Banyak anak muda merasa sulit mulai investasi karena menganggap gajinya masih terlalu kecil. Padahal, dengan strategi yang tepat, gaji pas-pasan tetap bisa diatur agar menyisakan ruang untuk investasi bulanan. Tantangan utamanya adalah menentukan prioritas, mengelola pengeluaran, dan memilih instrumen yang memungkinkan modal kecil tetap produktif.
Investasi tidak selalu membutuhkan nominal besar. Kuncinya adalah struktur pengelolaan keuangan yang rapi dan konsisten.
Makanya, Gotrade akan membahas cara mengelola penghasilan terbatas agar tetap bisa berinvestasi, lengkap dengan strategi yang realistis, mudah diterapkan, dan cocok untuk pemula.
Apakah Gaji Pas-Pasan Tetap Bisa Investas?i
Investasi adalah proses jangka panjang. Tidak masalah jika kamu mulai dari nominal kecil, selama konsisten.
Menurut penjelasan Investopedia yang dikutip secara editorial, akumulasi modal jangka panjang sangat dipengaruhi kebiasaan menyisihkan uang secara rutin, bukan besarnya nominal awal. Melansir Reuters, banyak investor muda membangun aset secara perlahan dengan investasi kecil tetapi konsisten setiap bulan.
Artinya, gaji pas-pasan bukan hambatan utama. Tantangannya ada pada pengelolaan.
Strategi Mengelola Gaji Pas-Pasan agar Bisa Investasi
Berikut langkah-langkah praktis yang dapat diterapkan siapa pun, dikutip dari CNBC, bahkan dengan pendapatan terbatas.
1. Hitung gaji bersih dan “biaya hidup minimum”
Pertama, hitung gaji bersih setelah potongan wajib. Kemudian tentukan biaya hidup minimum, yaitu pengeluaran yang benar-benar tidak bisa dihilangkan.
Komponen biaya minimum:
- Makanan
- Tempat tinggal
- Transportasi
- Internet dan pulsa
- Kebutuhan rumah tangga dasar
Jika biaya minimum sudah ditemukan, kamu akan tahu berapa sisa uang yang bisa dialokasikan ke tabungan dan investasi.
2. Terapkan formula 60/20/20 (versi hemat)
Untuk gaji pas-pasan, gunakan versi hemat dari formula pengelolaan keuangan:
- 60 persen untuk kebutuhan wajib
- 20 persen untuk tabungan dan dana darurat
- 20 persen untuk investasi dan keperluan pribadi
Jika benar-benar ketat, kamu dapat memakai versi superhemat: 70/20/10.
Contoh gaji bersih 4 juta:
- 60 persen kebutuhan: 2,4 juta
- 20 persen tabungan: 800 ribu
- 20 persen investasi: 800 ribu
Atau jika versi 70/20/10:
- Investasi: 400 ribu
Mulai kecil tidak masalah.
3. Buat dana darurat mini sebelum mulai investasi
Pemilik gaji pas-pasan wajib memiliki dana darurat kecil agar tidak perlu menarik investasi ketika ada kondisi mendesak.
Target realistis:
- Mulai dari 1 juta sampai 2 juta
- Atau setara 1 bulan biaya hidup minimum
Setelah itu, sisa alokasi bisa digunakan untuk investasi rutin.
4. Eliminasi pengeluaran yang tidak penting
Mengatur gaji kecil tidak mungkin tanpa menyentuh gaya hidup. Cobalah mengurangi:
- Langganan yang jarang dipakai, seperti streaming atau aplikasi yang bisa di-off-kan sementara.
- Jajan atau nongkrong berlebihan. Tidak perlu menghilangkan, cukup dikurangi frekuensinya.
- Transportasi mahal. Gunakan alternatif lebih hemat ketika memungkinkan.
- Pembelian impulsif. Gunakan aturan 24 jam sebelum membeli barang nonprioritas.
Dengan mengurangi pengeluaran kecil, kamu akan menemukan ruang untuk investasi.
5. Gunakan metode DCA agar konsisten
DCA (Dollar-Cost Averaging) sangat cocok untuk pemilik gaji pas-pasan.
Keuntungan DCA:
- Tidak perlu timing pasar
- Nominal kecil tetap efektif
- Konsistensi lebih mudah dijaga
Mulailah dari nominal yang paling realistis, misalnya 50 ribu sampai 100 ribu rupiah per minggu (jika menggunakan aplikasi saham AS, setara US$1).
6. Pilih instrumen yang cocok untuk gaji kecil
Instrumen investasi harus sesuai kemampuan finansial.
- ETF: Diversifikasi otomatis dan cocok untuk DCA.
- Saham fraksional (modal kecil): Beberapa platform memungkinkan pembelian saham mulai dari 1 dolar.
- Reksa dana indeks: Risiko rendah dan cocok untuk pemula.
Prioritaskan instrumen yang minim biaya transaksinya.
7. Pisahkan rekening investasi dan rekening harian
Pisahkan rekening untuk kebutuhan dan rekening untuk investasi agar dana tidak tercampur. Ini membantu menghindari godaan memakai dana investasi untuk pengeluaran lain.
8. Gunakan sistem otomatisasi
Jika platform mendukung autoinvest, aktifkan. Jika tidak, buat reminder: tanggal 1 atau tanggal gajian adalah hari rutin membeli aset.
Otomatisasi cocok untuk gaji pas-pasan karena membantu menjaga disiplin.
Contoh Alokasi Gaji Pas-Pasan untuk Investasi
Misalnya seseorang bergaji 3,5 juta rupiah.
Alokasi realistis:
- 2 juta → kebutuhan wajib
- 700 ribu → tabungan darurat
- 300 ribu → DCA bulanan
- 500 ribu → hiburan atau kebutuhan personal
Walaupun kecil, investasi 300 ribu per bulan setara 3,6 juta setahun. Dalam 5 tahun, jika konsisten, akumulasinya sangat signifikan.
Kesimpulan
Gaji pas-pasan bukan penghalang untuk mulai berinvestasi. Dengan memahami kebutuhan minimum, mengatur cash flow, membuat dana darurat mini, memilih instrumen yang cocok, dan menggunakan metode DCA, kamu dapat membangun portofolio secara perlahan namun konsisten.
Kuncinya adalah mengutamakan kebiasaan, bukan besar nominal.
Ingin investasi dengan modal kecil tapi konsisten? Dengan Gotrade Indonesia, kamu bisa beli saham AS mulai 1 dolar, deposit mulai 5 dolar, dan membangun kebiasaan investasi jangka panjang tanpa perlu modal besar.
FAQ
1. Berapa nominal ideal untuk investasi bagi gaji pas-pasan? Mulai dari 5 sampai 20 persen gaji, disesuaikan kemampuan pribadi.
2. Apa instrumen terbaik untuk gaji kecil? ETF dan saham fraksional cocok karena modal awalnya rendah.
3. Haruskah punya dana darurat dulu? Ya. Dana darurat mini melindungi kamu dari kondisi tak terduga tanpa mengganggu investasi.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











