Pernahkah kamu tergoda untuk ikut beli saham karena melihat potensi cuan besar? Namun, jangan gegabah! Sebelum membeli saham pertama, ada hal penting yang sering dilupakan, mengatur keuangan sebelum investasi.
Tanpa fondasi keuangan yang kuat, investasi bisa berakhir jadi beban, bukan keuntungan.
Artikel ini membahas 12 langkah penting untuk menata keuangan pribadi sebelum mulai berinvestasi, dilengkapi dengan tips investasi saham agar perjalananmu lebih aman dan terarah.
Cara Mengatur Keuangan Sebelum Investasi
Siapkan Dana Darurat
Dana darurat adalah pondasi utama sebelum berinvestasi. Jumlah idealnya adalah 3–6 kali pengeluaran bulanan. Jika pengeluaranmu Rp5 juta per bulan, berarti dana darurat minimal Rp15–30 juta. Dana ini harus mudah diakses, misalnya disimpan di tabungan atau e-wallet, bukan di saham yang nilainya bisa fluktuatif.
Atur Alokasi Gaji dengan Bijak
Salah satu metode populer adalah 50-30-20 rule:
- 50% untuk kebutuhan pokok (makan, transportasi, sewa, cicilan).
- 30% untuk keinginan (hiburan, belanja, hobi).
- 20% untuk tabungan dan investasi.
Jika gaji Rp10 juta, maka Rp2 juta sebulan bisa dialokasikan ke investasi. Dengan alokasi yang konsisten, portofolio bisa berkembang signifikan dalam jangka panjang.
Lunasi Utang Konsumtif
Utang kartu kredit dengan bunga 18–24% per tahun bisa dengan cepat menggerus keuangan. Menurut Corporate Financial Institute, sebaiknya lunasi utang konsumtif sebelum mulai investasi. Jika tidak, keuntungan 10% setahun dari saham akan kalah jauh dibanding bunga utang yang harus dibayar.
Bedakan Antara Tabungan dan Investasi
Tabungan bersifat jangka pendek dan aman, sedangkan investasi untuk tujuan jangka panjang. Contoh: menabung untuk liburan akhir tahun, tapi investasi untuk dana pensiun. Memahami bedanya akan membantu menghindari kesalahan mengambil uang investasi untuk kebutuhan sesaat.
Tentukan Tujuan Investasi yang Jelas
Apakah ingin dana pensiun, membeli rumah, atau menyiapkan pendidikan anak? Tujuan menentukan strategi. Tips investasi saham adalah jika tujuan lebih dari 10 tahun, saham bisa jadi pilihan karena punya potensi pertumbuhan lebih tinggi dibanding deposito.
Cek Profil Risiko Diri Sendiri
Ada tiga profil investor:
- Konservatif → lebih nyaman dengan deposito atau obligasi.
- Moderat → bisa menyeimbangkan saham dengan instrumen lain.
- Agresif → siap menanggung fluktuasi tinggi demi return besar.
Mengetahui profil risiko akan membantumu memilih saham yang sesuai karakter.
Buat Anggaran Investasi Terpisah
Pisahkan rekening untuk investasi agar tidak tercampur dengan uang kebutuhan sehari-hari. Jika menggunakan aplikasi digital, kamu bisa memanfaatkan dompet terpisah atau fitur “investment wallet”. Cara ini membantu disiplin dan mengurangi godaan untuk memakai uang investasi.
Mulai dari Jumlah Kecil
Tidak perlu menunggu modal besar. Mengutip Money Smart, fractional shares membuat investor bisa membeli saham global hanya dengan 1 Dollar. Misalnya, dengan Rp200 ribu per bulan, kamu tetap bisa membangun portofolio saham kelas dunia lewat Gotrade. Konsistensi lebih penting daripada jumlah besar sekaligus.
Pahami Dasar-Dasar Saham
Sebelum menekan tombol “beli”, pahami istilah dasar:
- Capital gain: keuntungan dari selisih harga beli-jual.
- Dividen: pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham.
- Volatilitas: tingkat fluktuasi harga saham.
Dengan bekal pengetahuan ini, keputusan investasimu lebih rasional dan tidak sekadar ikut-ikutan tren.
Tentukan Kapan Mulai Beli Saham
Banyak orang menunggu “waktu terbaik” untuk masuk pasar, padahal tidak ada waktu sempurna. Prinsip time in the market lebih penting daripada timing the market. Artinya, semakin cepat kamu mulai setelah keuangan siap, semakin lama uangmu punya waktu untuk tumbuh lewat compounding.
Sisihkan Dana untuk Asuransi
Investasi penting, tetapi proteksi juga tak kalah penting. Pastikan kamu memiliki asuransi kesehatan atau jiwa sebelum menaruh terlalu banyak dana di saham. Asuransi memberi perlindungan finansial jika terjadi risiko besar yang bisa mengganggu keuangan keluarga.
Hindari Godaan Gaya Hidup
Salah satu kesalahan terbesar adalah meningkatkan gaya hidup seiring naiknya penghasilan. Padahal, tambahan gaji sebaiknya dialihkan ke investasi. Dengan menahan godaan konsumsi berlebihan, kamu bisa mempercepat pertumbuhan portofolio.
Kesimpulan
Mengatur keuangan sebelum investasi adalah langkah wajib agar perjalanan finansial tidak terganggu. Mulai dari dana darurat, mengelola utang, hingga mempersiapkan asuransi, semua membentuk fondasi yang kuat. Dengan persiapan matang, kamu bisa menerapkan tips investasi saham dengan lebih percaya diri.
Sudah siap punya saham Apple atau Tesla mulai dari 1 Dollar saj? Lewat aplikasi Gotrade kamu sudah bisa beli saham kelas dunia, lho! Aplikasi aman dan mudah untuk digunakan pemula juga. Mulai investasi saham lewat aplikasi Gotrade!
FAQ
1. Kenapa perlu dana darurat sebelum investasi?
→ Agar tidak terpaksa menjual saham di saat harga turun ketika ada kebutuhan mendadak.
2. Apakah pemula harus langsung investasi besar?
→ Tidak. Justru lebih baik mulai kecil, konsisten, dan bertahap sambil belajar.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.