Banyak orang masih ragu ketika ditanya soal cara mulai investasi saham. Sebagian berpikir butuh modal besar, sebagian lagi merasa dunia saham terlalu rumit. Padahal, dengan kemajuan teknologi finansial, siapa pun bisa memulai dengan mudah, bahkan lewat smartphone.
Nah, makanya, dalam artikel ini Gotrade akan memandu langkah demi langkah, mulai dari membuka rekening hingga strategi yang cocok untuk pemula. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
Langkah Awal Investasi: Buka Akun dan Siapkan Modal
Melansir Investopedia, berikut adalah langkah dan cara awal mulai investasi saham:
Buka rekening saham atau aplikasi online
Saat ini, proses untuk memulai jauh lebih sederhana dibandingkan 10 tahun lalu. Kamu bisa membuka rekening saham secara online lewat aplikasi investasi terpercaya, tanpa harus datang ke kantor sekuritas. Prosesnya biasanya cepat, cukup isi data diri dan unggah dokumen identitas.
Verifikasi KYC dan setor modal awal
Setelah mendaftar, biasanya kamu perlu melakukan verifikasi KYC (Know Your Customer), yaitu mengunggah identitas diri dan foto untuk keamanan. Jika sudah aktif, kamu bisa menyetor modal awal.
Kabar baiknya, lewat platform dengan fractional shares, modal yang dibutuhkan bisa sangat kecil, bahkan mulai Rp15 ribu saja. Ini jauh lebih ramah untuk pemula yang ingin belajar dulu dengan risiko minim.
Menentukan Tujuan Investasi
Masih mengutip Investopedia, berikut cara menentukan tujuan investasi saham untuk pemula.
Jangka pendek vs jangka panjang
Sebelum menaruh uang di saham, tentukan tujuanmu. Apakah ingin mencari keuntungan cepat (jangka pendek) atau membangun kekayaan perlahan (jangka panjang)? Tujuan ini akan memengaruhi strategi dan jenis saham yang dipilih.
Growth investing vs income investing
- Growth investing: fokus pada saham perusahaan yang berkembang cepat, seperti Tesla atau Nvidia, meski volatilitas tinggi.
- Income investing: memilih saham yang rutin membagikan dividen stabil, seperti Johnson & Johnson atau Coca-Cola.
Dengan memahami perbedaan ini, kamu bisa menyesuaikan portofolio dengan kebutuhan keuangan pribadi.
Pilih Instrumen Pertama
Lantas bagaimana caranya menentukan instrumen investasi pertamamu? Coba ikutin tips berikut ini:
Saham populer atau ETF
Untuk pemula, dua opsi umum adalah saham individu (misalnya Apple, Microsoft, Tesla) atau ETF (misalnya S&P 500). Saham individu cocok jika kamu ingin fokus pada satu perusahaan, sementara ETF memberi diversifikasi otomatis karena isinya ratusan saham.
Bedakan saham individu vs kolektif
- Saham individu: potensi keuntungan tinggi jika perusahaan tumbuh besar, tapi juga lebih berisiko karena bergantung pada satu entitas.
- ETF: risikonya lebih rendah karena menyebar ke banyak perusahaan sekaligus, cocok untuk pemula yang ingin belajar sambil tetap aman.
Strategi Investasi Pemula agar Konsisten
Dollar cost averaging
Salah satu strategi yang paling ramah untuk pemula adalah Dollar Cost Averaging (DCA), yaitu membeli saham dengan nominal tetap secara rutin, tanpa peduli harga naik atau turun. Cara ini membantu menyeimbangkan risiko fluktuasi pasar dan mengurangi tekanan psikologis.
Mulai dengan nominal kecil
Kamu tidak perlu langsung menaruh jutaan rupiah. Cukup mulai kecil, misalnya Rp100 ribu per bulan. Dengan adanya fractional shares, kamu bisa tetap membeli saham perusahaan besar dunia walau modal terbatas. Strategi ini melatih disiplin dan memberi kesempatan belajar dari pengalaman langsung.
Diversifikasi sederhana
Meski modal kecil, tetap usahakan diversifikasi. Misalnya, separuh dialokasikan ke ETF S&P 500, separuh lagi ke satu saham populer. Dengan begitu, risiko lebih terkontrol dan kamu tetap bisa merasakan pertumbuhan dari berbagai sektor.
Kesalahan yang harus dihindari
Supaya strategi investasimu menghasilkan lebih baik, maka hindari kesalahan-kesalahan berikut ini, dilansir dari Investopedia:
Ikut-ikutan tren
Banyak pemula terjebak membeli saham hanya karena viral di media sosial. Padahal, hype biasanya datang ketika harga sudah naik tinggi, sehingga risiko jatuh lebih besar.
Masuk semua modal sekaligus
Memasukkan semua modal dalam satu waktu bisa berbahaya, apalagi ketika pasar sedang tinggi. Lebih baik masuk bertahap dengan DCA agar harga beli lebih rata.
Mengabaikan tujuan pribadi
Tanpa tujuan jelas, investor mudah goyah ketika pasar bergejolak. Menentukan target sejak awal akan membantumu tetap tenang dan konsisten.
Tidak belajar dasar-dasar saham
Pemula sering hanya fokus pada harga, padahal penting juga mempelajari laporan keuangan, kinerja perusahaan, dan faktor makro yang memengaruhi pasar.
Kesimpulan
Mengetahui cara mulai investasi saham bukan berarti harus jadi ahli dalam sehari. Yang penting adalah memulai langkah pertama: buka akun, tentukan tujuan, pilih instrumen sederhana, dan jalankan strategi disiplin. Hindari kesalahan umum seperti ikut tren atau terburu-buru masuk besar-besaran.
Dengan pendekatan sederhana ini, kamu bisa membangun fondasi kuat untuk masa depan finansial. Ingat, investasi bukan soal cepat kaya, melainkan soal konsistensi dan waktu.
Lewat Gotrade, kamu bisa mencoba cara investasi saham online dengan nominal sangat terjangkau, mulai dari Rp15 ribu saja. Kamu juga bisa membeli saham-saham besar Amerika seperti Apple, Tesla, dan Microsoft, lho!
Praktis, tanpa biaya tersembunyi, dan sepenuhnya lewat smartphone. Klik link berikut untuk download di Android dan iOS!
FAQ
1. Apakah cara investasi saham online aman untuk pemula?
Aman, selama kamu menggunakan aplikasi yang teregulasi dan memiliki sistem keamanan jelas. Pastikan juga tidak tergoda oleh tawaran investasi bodong yang menjanjikan untung instan.
2. Berapa modal minimal untuk cara mulai investasi saham?
Lewat platform modern dengan fractional shares, modal bisa sangat kecil. Bahkan dengan Rp15 ribu, kamu sudah bisa memiliki sebagian saham perusahaan besar Amerika
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.