Banyak pemula mulai trading tanpa perencanaan dan langsung menggunakan modal besar, lalu kaget ketika kerugian datang lebih cepat dari perkiraan. Padahal, memahami modal trading dan bagaimana membaginya adalah dasar penting sebelum membuka posisi apa pun.
Mengatur modal trading bukan hanya soal berapa besar dana yang digunakan, tetapi juga bagaimana membaginya ke dalam beberapa posisi, menentukan batas risiko, dan menjaga akun tetap stabil.
Gotrade ini membahas cara mengelola modal trading dengan pendekatan yang sederhana namun efektif untuk pemula.
Apa Itu Modal Trading dan Mengapa Penting?
Modal trading adalah dana khusus yang dialokasikan untuk aktivitas trading, terpisah dari tabungan, dana darurat, dan biaya hidup.
Melansir Capital, pemisahan modal trading membantu mengurangi risiko tekanan finansial ketika mengalami kerugian.
Banyak trader yang bertahan lama justru mengandalkan disiplin money management, bukan strategi entry yang rumit.
Dengan modal yang dikelola baik, trader pemula dapat meningkatkan umur akun trading dan membuat keputusan lebih rasional.
Cara Menentukan Besarnya Modal Trading
Equiti menyebut, tidak ada angka pasti, tetapi beberapa panduan umum dapat diikuti.
1. Gunakan dana yang siap “berisiko”
Modal trading harus berasal dari dana yang tidak mengganggu kebutuhan penting.
2. Alokasikan 5 sampai 15 persen dari kekayaan bersih
Untuk pemula, angka ini dianggap aman agar risiko tidak berlebihan.
3. Mulai kecil, bertumbuh bertahap
Mulailah dari modal kecil sambil belajar struktur pasar, lalu tingkatkan secara bertahap jika sudah konsisten.
Pembagian Modal Trading yang Efektif untuk Pemula
Bagian ini membahas cara membagi modal ke beberapa kategori agar risiko lebih terkendali.
1. Modal untuk posisi aktif
Biasanya 30 sampai 50 persen dari modal trading digunakan untuk posisi yang sedang berjalan.
Alasannya adalah tidak menaruh seluruh dana pada satu momentum dan mengurangi risiko kerugian besar ketika pasar berbalik. Jika modal total 500 dolar, modal posisi aktif bisa sekitar 150 sampai 250 dolar.
2. Modal cadangan untuk peluang baru
Sebagian modal harus disimpan untuk peluang yang muncul tiba-tiba. Cadangan ideal adalah 20 sampai 30 persen dari modal trading.
Dengan cadangan ini, kamu bisa masuk posisi baru tanpa harus menjual posisi lama secara tergesa-gesa.
3. Modal untuk posisi kecil atau latihan
Sisihkan 10 sampai 20 persen dana untuk eksperimen strategi atau mencoba gaya baru tanpa risiko besar. Kategori ini penting bagi pemula untuk belajar tanpa tekanan.
Cara Mengatur Ukuran Posisi (Position Sizing)
Ukuran posisi menentukan berapa besar dana yang digunakan untuk satu transaksi. Ini adalah bagian inti dari money management.
1. Tentukan risiko per posisi
Risiko per posisi adalah persentase dari modal trading yang siap kamu relakan jika skenario gagal.
Rekomendasi untuk pemula adalah 0,5 persen sampai 1 persen dari modal trading per posisi, maksimal 2 persen jika sudah berpengalaman.
Contoh: Modal trading = 300 dolar, Risiko per posisi 1 persen = 3 dolar. Artinya kerugian maksimum setiap transaksi tidak boleh lebih dari 3 dolar.
2. Gunakan formula ukuran posisi
Formula sederhana: Ukuran posisi = Risiko per posisi / Jarak stop loss.
Contoh: Risiko per posisi = 3 dolar, Stop loss = 1 dolar, Ukuran posisi = 3 saham. Metode ini memastikan posisi selalu konsisten.
3. Hindari ukuran posisi terlalu besar
Overexposure membuat trader panik ketika harga bergerak sedikit saja. Aturan umum adalah jangan pernah memasukkan lebih dari 10 sampai 20 persen modal ke satu posisi, kecuali strategi khusus yang sudah teruji.
Cara Mengatur Risiko dalam Modal Trading
Risk management adalah fondasi trading untuk bertahan lama.
1. Selalu gunakan stop loss
Stop loss mencegah kerugian membesar dan menjaga modal tetap aman. Letakkan stop loss berdasarkan low wick, support terdekat, dan struktur swing.
2. Batasi jumlah posisi aktif
Pemula sering membuka terlalu banyak posisi sekaligus. Rekomendasi adalah 2 sampai 4 posisi aktif untuk pemula dan 4 sampai 6 untuk yang lebih berpengalaman. Semakin banyak posisi, semakin sulit mengelolanya.
3. Gunakan batas rugi harian
Jika kerugian mencapai batas harian (misalnya 2 sampai 3 persen modal), berhenti trading. Ini melindungi modal ketika pasar tidak bersahabat.
4. Hindari menambah posisi saat rugi
Jangan melakukan averaging down tanpa rencana matang. Ini berisiko menghabiskan modal.
Contoh Pembagian Modal Trading untuk Pemula
Misalnya modal total = 400 dolar.
Pembagian ideal adalah:
- 50 persen → posisi aktif = 200 dolar
- 30 persen → cadangan peluang = 120 dolar
- 20 persen → latihan/eksperimen = 80 dolar
Penerapan posisi: Risiko per posisi 1 persen = 4 dolar, Stop loss rata-rata = 1 dolar, Ukuran posisi = 4 saham per transaksi.
Dengan struktur seperti ini, pemula punya sistem yang jelas untuk bertahan lama.
Kesimpulan
Mengatur modal trading adalah langkah pertama agar akun trading tetap sehat. Pemula perlu menetapkan modal yang aman, membaginya ke beberapa kategori, menentukan ukuran posisi berdasarkan risiko, dan mengelola batas rugi harian.
Ingin belajar mengatur modal sambil langsung mencoba trading?
Via aplikasi Gotrade Indonesia, kamu bisa beli saham AS mulai 1 dolar, deposit mulai 5 dolar, dan memantau chart 24 jam selama 5 hari.
Cocok untuk pemula yang ingin latihan money management secara nyata.
FAQ
1. Berapa modal minimal untuk mulai trading? Tidak ada angka pasti, tetapi pemula bisa mulai dari nominal kecil dan bertahap meningkat.
2. Berapa risiko ideal per posisi? Umumnya 0,5 sampai 1 persen dari modal trading untuk pemula.
3. Apa tujuan utama mengatur modal trading? Untuk menjaga akun tetap stabil, mengendalikan risiko, dan mencegah kerugian besar.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











