Cut Loss: Definisi, Mengapa Penting, dan Strateginya

Banyak trader pemula menganggap cut loss sebagai tanda kegagalan. Padahal, bagi trader profesional, cut loss saham justru merupakan bagian penting dari strategi manajemen risiko yang sehat.

Dengan disiplin melakukan cut loss, investor bisa menjaga modal tetap utuh dan memiliki peluang lebih besar untuk bertahan dalam jangka panjang.

Artikel ini akan membahas apa itu cut loss, alasan mengapa disiplin cut loss sangat penting, contoh penerapan nyata di pasar saham, serta tips menghindari panic sell agar keputusan tetap rasional saat harga anjlok.

Definisi Cut Loss

Cut loss adalah tindakan menjual saham ketika harga turun hingga mencapai batas kerugian tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Tujuannya adalah untuk membatasi kerugian lebih besar jika harga terus turun. Contoh sederhana; Seorang investor membeli saham di harga $100, lalu menetapkan batas cut loss di -10%. Jika harga turun ke $90, ia menjual saham tersebut untuk mencegah kerugian yang lebih dalam.

Intinya, cut loss bukan tentang menyerah, melainkan tentang melindungi modal dan menjaga disiplin trading.

Mengapa Cut Loss Penting?

Melindungi modal dari kerugian besar

Trader profesional tahu bahwa mempertahankan modal lebih penting daripada mengejar profit cepat. Satu kerugian besar bisa menghapus keuntungan dari beberapa transaksi sebelumnya.

Menjaga objektivitas dan disiplin

Tanpa cut loss, trader mudah terjebak dalam harapan palsu bahwa harga akan segera berbalik. Padahal, pasar tidak peduli pada ekspektasi individu.

Menghindari efek psikologis negatif

Kerugian yang dibiarkan menumpuk bisa menyebabkan stres, overtrading, atau bahkan revenge trading. Dengan cut loss terukur, mental trader tetap stabil.

Membuka kesempatan baru

Dengan keluar dari posisi rugi, kamu bisa mengalokasikan dana ke saham lain yang lebih berpotensi, melansir Investopedia.

Contoh Nyata Pentingnya Cut Loss

Mari lihat dua skenario berbeda:

Tanpa Cut Loss

Investor membeli saham teknologi di harga $100 dan menolak menjual meski turun ke $60. Saat akhirnya harga turun ke $40, ia mengalami kerugian 60% dan butuh kenaikan 150% hanya untuk kembali ke modal awal.

Dengan Cut Loss

Investor lain menjual saham di $90, rugi 10% tapi bisa menggunakan sisa modal untuk membeli saham lain yang justru naik 20%. Secara total, ia tetap mencetak keuntungan bersih.

Perbedaan hasil di atas menunjukkan bahwa cut loss bukan tentang takut rugi, tapi tentang berpikir strategis.

Kesalahan Umum Saat Cut Loss

Tidak menentukan batas kerugian di awal

Banyak trader hanya fokus mencari entry point, tapi lupa menentukan exit plan. Padahal, rencana keluar sama pentingnya dengan rencana masuk.

Ketika harga menyentuh batas cut loss, trader sering menunda dengan alasan “harga pasti naik lagi”. Akibatnya, kerugian semakin dalam.

Cut loss karena panic sell

Beberapa trader menjual saham bukan karena strategi, tetapi karena panik melihat harga turun sementara. Ini bukan cut loss, melainkan keputusan emosional.

Tidak menggunakan stop loss otomatis

Tools seperti stop loss order di platform trading bisa membantu disiplin tanpa intervensi emosi.

Tips Menghindari Panic Sell

  1. Tentukan cut loss sebelum masuk posisi
    Selalu tentukan batas kerugian maksimal per transaksi, misalnya 2–5% dari modal.
  2. Gunakan risk-reward ratio
    Idealnya, setiap potensi kerugian (1) harus diimbangi peluang keuntungan minimal 2 atau lebih (1:2 ratio).
  3. Gunakan stop loss order di platform trading
    Dengan fitur ini, posisi akan otomatis ditutup begitu harga menyentuh batas tertentu.
  4. Latih mental dan emosi
    Jangan biarkan rasa takut atau serakah mengambil alih. Latih diri untuk berpikir logis, bukan impulsif.
  5. Evaluasi setelah cut loss
    Jangan menyalahkan diri. Analisis apakah keputusan kamu berdasarkan rencana atau reaksi spontan. Ini membantu kamu berkembang sebagai trader.

Strategi Cut Loss yang Efektif

  1. Gunakan support level sebagai acuan
    Jika harga menembus level support kuat, itu sinyal potensi penurunan lanjutan.
  2. Gunakan indikator teknis
    Indikator seperti Moving Average (MA) dan Average True Range (ATR) dapat membantu menentukan batas cut loss ideal berdasarkan volatilitas saham.
  3. Batasi risiko per transaksi
    Profesional trader umumnya hanya mengambil risiko 1–2% dari total modal untuk tiap posisi.
  4. Pisahkan trading dengan investing
    Saham untuk investasi jangka panjang bisa melewati volatilitas harian, sementara posisi trading perlu cut loss ketat.

Kesimpulan

Cut loss bukanlah tanda kelemahan, melainkan tanda disiplin dan profesionalisme dalam trading. Dengan menetapkan batas kerugian sejak awal dan menaatinya, kamu melindungi modal, menjaga emosi tetap stabil, dan membuka peluang lebih besar untuk sukses jangka panjang.

Mulai terapkan prinsip ini dalam setiap transaksi. Gunakan strategi cut loss saham dengan disiplin saat trading via Gotrade dan jadikan manajemen risiko sebagai fondasi utama perjalanan investasimu.

FAQ

  1. Apa itu cut loss saham?
    Cut loss saham adalah tindakan menjual saham ketika harga turun hingga batas tertentu untuk membatasi kerugian lebih besar.
  2. Mengapa cut loss penting?
    Karena membantu melindungi modal dan mencegah kerugian besar akibat penurunan harga yang berkepanjangan.
  3. Berapa idealnya batas cut loss?
    Biasanya antara 5–10% dari harga beli, tergantung profil risiko dan volatilitas saham.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Trusted Award 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade