masih berlanjut atau mulai melemah.

Melansir Investopedia, peningkatan volume yang konsisten diiringi momentum positif sering kali menjadi sinyal awal perubahan tren besar, baik pada saham individu maupun indeks pasar.

Langkah-Langkah Menentukan Saham Potensial

1. Perhatikan Volume Perdagangan yang Meningkat

Volume adalah fondasi utama dalam menentukan apakah pergerakan harga valid atau tidak. Saham dengan kenaikan volume 50–100% dibanding rata-rata 20 hari terakhir sering kali menandakan akumulasi oleh investor institusional.

Tanda-tanda volume sehat untuk saham potensial:

  • Volume meningkat saat harga naik (bullish confirmation).
  • Volume menurun saat harga terkoreksi (healthy pullback).
  • Tidak ada lonjakan volume mendadak tanpa katalis jelas (hindari potensi saham gorengan).

Contoh nyata: saham NVIDIA (NVDA) pada awal 2023 menunjukkan lonjakan volume signifikan sebelum breakout besar yang dipicu laporan pendapatan berbasis AI.

2. Analisis Pola Akumulasi dan Distribusi

Indikator Accumulation/Distribution (A/D) Line membantu mengidentifikasi apakah saham sedang dikumpulkan (accumulated) atau dilepas (distributed) oleh pelaku besar.

Garis A/D naik menunjukkan akumulasi sedang berlangsung, yang merupakan indikasi smart money masuk. Sebaliknya, garis A/D turun menunjukkan distribusi, dengan potensi tekanan jual meningkat.

Kombinasi volume tinggi dan tren A/D naik sering menjadi tanda awal bahwa saham memasuki fase markup, yaitu fase kenaikan harga yang dipicu permintaan kuat.

Tips praktis: Gunakan A/D bersamaan dengan Moving Average atau RSI untuk konfirmasi tambahan. Jika A/D naik sementara RSI masih netral (40–50), peluang kenaikan harga ke depan masih terbuka.

3. Gunakan Indikator Momentum (RSI, MACD, atau Stochastic)

Indikator momentum menunjukkan seberapa kuat tren yang sedang terjadi. Beberapa indikator paling efektif untuk screening saham potensial antara lain:

  • RSI (Relative Strength Index): Nilai 50–60 menandakan fase awal tren naik. Jika RSI naik dari area 40 ke atas 50 dengan volume meningkat, potensi bullish tinggi.
  • MACD (Moving Average Convergence Divergence): Perpotongan garis MACD di atas garis sinyal adalah tanda awal momentum positif.
  • Stochastic Oscillator: Menunjukkan perubahan momentum jangka pendek. Sinyal beli muncul saat stochastic keluar dari area oversold (di bawah 20).

Kombinasikan ketiganya untuk melihat apakah pergerakan harga hanya pantulan kecil atau awal dari tren yang lebih panjang.

4. Pantau Perubahan Tren Harga dengan Moving Average

Volume dan momentum lebih efektif bila dikonfirmasi dengan arah tren. Gunakan MA 20 dan MA 50 untuk mendeteksi perubahan jangka menengah:

  • Harga menembus MA 50 ke atas dengan volume tinggi menunjukkan potensi awal tren naik.
  • MA 20 melintasi MA 50 dari bawah (golden cross) memberikan sinyal bullish tambahan.

Contoh: Saham Apple (AAPL) pada pertengahan 2023 menunjukkan golden cross dan volume meningkat sebelum rally selama dua bulan berikutnya.

5. Gunakan Screener Saham dengan Filter Volume & Momentum

Daripada mencari manual, kamu bisa menggunakan stock screener dengan parameter tertentu untuk menemukan saham yang aktif dan kuat secara teknikal.

Contoh filter sederhana:

  • Volume > 150% dari rata-rata 20 hari.
  • RSI antara 50–65 (tanda awal momentum).
  • MACD baru cross up di area positif.
  • Harga mendekati breakout resistance 3 bulan terakhir.

Banyak trader profesional juga menambahkan filter kapitalisasi pasar dan sektor untuk mempersempit hasil screening ke saham yang likuid dan relevan.

6. Konfirmasi dengan Price Action

Indikator teknikal tanpa konfirmasi price action bisa menyesatkan. Perhatikan apakah:

  • Harga membentuk pola higher lows sebelum breakout.
  • Volume meningkat bersamaan dengan candle bullish besar.
  • Tidak ada "false breakout" dengan volume rendah.

Sinyal teknikal yang dikonfirmasi oleh pergerakan harga nyata jauh lebih andal dibanding sekadar pola indikator.

Strategi Praktis untuk Menangkap Saham Potensial

  • Gunakan pendekatan multi-timeframe: Lihat kombinasi grafik harian (D1) dan mingguan (W1) untuk memastikan tren jangka panjang mendukung.
  • Entry bertahap (scaling in): Jangan masuk sekaligus. Tambah posisi saat indikator momentum menguat dan volume tetap stabil.
  • Tetapkan target dan stop loss yang jelas: Momentum bisa berbalik cepat; pastikan risiko tetap terukur.

Kesimpulan

Menentukan saham potensial tidak cukup dengan melihat harga naik semata. Analisis volume dan momentum membantu kamu memahami kekuatan di balik pergerakan tersebut, apakah benar didukung akumulasi besar atau hanya efek spekulatif jangka pendek.

Dengan strategi screening berbasis data volume dan indikator momentum seperti RSI, MACD, dan A/D Line, kamu bisa lebih percaya diri memilih saham yang berpotensi naik dengan dasar teknikal yang kuat.

Dengan dasar teknikal yang kuat, maka kamu sudah siap trading saham lewat Gotrade. Download Gotrade sekarang dan temukan saham potensial berikutnya sebelum pasar menyadarinya!

FAQ

1. Apa indikator terbaik untuk mendeteksi saham potensial?

Kombinasi volume, RSI, dan Accumulation/Distribution Line biasanya paling efektif.

2. Apakah volume tinggi selalu berarti saham akan naik?

Tidak selalu. Volume tinggi tanpa momentum positif bisa berarti distribusi atau aksi jual besar.

3. Berapa periode ideal untuk analisis volume rata-rata?

Umumnya 20 hari perdagangan digunakan sebagai standar untuk mengukur aktivitas terbaru.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Trusted Award 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade