Cara Menghitung Harga Wajar Saham: Metode Populer dan Tips Praktisnya

Setiap saham yang diperdagangkan di bursa memiliki harga pasar, tetapi apakah harga tersebut mencerminkan nilai sebenarnya? Jawabannya belum tentu. Di sinilah pentingnya memahami cara menghitung harga wajar saham. Dengan mengetahui nilai intrinsik sebuah perusahaan, investor bisa membedakan apakah suatu saham tergolong murah (undervalued), wajar, atau justru mahal (overvalued).

Konsep ini sering disebut juga dengan valuasi saham, yaitu proses menilai nilai riil perusahaan berdasarkan faktor fundamental. Valuasi menjadi bekal penting agar investor tidak sekadar ikut-ikutan tren, melainkan mengambil keputusan investasi yang rasional.

Mengapa Harga Wajar Saham Penting?

Harga pasar saham dipengaruhi oleh banyak faktor: sentimen, berita, hingga spekulasi jangka pendek. Namun, harga wajar saham mencerminkan nilai intrinsik perusahaan berdasarkan data fundamental.

Membeli di bawah harga wajar (undervalued) memberi peluang keuntungan lebih besar ketika harga saham naik kembali mendekati nilai wajarnya. Sebaliknya, membeli saham di atas harga wajar (overvalued) berisiko tinggi karena harga pasar bisa terkoreksi sewaktu-waktu.

Sebagai contoh, saat pandemi 2020 banyak saham teknologi AS turun tajam hingga di bawah nilai intrinsiknya. Investor yang paham valuasi saham berani masuk dan menikmati keuntungan besar ketika harga pulih pada 2021–2022.

Konsep Dasar Valuasi Saham

Valuasi saham adalah metode untuk menilai seberapa besar nilai sebuah perusahaan seharusnya dihargai oleh pasar. Tujuannya adalah menemukan apakah saham tersebut layak dibeli, ditahan, atau dijual.

Valuasi berbeda dengan analisis teknikal yang fokus pada pergerakan harga jangka pendek. Sebaliknya, menurut Investopedia, valuasi saham lebih cocok untuk investor jangka menengah hingga panjang yang ingin membangun portofolio solid dan berorientasi pada fundamental perusahaan.

Valuasi biasanya dilakukan ketika:

  • Perusahaan merilis laporan keuangan terbaru.
  • Terjadi peristiwa besar seperti merger, akuisisi, atau IPO.
  • Pasar mengalami koreksi signifikan yang menciptakan peluang beli.

Metode dan Cara Menghitung Harga Wajar Saham

Melansir Corporate Finance Institute, berikut adalah 4 metode populernya:

Metode PER (Price to Earnings Ratio)

Metode PER paling populer karena sederhana. Rumusnya:

Harga Wajar = PER Industri × EPS Perusahaan

Jika rata-rata PER industri adalah 15x dan EPS perusahaan Rp200, maka harga wajarnya Rp3.000. Apabila harga pasar saham Rp2.500, saham tersebut undervalued. Namun, jika harga pasar Rp3.500, saham tersebut overvalued.

Kelebihan metode ini adalah mudah digunakan sehingga cocok untuk pemula. Kekurangannya, PER tidak bisa digunakan untuk perusahaan yang sedang merugi karena EPS negatif akan membuat rumus tidak relevan.

Metode PBV (Price to Book Value)

PBV membandingkan harga pasar saham dengan nilai buku (book value) perusahaan. Rumusnya:

PBV = Harga Saham ÷ Nilai Buku per Saham

Jika PBV < 1, saham dianggap murah karena harga pasar lebih rendah dari nilai buku. Jika PBV > 1, pasar menilai perusahaan lebih tinggi daripada nilai bukunya.

Metode ini sering dipakai untuk sektor perbankan dan keuangan, di mana nilai aset lebih mudah diukur. Namun, untuk perusahaan teknologi atau startup yang berbasis intangible assets, PBV kurang relevan.

Metode DCF (Discounted Cash Flow)

DCF menghitung harga wajar saham berdasarkan proyeksi arus kas masa depan yang didiskon ke nilai saat ini. Rumus sederhananya:

DCF = Σ (Arus Kas Masa Depan ÷ (1 + r)^t)

r = tingkat diskonto (biasanya WACC atau cost of equity).

t = periode waktu.

Metode ini sangat detail dan ideal untuk perusahaan dengan arus kas stabil. Namun, kelemahannya adalah sangat bergantung pada asumsi. Jika proyeksi pendapatan terlalu optimistis atau tingkat diskonto salah hitung, hasil valuasi bisa menyesatkan.

Metode Dividend Discount Model (DDM)

DDM digunakan untuk saham yang rutin membagikan dividen. Rumus sederhananya:

Harga Wajar = Dividen per Saham ÷ (Cost of Equity – Growth Rate).

Misalnya, dividen Rp100 per saham, cost of equity 10 persen, dan pertumbuhan dividen 5 persen. Maka harga wajarnya adalah Rp2.000.

Metode ini cocok untuk investor yang fokus pada dividen, seperti saham perbankan atau perusahaan utilitas yang konsisten membagikan laba.

Tips Praktis dalam Menghitung Harga Wajar Saham

Menghitung harga wajar saham tidak harus rumit. Beberapa tips yang bisa dipakai:Gunakan lebih dari satu metode valuasi saham agar hasil lebih seimbang. Kombinasi PER, PBV, dan DCF bisa memberikan gambaran lebih jelas.Bandingkan valuasi dengan kompetitor di industri yang sama. Saham perbankan misalnya lebih relevan dibandingkan dengan sesama perbankan, bukan dengan perusahaan teknologi.

Perhatikan kondisi makroekonomi seperti inflasi, suku bunga, dan pertumbuhan ekonomi karena faktor ini memengaruhi valuasi.Jangan hanya terpaku pada angka. Pertimbangkan faktor kualitatif seperti kualitas manajemen, strategi pertumbuhan, dan daya saing industri.

Kesalahan Umum dalam Valuasi Saham

Banyak investor pemula sering terjebak dalam kesalahan saat melakukan valuasi saham. Beberapa yang paling umum:

  • Mengandalkan satu metode saja tanpa melakukan cross-check.
  • Menggunakan data lama atau asumsi tidak realistis, sehingga hasil valuasi tidak akurat.
  • Mengabaikan faktor non-keuangan seperti regulasi, isu hukum, atau tren teknologi yang bisa mengubah prospek bisnis.
  • Kesalahan-kesalahan ini bisa menyebabkan investor salah menilai apakah suatu saham layak dibeli atau justru sebaiknya dihindari.

Kesimpulan

Menguasai cara menghitung harga wajar saham adalah keterampilan penting bagi investor yang ingin sukses jangka panjang. Dengan memahami berbagai metode seperti PER, PBV, DCF, dan DDM, serta memanfaatkan valuasi saham sebagai panduan, investor bisa lebih rasional dan disiplin dalam mengambil keputusan.

Valuasi saham bukanlah jaminan keuntungan, tetapi alat penting untuk menilai apakah suatu saham masuk akal untuk dibeli. Dengan pendekatan ini, investor dapat lebih tenang menghadapi fluktuasi pasar dan fokus pada nilai jangka panjang.

Sudah siap menghitung harga wajar saham dan menemukan peluang investasi terbaik? Mulai perjalananmu bersama Gotrade, platform untuk beli saham kelas dunia seperti Apple, Microsoft, dan Tesla dengan cara mudah, aman, dan transparan.


FAQ

  1. Apa metode paling mudah untuk menghitung harga wajar saham?

→ Metode PER dan PBV dianggap paling sederhana untuk pemula karena rumusnya mudah dipahami. Namun, hasilnya sebaiknya dibandingkan dengan metode lain seperti DCF agar lebih akurat.

  1. Apakah valuasi saham menjamin keuntungan investasi?

→ Tidak ada metode yang bisa menjamin keuntungan 100 persen. Valuasi saham membantu investor membuat keputusan lebih rasional, tetapi risiko pasar dan faktor eksternal tetap harus dipertimbangkan.

Disclaimer: Gotrade Indonesia (PT Valbury Asia Futures) memungkinkan akses ke saham AS dari Indonesia melalui kontrak yang didukung penuh. 'Saham' mengacu pada Kontrak Derivatif PALN dan tidak mengacu pada "surat berharga" berdasarkan undang-undang pasar modal Indonesia dan dalam hal apa pun tidak boleh dianggap sebagai penawaran umum efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Trusted Award 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade