Bagi investor yang ingin mendapatkan pendapatan stabil tanpa volatilitas tinggi, obligasi korporasi bisa menjadi pilihan menarik. Instrumen ini memungkinkan kamu meminjamkan uang kepada perusahaan dengan imbal hasil tetap selama periode tertentu.
Corporate bond sering digunakan perusahaan besar untuk mendapatkan dana ekspansi, akuisisi, atau restrukturisasi utang. Bagi investor, ini menjadi alternatif investasi dengan risiko dan imbal hasil yang lebih tinggi dibanding obligasi pemerintah.
Simak pemaparan selengkapnya di bawah ini.
Arti Obligasi Korporasi
Obligasi korporasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan kepada investor. Ketika kamu membeli obligasi korporasi, artinya kamu meminjamkan uang kepada perusahaan penerbit.
Sebagai imbalannya, perusahaan akan membayar bunga (kupon) secara berkala dan mengembalikan pokok pinjaman di akhir masa jatuh tempo.
Instrumen ini termasuk dalam kategori fixed income securities, karena pembayaran bunganya bersifat tetap dan terjadwal.
Melansir Investopedia, berbeda dengan saham yang memberikan potensi keuntungan dari kenaikan harga, obligasi korporasi fokus pada pendapatan rutin dan stabilitas arus kas.
Karakteristik Utama Corporate Bond
1. Penerbit adalah perusahaan swasta atau publik
Berbeda dari obligasi pemerintah, corporate bond diterbitkan oleh perusahaan yang ingin mengumpulkan modal dari pasar tanpa menjual saham.
2. Kupon tetap
Sebagian besar obligasi korporasi menawarkan tingkat bunga tetap. Investor akan menerima pembayaran kupon setiap periode, misalnya setiap 6 bulan, hingga jatuh tempo.
3. Tingkat risiko bervariasi
Risiko obligasi tergantung pada kondisi keuangan perusahaan penerbit. Perusahaan dengan rating kredit tinggi seperti Apple atau Microsoft memiliki risiko gagal bayar lebih rendah dibanding perusahaan kecil atau berutang besar.
4. Memiliki peringkat kredit (credit rating)
Lembaga seperti Moody’s, S&P, dan Fitch Ratings memberikan peringkat pada obligasi. Rating AAA menandakan risiko sangat rendah, sedangkan BB ke bawah masuk kategori high-yield bond atau obligasi dengan risiko tinggi.
5. Dapat diperdagangkan di pasar sekunder
Investor tidak harus menunggu jatuh tempo. Obligasi korporasi bisa dijual di pasar sekunder, meski harga jual bisa naik atau turun tergantung kondisi suku bunga dan sentimen pasar.
Keuntungan Investasi pada Obligasi Korporasi
1. Imbal hasil lebih tinggi
Karena memiliki risiko lebih besar, obligasi korporasi biasanya menawarkan tingkat kupon lebih tinggi dibanding obligasi negara. Ini menarik bagi investor yang mencari return lebih besar tanpa sepenuhnya masuk ke aset berisiko seperti saham.
2. Arus kas stabil
Pembayaran bunga secara berkala memberikan pendapatan tetap yang bisa digunakan untuk kebutuhan rutin atau reinvestasi.
3. Diversifikasi portofolio
Obligasi korporasi bisa menambah keseimbangan portofolio karena pergerakannya cenderung berbeda dari saham. Saat pasar saham melemah, obligasi sering kali menjadi penyelamat karena nilai dan imbal hasilnya lebih stabil.
4. Transparansi dan likuiditas
Banyak corporate bond yang terdaftar di bursa efek internasional, sehingga harga dan informasinya mudah dipantau. Likuiditasnya juga cukup baik, terutama untuk penerbit besar.
Risiko yang Perlu Diperhatikan
1. Risiko gagal bayar
Jika perusahaan penerbit tidak mampu membayar bunga atau pokok, investor bisa kehilangan sebagian atau seluruh dananya.
2. Risiko suku bunga
Harga obligasi akan turun ketika suku bunga naik.
3. Risiko likuiditas
Tidak semua obligasi mudah dijual. Beberapa perusahaan kecil memiliki volume perdagangan rendah, membuat investor sulit melepas asetnya tanpa menurunkan harga.
4. Risiko inflasi
Jika inflasi naik tajam, nilai riil dari pembayaran bunga tetap akan menurun karena daya beli uang berkurang.
Strategi Investasi Obligasi Korporasi
1. Pilih berdasarkan rating kredit
Untuk investor konservatif, pilih obligasi dengan rating minimal A untuk menjaga stabilitas pendapatan. Bagi investor agresif, kombinasi dengan high-yield bond bisa meningkatkan potensi return, meski dengan risiko lebih besar.
2. Diversifikasi antar sektor dan tenor
JKombinasikan obligasi dari sektor teknologi, keuangan, energi, dan konsumsi. Diversifikasi juga berdasarkan tenor (jangka waktu), agar bisa menyesuaikan kebutuhan likuiditas.
3. Perhatikan kondisi suku bunga
Ketika suku bunga diperkirakan turun, harga obligasi akan naik. Sebaliknya, ketika suku bunga naik, investor bisa fokus pada obligasi dengan tenor pendek agar risikonya lebih rendah.
4. Gunakan ETF obligasi
Jika sulit memilih satu per satu, investor bisa menggunakan bond ETF, yang berisi kumpulan obligasi dari berbagai penerbit. ETF ini memberikan eksposur luas terhadap pasar obligasi dengan likuiditas tinggi dan biaya rendah.
Contoh Emiten Besar Penerbit Obligasi Korporasi
- Apple: Menerbitkan obligasi dengan nilai miliaran dolar untuk membiayai pembelian saham dan dividen.
- Microsoft: Menggunakan obligasi korporasi untuk mendanai proyek cloud computing dan akuisisi besar seperti LinkedIn.
- Coca-Cola: Menerbitkan obligasi untuk memperluas operasi global dan mengelola arus kas.
Kesimpulan
Obligasi korporasi menawarkan keseimbangan menarik antara risiko dan imbal hasil. Dengan memahami karakteristiknya, investor dapat memanfaatkan instrumen ini untuk memperoleh pendapatan stabil sekaligus menjaga diversifikasi portofolio.
Kalau kamu ingin mulai berinvestasi dengan strategi yang lebih terdiversifikasi, coba kombinasikan saham, ETF, dan options di aplikasi Gotrade. Mulai dari 1 dolar AS, kamu sudah bisa membangun portofolio global dan berinvestasi dengan cara yang lebih cerdas.
FAQ
Apa perbedaan obligasi korporasi dan obligasi pemerintah?
Obligasi korporasi diterbitkan perusahaan dengan kupon umumnya lebih tinggi, tetapi risikonya juga lebih besar karena ada kemungkinan gagal bayar. Obligasi pemerintah biasanya berisiko lebih rendah, sehingga kuponnya cenderung lebih kecil.
Kapan waktu yang tepat membeli obligasi korporasi?
Waktu yang menarik biasanya saat suku bunga diperkirakan turun karena harga obligasi berpotensi naik. Jika suku bunga cenderung naik, pertimbangkan tenor lebih pendek atau gunakan strategi laddering agar risiko harga lebih terkelola.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.