Banyak pemula ingin mulai nabung saham atau ETF, tetapi kesulitan menjaga konsistensi. Salah satu metode paling sederhana dan efektif adalah DCA untuk pemula, yaitu Dollar-Cost Averaging.
Dengan DCA, kamu berinvestasi dalam jumlah tetap setiap bulan tanpa harus menebak kapan harga sedang murah atau mahal. Artikel ini membahas cara kerja DCA, manfaatnya, dan langkah praktis agar kamu bisa konsisten berinvestasi setiap bulan.
Apa Itu DCA untuk Pemula
Dollar-Cost Averaging (DCA) adalah strategi membeli aset secara rutin dengan nominal tetap, terlepas dari naik turunnya harga. Melansir Investopedia, DCA membantu investor mengurangi risiko market timing dan menjaga disiplin jangka panjang.
DCA cocok untuk pemula karena menyederhanakan proses investasi dan mengurangi tekanan psikologis. Dengan DCA, kamu fokus pada konsistensi, bukan pada prediksi harga.
Cara Kerja DCA
1. Nominal tetap setiap bulan
Misalnya kamu menetapkan Rp300.000 per bulan, jumlah itu akan sama setiap periode.
2. Beli aset pada tanggal yang sama
Harga bisa naik atau turun; kamu tetap membeli dengan nominal yang sama.
3. Rata-rata harga terbentuk otomatis
Saat harga mahal, kamu membeli unit lebih sedikit. Saat harga turun, kamu membeli unit lebih banyak. Rata-rata biaya (average price) menjadi lebih efisien.
4. Menghilangkan tekanan harus “tepat timing”
Pemula tidak perlu lagi menunggu koreksi atau takut entry di puncak.
Manfaat DCA bagi Investor Pemula
Menurut Merrill Lynch, berikut beberapa manfaat penerapan strategi dollar-cost averaging untuk pemula:
1. Mengurangi risiko timing salah
DCA melindungi pemula dari keputusan impulsif karena harga harian.
2. Konsistensi lebih mudah dibangun
Karena nominal tetap, kamu bisa memasukkan DCA ke dalam rencana bulanan.
3. Cocok untuk tujuan jangka panjang
Fluktuasi jangka pendek tidak terlalu penting saat kamu berinvestasi rutin selama bertahun-tahun.
4. Tidak butuh analisis rumit
Cukup pilih aset berkualitas dan fokus pada disiplin.
5. Mengurangi stres saat pasar turun
Dengan DCA, penurunan harga berarti kamu membeli lebih murah, bukan panik.
Langkah Praktis Memulai DCA
1. Tentukan nominal yang realistis
Pilih angka kecil tetapi konsisten. Contoh: Rp150.000 sampai Rp500.000 per bulan untuk pemula. Pastikan nominal tidak mengganggu kebutuhan pokok atau dana darurat.
2. Tentukan aset utama untuk DCA
Pilih instrumen yang solid, likuid, dan cocok untuk jangka panjang. Aset populer pemula:
- ETF broad market
- ETF sektor besar
- Saham blue-chip
- ETF S&P 500 atau Nasdaq
- Saham global favorit
Hindari aset volatil atau spekulatif untuk DCA pemula.
3. Tetapkan tanggal rutin
Konsistensi lebih mudah jika kamu membeli di tanggal tetap. Misalnya: setiap tanggal 5 atau setiap Jumat pertama. Tanggal tetap membuat DCA terasa seperti “tagihan bulanan”.
4. Gunakan automation
Agar tidak lupa, gunakan:
- Auto-invest
- Auto-debit payroll ke rekening investasi
- Reminder kalender
- Fitur recurring order jika tersedia
Semakin otomatis, semakin disiplin.
5. Cek progres setiap 3–6 bulan
Hal yang perlu dipantau:
- Apakah nominal masih cocok dengan cash flow
- Apakah aset masih relevan
- Apakah average price membaik
- Apakah alokasi masih sesuai tujuan
Evaluasi ringan ini membantu memperbaiki strategi tanpa mengubah ritme DCA.
Aturan Nominal Tetap dalam DCA
1. Mulai dari jumlah kecil
Tidak apa-apa mulai dari Rp50.000 atau Rp100.000. Kuncinya adalah habit, bukan besar kecilnya angka.
2. Nominal boleh naik, tetapi jangan turun
Jika penghasilan naik, kamu bisa menaikkan DCA:
- 10 persen → 15 persen
- Rp200.000 → Rp300.000
- Rp500.000 → Rp750.000
Tapi hindari menurunkan nominal kecuali cash flow sedang sulit.
3. Hindari FOMO
Jangan menambah nominal hanya karena pasar sedang ramai. Disiplin lebih penting daripada mengikuti hype.
Contoh Rencana DCA Bulanan untuk Pemula
Dengan gaji Rp4 juta:
- DCA ETF: Rp200.000
- DCA saham: Rp100.000
Dengan gaji Rp7 juta:
- DCA ETF: Rp400.000
- DCA saham: Rp300.000
Dengan gaji Rp10 juta:
- DCA ETF: Rp600.000
- DCA saham: Rp400.000
Nominal hanya contoh. Sesuaikan dengan kemampuan dan tujuanmu.
Kesalahan Umum saat Memulai DCA
Hindari kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan pemula berikut:
1. Ganti aset terlalu sering
DCA butuh konsistensi pada satu atau dua instrumen, bukan lompat ke banyak saham.
2. Menghentikan DCA saat market turun
Padahal fase turun justru membuat kamu membeli lebih murah.
3. Terlalu besar di awal
Nominal yang terlalu besar membuat kamu cepat menyerah.
4. Mengabaikan cash flow
DCA tidak boleh mengganggu kebutuhan pokok.
Kesimpulan
DCA untuk pemula adalah strategi paling sederhana untuk mulai nabung saham atau ETF secara konsisten setiap bulan.
Dengan nominal tetap, tanggal tetap, dan aset berkualitas, kamu tidak perlu memikirkan timing atau fluktuasi jangka pendek.
Kuncinya adalah memulai dari jumlah kecil, mengotomatisasi proses, dan menjaga kebiasaan sampai menjadi rutinitas.
Jika kamu ingin mulai DCA ke saham dan ETF global, aplikasi Gotrade Indonesia memungkinkan kamu berinvestasi mulai dari Rp15.000, lho!
Cocok untuk pemula yang ingin membangun portofolio jangka panjang dengan cara yang konsisten dan sederhana.
FAQ
Apa itu DCA?
Strategi membeli aset secara rutin dengan nominal tetap tanpa memikirkan harga naik atau turun.
Apakah DCA cocok untuk pemula?
Ya. DCA mengurangi stres, mempermudah konsistensi, dan tidak butuh analisis rumit.
Berapa nominal ideal untuk mulai DCA?
Mulai dari nominal yang ringan, misalnya Rp100.000 sampai Rp300.000, lalu naikkan bertahap.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











