Harga saham selalu digerakkan oleh logika, sering kali emosi justru jadi pendorong utama. Untuk memahami emosi kolektif ini, para analis sering menggunakan Fear and Greed Index, sebuah indikator populer yang mencerminkan sentimen pasar secara keseluruhan.
Bagi trader modern, memahami indeks ini bukan sekadar tambahan wawasan, tapi juga alat strategis untuk membaca potensi titik balik di pasar. Makanya, Gotrade akan berikan panduan lengkapnya di bawah ini.
Pengertian Fear and Greed Index
Fear and Greed Index adalah indeks sentimen pasar yang dikembangkan oleh CNN Business untuk mengukur tingkat ketakutan (fear) atau keserakahan (greed) investor di pasar saham.
Indeks ini memberikan skor antara 0 hingga 100, di mana:
- 0–25 menunjukkan pasar sangat takut (extreme fear),
- 25–50 menandakan pasar cenderung defensif,
- 50–75 menunjukkan optimisme atau greed,
- 75–100 menandakan extreme greed, fase di mana euforia bisa berujung koreksi.
Secara sederhana, semakin tinggi nilainya, semakin banyak investor yang serakah dan sebaliknya.
Indeks ini membantu menjawab pertanyaan mendasar: Apakah pasar sedang didorong oleh ketakutan, atau keserakahan?
Komponen Perhitungan Fear and Greed Index
CNN Business menghitung Fear and Greed Index berdasarkan tujuh indikator utama yang mencerminkan perilaku investor dan kondisi pasar saham AS.
1. Momentum pasar (S&P 500 vs moving average 125 hari)
Ketika S&P 500 diperdagangkan jauh di atas rata-rata pergerakan 125 harinya, menandakan greed; jika di bawah, artinya fear.
2. Strength saham individu
Mengukur berapa banyak saham yang mencapai harga tertinggi 52 minggu dibandingkan yang mencapai titik terendah, semakin banyak yang naik, semakin besar greed.
3. Breadth pasar
Melihat volume saham yang naik dibandingkan dengan yang turun di bursa New York (NYSE). Volume tinggi pada saham yang naik menunjukkan dominasi optimisme.
4. Aktivitas opsi
Jika lebih banyak investor membeli call option dibandingkan put option, pasar menunjukkan greed. Sebaliknya, lonjakan put option mengindikasikan fear.
5. Volatilitas (VIX Index)
VIX, yang sering disebut “indeks ketakutan,” naik saat pasar panik.
Nilai VIX tinggi menandakan fear, sementara VIX rendah menandakan ketenangan atau greed.
6. Demand terhadap aset safe haven
Jika investor beralih ke obligasi pemerintah dibanding saham, pasar sedang takut.
Sebaliknya, permintaan tinggi terhadap saham mengindikasikan greed.
7. Spread imbal hasil obligasi korporasi
Spread yang menyempit antara obligasi korporasi berisiko tinggi dan Treasury menunjukkan kepercayaan diri (greed); spread yang melebar menandakan kekhawatiran (fear).
Semua indikator ini digabungkan dan diberi bobot untuk menghasilkan skor komposit Fear and Greed Index yang diperbarui setiap hari.
Bagaimana Investor Memanfaatkan Fear and Greed Index?
Indeks ini sering digunakan oleh investor untuk membaca mood pasar dan menyesuaikan strategi mereka. Berikut beberapa cara penggunaannya:
1. Mendeteksi potensi titik balik pasar
Ketika indeks mencapai level ekstrem (di bawah 20 atau di atas 80), sering kali pasar sedang mendekati pembalikan arah.
- Extreme fear bisa menjadi sinyal peluang beli (oversold).
- Extreme greed bisa menjadi sinyal untuk berhati-hati atau mengambil profit.
2. Mengatur eksposur portofolio
Investor defensif dapat mengurangi porsi saham saat indeks menunjukkan greed tinggi, dan menambah eksposur ketika fear mendominasi.
3. Menilai timing investasi
Fear and Greed Index membantu menentukan apakah saat ini pasar sedang “murah” karena panik, atau “mahal” karena euforia. Ini membantu investor menghindari keputusan impulsif dan tetap objektif.
4. Mengukur sentimen jangka pendek
Trader jangka pendek menggunakan perubahan harian indeks ini untuk mengukur seberapa cepat sentimen pasar berubah setelah berita besar, misalnya laporan inflasi, kebijakan suku bunga, atau hasil earnings.
5. Mengombinasikan dengan indikator teknikal
Indeks ini bisa digabungkan dengan support-resistance atau moving average untuk memperkuat sinyal entry dan exit posisi.
Keterbatasan Fear and Greed Index
Meski populer, indeks ini bukan alat ajaib yang bisa memprediksi pasar dengan tepat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Indeks ini tidak menunjukkan arah pasar berikutnya, hanya kondisi psikologis saat ini.
- Perubahan mendadak bisa terjadi jika ada katalis besar seperti rilis data ekonomi atau peristiwa geopolitik.
- Harus digunakan bersama analisis fundamental dan teknikal lain agar hasilnya lebih akurat.
Kesimpulan
Fear and Greed Index mencerminkan dua emosi paling berpengaruh di pasar saham, ketakutan dan keserakahan.
Dengan memahami pergerakan indeks ini, investor bisa lebih bijak membaca sentimen pasar, mengelola risiko, dan menemukan momen terbaik untuk masuk atau keluar dari posisi.
Indeks ini bukan sekadar angka, tapi cermin psikologi kolektif investor global. Ketika kamu tahu kapan pasar takut dan kapan pasar terlalu serakah, kamu bisa melangkah dengan tenang di tengah volatilitas.
Sekarang, manfaatkan wawasan ini langsung di Gotrade. Pantau pasar saham dan ETF AS, analisis sentimen global, dan ambil keputusan trading yang lebih cerdas! Download dan mulai trading via apps Gotrade dari hanya 1 Dolar AS.
FAQ
Apa itu Fear and Greed Index?
Indeks ini mengukur tingkat ketakutan dan keserakahan investor di pasar saham berdasarkan tujuh indikator utama seperti VIX, aktivitas opsi, dan momentum harga.
Bagaimana cara membaca nilainya?
Nilai rendah (0–25) menandakan pasar panik; nilai tinggi (75–100) menandakan euforia.
Apakah indeks ini bisa memprediksi pasar?
Tidak secara langsung, tetapi bisa memberi sinyal potensi pembalikan ketika mencapai level ekstrem.
Bagaimana cara menggunakannya dalam strategi trading?
Gunakan untuk menentukan timing beli/jual, mengukur risiko pasar, dan menjaga emosi tetap objektif.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











