8 Cara Menghindari Confirmation Bias saat Riset Saham

Saat melakukan riset saham, banyak investor tanpa sadar hanya mencari informasi yang mendukung opini mereka sendiri. Jika merasa suatu saham bagus, mereka hanya membaca berita positif dan mengabaikan risiko. Pola pikir seperti ini disebut confirmation bias, dan sering membuat investor mengambil keputusan yang tidak objektif.

Memahami cara menghindari confirmation bias sangat penting agar riset saham tetap rasional, berbasis data, dan tidak dipengaruhi preferensi pribadi.

Artikel ini membahas apa itu confirmation bias, bagaimana bias ini muncul, dan langkah praktis untuk menghindarinya.

Confirmation Bias

Confirmation bias adalah kecenderungan seseorang mencari, mengingat, dan menafsirkan informasi yang mendukung keyakinannya, sambil mengabaikan fakta yang berlawanan.

Dalam investasi, bias ini membuat investor lebih fokus pada informasi positif ketika sudah menyukai suatu saham.

Bias ini bukan hanya kesalahan pemula, tetapi juga sering dialami investor berpengalaman jika tidak sadar dampaknya, seperti kata Nasdaq.

Kenapa Confirmation Bias Berbahaya untuk Investor

Ada beberapa alasan kenapa bias ini bisa merusak proses riset dan keputusan investasi.

1. Riset menjadi tidak objektif

Investor hanya mengumpulkan data yang mendukung pendapat awal mereka, bukan data yang lengkap.

2. Mengabaikan risiko penting

Berita buruk atau peringatan fundamental sering diabaikan karena dianggap tidak cocok dengan narasi pribadi.

3. Membuat investor membeli saham yang sedang hype

Jika semua orang mengatakan saham tertentu bagus, investor mudah ikut tanpa analisis penuh.

4. Memperkuat keputusan salah

Investor bisa tetap mempertahankan saham yang melemah karena hanya mencari alasan untuk tetap hold.

5. Merusak disiplin investasi jangka panjang

Keputusan tidak lagi berdasarkan data, tetapi emosi dan keyakinan pribadi.

Cara Menghindari Confirmation Bias Saat Riset Saham

Berikut langkah praktis agar pemula maupun investor berpengalaman dapat melakukan riset secara objektif.

1. Gunakan checklist riset yang sama untuk semua saham

Checklist membuat penilaian lebih sistematis. Tanpa checklist, riset mudah bias karena fokus hanya pada hal positif.

Checklist dasar:

  • Pertumbuhan pendapatan
  • Profitabilitas
  • Hutang
  • Arus kas
  • Valuasi
  • Risiko sektor
  • Manajemen perusahaan

Checklist memaksa investor melihat data negatif sekalipun tidak nyaman.

2. Carikan data yang menentang pandanganmu

Salah satu teknik paling efektif adalah devil’s advocate.

Jika kamu yakin saham A bagus:

  • Cari alasan kenapa saham A bisa turun
  • Cari laporan analis yang bearish
  • Cek risiko makro dan fundamental

Dengan melihat dua sisi, pandangan menjadi lebih objektif.

3. Batasi konsumsi informasi yang hanya searah

Media sosial, grup diskusi, atau influencer sering memperkuat confirmation bias.

Tips:

  • Jangan hanya mengikuti akun yang bullish terhadap saham tertentu
  • Baca laporan dari sumber berbeda
  • Prioritaskan data, bukan opini

Investor yang hanya mengikuti satu narasi cenderung lebih mudah salah prediksi saat kondisi pasar berubah.

4. Gunakan data kuantitatif, bukan hanya narasi

Narasi sering menggoda, tetapi data memberikan gambaran nyata.

Gunakan:

  • Growth revenue
  • EPS trend
  • Cash flow
  • Debt to equity
  • Valuasi seperti PER dan PBV

Data kuantitatif jauh lebih sulit diputar sesuai bias pribadi.

5. Tanyakan pertanyaan yang menantang pandanganmu

Gunakan pertanyaan berikut untuk menetralkan bias:

  • Apa alasan utama saya percaya saham ini bagus
  • Apa yang bisa membuat kepercayaan saya salah
  • Apakah ada data yang bertentangan
  • Jika saya tidak punya saham ini, apakah saya tetap akan membelinya

Pertanyaan ini membantu melihat keputusan secara rasional.

6. Bandingkan perusahaan dengan kompetitornya

Investor yang hanya fokus pada satu saham sering bias. Membandingkan dengan kompetitor membuat analisis lebih objektif.

Bandingkan:

  • Pertumbuhan pendapatan
  • Profit margin
  • Market share
  • Valuasi

Jika kompetitor lebih baik tetapi kamu tetap memilih saham favoritmu, itu tanda bias sedang bekerja.

7. Gunakan waktu jeda sebelum membeli

Keputusan spontan sering dipengaruhi oleh bias. Dengan memberi jeda (misalnya 24 jam), penilaian menjadi lebih rasional.

Jeda waktu memberi kesempatan untuk memeriksa ulang data negatif yang mungkin terlewat.

8. Catat alasan membeli dan alasan menjual

Dengan journaling, investor dapat melihat apakah keputusan diambil karena data atau karena emosi. Jurnal membantu mendeteksi pola bias yang berulang.

Contoh Confirmation Bias dalam Riset Saham

Misalnya seorang investor menyukai saham teknologi X karena sering naik dan banyak dibicarakan orang.

Ia kemudian:

  • Membaca semua berita positif
  • Mengabaikan laporan keuangan yang menunjukkan pertumbuhan melambat
  • Menolak analisis yang memberikan target harga lebih rendah
  • Tetap membeli meskipun valuasi sudah sangat tinggi

Ketika harga turun, ia tetap bertahan karena masih mencari informasi yang membenarkan pilihannya. Dengan analisis objektif, investor bisa melihat bahwa risiko sebenarnya lebih tinggi dari yang ia sadari.

Kesimpulan

Confirmation bias adalah salah satu bias psikologis paling umum dalam riset saham. Bias ini membuat investor hanya mencari data yang mendukung opini dan mengabaikan informasi penting yang dapat mengubah keputusan. U

ntuk menghindarinya, investor perlu menggunakan checklist, mencari data yang berlawanan, membandingkan kompetitor, memakai data kuantitatif, dan melakukan journaling. Dengan pendekatan objektif, keputusan investasi menjadi lebih rasional dan terukur.

Ingin riset saham global dengan objektif?

Gunakan Gotrade untuk memulai beli saham AS mulai US$1, deposit mulai US$5, dan akses data real time untuk riset yang lebih terstruktur.

FAQ

  1. Apa itu confirmation bias?
    Confirmation bias adalah kecenderungan mencari informasi yang mendukung opini sendiri dan mengabaikan informasi yang bertentangan.
  2. Kenapa confirmation bias berbahaya dalam investasi?
    Karena membuat riset tidak objektif dan meningkatkan risiko mengambil keputusan salah.
  3. Bagaimana cara menghindari confirmation bias?
    Gunakan checklist, cari data kontra, fokus pada data kuantitatif, dan lakukan journaling.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Highest Trading Volume in Indonesia, 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade