Banyak orang bermimpi pensiun muda, menikmati hidup tanpa harus menunggu usia 60 tahun ke atas. Namun, pertanyaan besarnya, bagaimana cara mencapai kebebasan finansial lebih cepat? Di sinilah konsep Financial Independence Retire Early (FIRE) hadir sebagai strategi yang menarik perhatian banyak investor muda.
Dengan dukungan investasi saham, khususnya saham Amerika yang tumbuh cepat, FIRE menjadi lebih realistis untuk dicapai. Nah, yuk, pelajari selengkapnya dalam artikel di bawah ini!
Apa Itu FIRE dalam Investasi?
Financial Independence Retire Early (FIRE) adalah gerakan keuangan pribadi yang bertujuan untuk mencapai kebebasan finansial lebih cepat dari standar pensiun tradisional.
Lalu, apa itu FIRE? Intinya, dilansir dari Investopedia, seseorang berusaha mengumpulkan cukup banyak aset hingga bisa hidup dari hasil investasi tanpa lagi bergantung pada gaji bulanan.
Konsep ini berkembang di Amerika Serikat sekitar tahun 1990-an, dipopulerkan melalui forum-forum keuangan dan buku seperti Your Money or Your Life.
Prinsip dasarnya adalah menabung lebih agresif (50–70% dari pendapatan), mengurangi gaya hidup konsumtif, lalu menginvestasikan dana tersebut agar berkembang.
Peran Saham AS dalam Strategi FIRE
Mengapa saham Amerika sering dipilih untuk strategi FIRE? Ada beberapa alasan logis:
- Return historis tinggi: Indeks S&P 500 secara rata-rata memberikan return sekitar 8–10% per tahun dalam jangka panjang.
- Likuiditas tinggi: Saham-saham seperti Apple, Microsoft, Tesla, dan Amazon sangat mudah diperjualbelikan.
- Diversifikasi global: Banyak perusahaan AS adalah pemain internasional, sehingga secara otomatis memberikan eksposur ke berbagai negara.
- Aksesibilitas lewat aplikasi investasi: Kini investor Indonesia bisa membeli saham AS dengan nominal kecil berkat fractional shares di Gotrade.
Cara Melakukan FIRE dengan Investasi Saham
Untuk mencapai FIRE, investor perlu disiplin mengelola pendapatan, pengeluaran, dan investasi. Melansir Equifax, berikut langkah praktisnya:
1. Tentukan target dana pensiun dini
Hitung berapa biaya hidup tahunanmu. Misalnya, jika kebutuhan hidup Rp120 juta per tahun, berarti sekitar Rp10 juta per bulan. Jangan lupa tambahkan faktor inflasi 3–5% per tahun, sehingga kebutuhan 20 tahun mendatang bisa jauh lebih tinggi.
2. Gunakan aturan 25x
Aturan umum dalam FIRE adalah mengalikan biaya hidup tahunan dengan 25. Jadi, jika kebutuhan tahunan Rp120 juta, maka target dana pensiun adalah Rp3 miliar. Jika memperhitungkan inflasi 20 tahun ke depan, target realistis bisa mencapai Rp5–6 miliar.
3. Terapkan strategi DCA (Dollar Cost Averaging)
Investasikan dana secara rutin setiap bulan ke saham atau ETF. Misalnya, Rp5 juta per bulan ke ETF S&P 500. Dalam 20 tahun, dengan asumsi return 8% per tahun, nilainya bisa mencapai lebih dari Rp2,7 miliar. Jika konsisten menaikkan setoran sesuai kenaikan gaji, hasilnya bisa lebih besar lagi.
4. Reinvestasikan dividen
Alih-alih menarik dividen, biarkan dividen kembali diinvestasikan. Efek compounding akan mempercepat pertumbuhan portofolio.
5. Kendalikan gaya hidup
Pengeluaran yang efisien adalah kunci. FIRE menekankan agar tabungan minimal 50% dari pendapatan, bahkan lebih jika memungkinkan. Disiplin ini bisa dilakukan dengan budgeting metode 50/30/20: 50% kebutuhan, 30% keinginan, 20% investasi, atau lebih agresif lagi jika ingin FIRE cepat tercapai.
6. Evaluasi portofolio secara berkala
Investor yang menjalani strategi FIRE sebaiknya tidak pasif. Evaluasi kinerja saham setiap 6–12 bulan, pastikan tetap sesuai dengan target dan risiko yang bisa ditoleransi.
Simulasi Kebutuhan Dana untuk FIRE
Mari kita buat simulasi sederhana. Katakanlah seseorang berusia 30 tahun ingin pensiun pada usia 50 tahun dengan kebutuhan Rp120 juta per tahun.
- Target dana: Rp120 juta × 25 = Rp3 miliar (tanpa inflasi). Dengan inflasi, target bisa mendekati Rp5 miliar.
- Strategi investasi: Menyisihkan Rp10 juta per bulan ke saham AS
- Return asumsi: 8% per tahun
Dalam 20 tahun, portofolionya bisa tumbuh menjadi lebih dari Rp5,9 miliar. Angka ini cukup untuk mendukung gaya hidup pensiun dini sesuai target.
Jika hanya bisa menabung Rp5 juta per bulan, hasilnya sekitar Rp2,9 miliar dalam 20 tahun, masih mendekati target. Artinya, semakin besar komitmen menabung dan semakin disiplin berinvestasi, semakin cepat FIRE tercapai.
Tantangan FIRE di Indonesia
Meskipun terlihat menarik, ada beberapa tantangan ketika menerapkan konsep FIRE di Indonesia:
- Biaya hidup meningkat: Inflasi pendidikan dan kesehatan bisa lebih tinggi dari rata-rata inflasi umum.
- Disiplin menabung: Tidak semua orang bisa konsisten menabung 50–70% dari pendapatan.
- Perbedaan budaya keuangan: Banyak orang masih mengandalkan keluarga besar atau pensiun dari perusahaan, bukan investasi pribadi.
- Risiko pasar: Saham bisa mengalami penurunan tajam dalam jangka pendek. Investor harus siap menghadapi volatilitas ini.
- Aspek pajak: Keuntungan dari investasi saham luar negeri bisa dikenakan pajak, meski mekanismenya kini lebih transparan lewat aplikasi resmi.
- Konsistensi investasi: Banyak pemula berhenti di tengah jalan karena bosan atau tergoda menarik dana untuk konsumsi.
Kesimpulan
Financial Independence Retire Early (FIRE) bukanlah mimpi kosong, melainkan strategi nyata yang bisa dicapai lewat disiplin menabung, berinvestasi di saham, dan mengelola pengeluaran. Dengan memanfaatkan saham AS sebagai kendaraan utama, investor Indonesia punya peluang lebih besar untuk membangun portofolio jangka panjang.
Saatnya menyiapkan masa depanmu dari sekarang. Jangan menunggu sampai tua untuk merencanakan pensiun. Melalui platform Gotrade, kamu bisa membeli saham top dunia seperti Apple, Tesla, atau Microsoft hanya dengan 1 Dolar AS. Mulai langkah menuju FIRE hari ini juga!
FAQ
1. Apakah FIRE cocok untuk semua orang?
Tidak selalu. FIRE cocok bagi mereka yang disiplin menabung dalam jumlah besar, rela menekan gaya hidup, dan siap berinvestasi jangka panjang.
2. Apakah FIRE bisa dilakukan hanya dengan investasi saham?
Bisa, tetapi lebih baik dikombinasikan dengan instrumen lain seperti obligasi atau ETF untuk diversifikasi dan mengurangi risiko.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.