8 Cara Menghindari Overexposure ke Saham Teknologi

Share this article

Saham teknologi sering menjadi primadona dalam portofolio investor, terutama setelah pertumbuhan pesat sektor ini dalam satu dekade terakhir. Namun, ketertarikan berlebihan tanpa disadari dapat meningkatkan risiko saham teknologi, terutama ketika portofolio terlalu terkonsentrasi pada satu sektor.

Overexposure ke saham teknologi membuat kinerja portofolio sangat bergantung pada satu tema pasar. Ketika sektor teknologi terkoreksi, dampaknya bisa terasa signifikan.

Karena itu, memahami cara mengelola eksposur dan menghindari overexposure menjadi langkah penting bagi investor ritel. Simak pemaparan selengkapnya di bawah ini.

Risiko Overexposure Saham Teknologi

Overexposure terjadi ketika porsi saham teknologi dalam portofolio jauh lebih besar dibanding sektor lain seperti kesehatan, keuangan, atau consumer staples.

Beberapa risikonya adalah:

  • Kondisi ini dapat meningkatkan volatilitas portofolio karena pergerakan saham teknologi cenderung lebih agresif dibanding sektor defensif.
  • Sektor teknologi dikenal sensitif terhadap perubahan suku bunga, terutama karena valuasinya banyak bergantung pada proyeksi pertumbuhan jangka panjang.
  • Selain suku bunga, sentimen terhadap regulasi, perkembangan teknologi baru, dan siklus inovasi juga dapat memicu koreksi tajam dalam waktu singkat.
  • Ketergantungan berlebihan pada satu sektor membuat portofolio kurang terdiversifikasi, sehingga lebih rentan terhadap guncangan eksternal atau perubahan arah pasar secara tiba-tiba.

Cara Menghindari Overexposure ke Saham Teknologi

1. Tetapkan batas alokasi sektor teknologi

Langkah paling dasar adalah menentukan batas maksimal alokasi saham teknologi dalam portofolio.

Batas ini membantu mencegah keputusan emosional saat saham teknologi sedang naik pesat.

Dengan batas yang jelas, investor tetap bisa memanfaatkan pertumbuhan sektor teknologi tanpa mengorbankan stabilitas portofolio secara keseluruhan.

2. Lakukan diversifikasi lintas sektor

Diversifikasi adalah kunci utama mengelola overexposure. Mengombinasikan saham teknologi dengan sektor lain seperti kesehatan, konsumsi, energi, atau keuangan membantu menyeimbangkan risiko.

Pendekatan ini membuat portofolio tidak terlalu bergantung pada satu sumber pertumbuhan.

3. Diversifikasi lintas aset

Selain lintas sektor, diversifikasi lintas aset juga penting. Mengombinasikan saham dengan ETF, obligasi, atau aset defensif dapat menurunkan volatilitas.

Menurut laman Boring Money, diversifikasi lintas aset membantu menjaga kinerja portofolio saat satu kelas aset mengalami tekanan.

4. Perhatikan overlap antar saham dan ETF

Overexposure sering terjadi tanpa disadari karena overlap. Investor bisa saja memiliki beberapa saham teknologi besar dan ETF yang isinya juga didominasi saham teknologi.

Dikutip dari panduan Vanguard, memeriksa komposisi ETF secara berkala membantu memastikan portofolio benar-benar terdiversifikasi.

5. Sesuaikan dengan tujuan dan horizon investasi

Tujuan dan jangka waktu investasi memengaruhi toleransi terhadap risiko saham teknologi. Investor jangka panjang mungkin lebih siap menghadapi volatilitas dibanding investor dengan tujuan jangka pendek.

Dengan menyesuaikan alokasi sektor teknologi pada horizon waktu, risiko dapat dikelola secara lebih realistis.

6. Lakukan rebalancing secara berkala

Saat saham teknologi naik lebih cepat dari sektor lain, porsinya dalam portofolio akan otomatis membesar. Rebalancing membantu mengembalikan alokasi ke proporsi yang diinginkan.

Rebalancing berkala juga membantu investor mengambil keuntungan tanpa harus menebak waktu pasar.

7. Jangan hanya mengandalkan narasi pertumbuhan

Narasi inovasi sering membuat investor terlalu optimistis terhadap saham teknologi. Padahal, valuasi dan kinerja fundamental tetap perlu diperhatikan.

Mengombinasikan analisis fundamental dengan disiplin alokasi membantu mencegah keputusan investasi yang terlalu spekulatif.

8. Gunakan pendekatan bertahap saat menambah eksposur

Jika ingin menambah saham teknologi, lakukan secara bertahap. Pendekatan ini membantu mengurangi risiko masuk di harga puncak dan menjaga emosi tetap terkendali.

Pendekatan bertahap juga memberi waktu untuk mengevaluasi dampak penambahan eksposur terhadap keseluruhan portofolio.

Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari

Beberapa kesalahan umum yang harus kamu tahu dan hindari adalah:

  • Menganggap saham teknologi selalu menjadi pemenang jangka panjang.
  • Mengabaikan sektor non-teknologi yang justru bisa memberikan stabilitas.

Dengan menyadari kesalahan ini, investor dapat menjaga keseimbangan portofolio dengan lebih baik.

Kesimpulan

Risiko saham teknologi tidak hanya berasal dari volatilitas harga, tetapi juga dari overexposure yang berlebihan dalam portofolio. Dengan menetapkan batas alokasi, melakukan diversifikasi, dan rebalancing secara rutin, investor dapat tetap memanfaatkan potensi sektor teknologi tanpa mengorbankan stabilitas.

Pendekatan disiplin membantu portofolio lebih tahan terhadap perubahan siklus pasar.

Jika kamu ingin mengelola eksposur saham teknologi dengan akses ke berbagai saham dan ETF global, kamu bisa mempelajarinya melalui Gotrade.

Dengan fitur yang mendukung diversifikasi dan fleksibilitas investasi, Gotrade membantu kamu membangun portofolio yang lebih seimbang.

FAQ

1. Apakah saham teknologi selalu berisiko tinggi?
Tidak selalu, tetapi volatilitasnya cenderung lebih tinggi dibanding sektor defensif.

2. Berapa idealnya porsi saham teknologi dalam portofolio?
Tergantung profil risiko dan tujuan investasi masing-masing investor.

3. Apakah ETF teknologi bisa menyebabkan overexposure?
Bisa, jika digabung dengan saham teknologi individual tanpa perhitungan.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Highest Trading Volume in Indonesia, 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade