Banyak orang berpikir bahwa investasi hanya mungkin dilakukan ketika penghasilan sudah besar. Padahal, dengan gaji 3 juta sekalipun, kamu tetap bisa membangun fondasi finansial yang kuat jika pengelolaannya tepat.
Kuncinya ada pada disiplin, manajemen kebutuhan harian, dan kemampuan memprioritaskan tujuan jangka panjang.
Artikel ini akan membahas cara mengelola gaji 3 juta agar kebutuhan tetap terpenuhi dan investasi tetap berjalan.
Mulai dengan Mengatur Kebutuhan Pokok
Dengan gaji 3 juta, langkah paling penting adalah memastikan pengeluaran pokok tetap terkendali.
Tujuannya bukan membatasi diri secara ekstrem, tetapi memastikan setiap rupiah dialokasikan dengan jelas. Kategori dasar yang perlu kamu susun adalah:
- Makanan dan groceries
- Transportasi
- Sewa kost atau kontribusi rumah
- Pulsa dan internet
- Kebutuhan pribadi harian
Untuk gaji 3 juta, usahakan pengeluaran pokok berada di kisaran 60 sampai 65 persen, yaitu sekitar 1,8 juta hingga 2 juta. Jika bisa di bawah angka ini, ruang investasi akan lebih besar.
Gunakan Metode 60-20-20 yang Lebih Realistis
Banyak orang mengenal pola 50-30-20, tetapi untuk gaji 3 juta, pendekatan yang lebih realistis adalah:
1. Kebutuhan Pokok: 60 persen (Rp 1.800.000)
Kategori ini mencakup seluruh kebutuhan harian. Jika tinggal dengan keluarga atau berbagi kamar, kamu bisa menekan bagian ini hingga 55 persen.
2. Keuangan dan Kesiapan Masa Depan: 20 persen (Rp 600.000)
Bagian ini meliputi:
- Dana darurat
- Tabungan jangka pendek
- Asuransi dasar (opsional sesuai kondisi)
Dana darurat akan menjadi fondasi sebelum masuk ke investasi rutin.
3. Investasi: 20 persen (Rp 600.000)
Dengan Rp 600 ribu, kamu sudah bisa membangun portofolio ETF atau saham global setiap bulan. Modal awal yang kecil bukan masalah asalkan dilakukan konsisten.
Bangun Dana Darurat Terlebih Dahulu
Dana darurat sangat penting terutama untuk gaji yang belum besar. Idealnya kamu memiliki cadangan setara 3 bulan pengeluaran, yaitu sekitar Rp 5.000.000 sampai Rp 6.000.000.
The Globe mengatakan, kamu bisa mulai dengan menyisihkan Rp 200.000 sampai Rp 300.000 per bulan. Setelah target dana darurat tercapai, alokasi ini bisa dipindahkan seluruhnya ke investasi.
Buat Pos Pengeluaran Harian agar Tidak Kebobolan
Kesalahan terbesar gaji kecil adalah pengeluaran harian yang tidak terasa tetapi sering bocor. Atur pengeluaran sebagai berikut:
- Transportasi: batas maksimal Rp 300.000
- Makan harian: Rp 20.000 sampai Rp 25.000 per kali makan
- Jajan atau kopi: maksimal Rp 150.000 per bulan
- Pulsa dan internet: Rp 100.000 sampai Rp 150.000
- Kebutuhan pribadi: Rp 150.000
Dengan batasan ini, kamu menjaga pengeluaran tetap realistis tanpa menghilangkan kenyamanan hidup.
Gunakan Metode Budgeting yang Lebih Cocok untuk Gaji Kecil
Envelope digital
Pisahkan setiap pos dalam rekening berbeda atau dompet digital terpisah. Tujuannya agar tidak mencampur dana untuk kebutuhan dan dana investasi.
Auto transfer investasi
Set otomatis Rp 600.000 langsung masuk ke instrumen investasi setiap tanggal gajian. Ini cara paling efektif agar investasi berjalan tanpa terganggu pengeluaran emosional.
Gunakan aplikasi pencatat keuangan sederhana
Catat pengeluaran dari nominal kecil sekalipun agar kamu paham pola boros yang harus dikurangi.
Mulai Investasi Meski Nominalnya Kecil
Dengan Rp 600.000 per bulan, berikut contoh pembagian investasi yang ideal:
- 40 persen di ETF indeks global
Cocok untuk pemula karena lebih stabil dan mengikuti pertumbuhan pasar global. Misalnya ETF yang melacak S&P 500 atau Nasdaq 100. - 30 persen di Saham blue chip AS
Contoh: Apple, Microsoft, atau Coca Cola. Saham ini relatif kuat dalam jangka panjang. - 20 persen di ETF tematik untuk pertumbuhan
AI, semiconductors, atau teknologi. - 10 persen di Cash atau instrumen low risk
Sebagai buffer untuk koreksi pasar.
Dengan Gotrade Indonesia, pembelian pecahan saham dan ETF memungkinkan kamu berinvestasi modal kecil tanpa kesulitan.
Contoh Simulasi Investasi 12 Bulan
Jika kamu menginvestasikan Rp 600.000 setiap bulan:
- Total setahun: Rp 7.200.000
- Jika return rata-rata 7 persen per tahun, nilai portofolio bisa naik menjadi sekitar Rp 7,6 juta lebih.
Tidak terlihat besar dalam satu tahun, tetapi jika dilakukan selama lima sampai sepuluh tahun, efek compounding akan terasa kuat.
Kesalahan Umum dalam Mengelola Gaji 3 Juta
- Menunda investasi karena merasa kecil: Padahal waktu adalah faktor paling penting dalam compounding.
- Lifestyle creep: Jajan, delivery food, dan belanja kecil sering membuat pengeluaran tak terkendali.
- Tidak punya kategori pengeluaran: Tanpa batasan, sangat mudah melampaui anggaran bulanan.
- Investasi sebelum punya dana darurat: Ini berisiko ketika ada pengeluaran mendadak.
Kesimpulan
Mengelola gaji 3 juta bukan soal besar kecilnya penghasilan, tetapi soal disiplin dan pengaturan prioritas. Dengan membagi pengeluaran secara jelas, membangun dana darurat, dan melakukan investasi kecil namun konsisten setiap bulan, kamu bisa memiliki fondasi finansial yang kuat untuk masa depan.
Tidak perlu menunggu gaji besar untuk mulai berinvestasi, karena langkah pertama yang konsisten jauh lebih penting.
Jika kamu ingin mulai berinvestasi saham dan ETF global, Gotrade Indonesia memungkinkan kamu memulai dengan modal mulai dari Rp 15.000.
Dengan konsistensi kecil setiap bulan, kamu bisa menumbuhkan portofolio jangka panjang tanpa tekanan.
FAQ
Apakah bisa berinvestasi dengan gaji 3 juta?
Bisa, selama pengeluaran ditata dan alokasi investasi dibuat konsisten.
Berapa idealnya alokasi investasi?
Sekitar 20 persen dari gaji, yaitu sekitar Rp 600.000 per bulan.
Instrumen apa yang cocok?
ETF pasar luas, saham blue chip, dan instrumen low risk untuk diversifikasi.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











