Futures trading adalah salah satu instrumen derivatif paling tua dan populer di pasar global. Berbeda dengan saham yang merepresentasikan kepemilikan perusahaan, futures adalah kontrak untuk membeli atau menjual aset tertentu di masa depan pada harga yang sudah ditentukan.
Instrumen ini banyak digunakan oleh trader profesional, perusahaan, hingga investor institusional karena menawarkan fleksibilitas, leverage, serta peluang keuntungan di pasar naik maupun turun. Namun, futures juga berisiko tinggi jika tidak dipahami dengan benar.
Makanya, simak pemaparan lengkap dari Gotrade berikut ini.
Futures Adalah Apa?
Futures adalah kontrak derivatif standar yang mewajibkan dua pihak untuk membeli atau menjual aset dasar (underlying asset) pada harga tertentu (futures price) di tanggal kedaluwarsa (expiration date).
Underlying asset dalam futures bisa berupa:
- Komoditas: minyak, emas, kopi, gandum.
- Keuangan: indeks saham, obligasi, mata uang.
- Saham: beberapa bursa juga menawarkan single stock futures.
Futures diperdagangkan di bursa berjangka resmi, seperti CME (Chicago Mercantile Exchange), sehingga memiliki regulasi dan mekanisme yang jelas.
Cara Kerja Futures Trading
- Membuka kontrak
Trader memilih kontrak futures untuk aset tertentu dengan jumlah, harga, dan tanggal jatuh tempo yang sudah ditetapkan. - Menggunakan margin
Tidak perlu membayar penuh nilai kontrak, cukup menyetor sejumlah dana margin sebagai jaminan. - Mark-to-market harian
Keuntungan atau kerugian dihitung setiap hari sesuai pergerakan harga. Jika kerugian membuat margin turun di bawah batas minimum, trader mendapat margin call untuk menambah dana. - Penyelesaian kontrak
- Fisik (physical delivery): aset benar-benar diserahkan (misalnya minyak atau gandum).
- Tunai (cash settlement): hanya selisih harga yang dibayarkan, seperti pada futures indeks saham.
Leverage dan Margin Dalam Futures
Salah satu daya tarik futures adalah penggunaan leverage. Melansir Investopedia, trader cukup menyetor margin awal (biasanya 5–10% dari nilai kontrak) untuk mengendalikan posisi besar.
Contoh:
- 1 kontrak emas futures = 100 troy ounce.
- Harga emas = $1.900 per ounce → nilai kontrak = $190.000.
- Margin awal hanya 10% → cukup $19.000 untuk membuka posisi.
Jika harga emas naik $20, kontrak bernilai $192.000 → trader untung $2.000 dengan modal margin $19.000 (return lebih dari 10% hanya dari pergerakan kecil). Namun, jika harga turun $20, kerugian juga $2.000.
Inilah mengapa futures berpotensi memberi keuntungan besar sekaligus risiko kerugian cepat.
Perbedaan Futures Dengan Saham Biasa
Aspek | Saham Biasa | Futures |
---|---|---|
Kepemilikan | Saham = kepemilikan perusahaan | Futures = kontrak kewajiban, bukan kepemilikan |
Jangka waktu | Bisa disimpan selamanya | Ada tanggal jatuh tempo |
Leverage | Tidak wajib | Sangat umum (5–20x) |
Tujuan utama | Investasi jangka panjang | Hedging, spekulasi, arbitrase |
Risiko | Terbatas sebesar modal | Bisa lebih besar dari margin karena leverage |
Futures Vs Options
Walau sama-sama derivatif, futures dan options punya perbedaan mendasar:
- Kewajiban vs Hak
- Futures: kontrak mewajibkan kedua pihak memenuhi transaksi saat jatuh tempo.
- Options: hanya memberi hak (tidak wajib) untuk membeli/menjual.
- Biaya awal
- Futures: butuh margin sebagai jaminan.
- Options: butuh pembayaran premi.
- Risiko kerugian
- Futures: potensi kerugian bisa tak terbatas karena kewajiban kontrak.
- Options: kerugian pembeli opsi terbatas pada premi.
Dengan kata lain, futures lebih cocok untuk trader berpengalaman yang siap mengelola risiko tinggi, sedangkan options lebih fleksibel bagi investor pemula.
Contoh Trading Futures
Contoh 1: Spekulasi harga minyak
Seorang trader yakin harga minyak WTI akan naik dari $70 ke $75 per barel. Ia membeli 1 kontrak futures minyak (1.000 barel).
- Jika harga naik ke $75 → keuntungan $5.000.
- Jika harga justru turun ke $65 → kerugian $5.000.
Contoh 2: Hedging petani gandum
Petani khawatir harga gandum turun saat panen. Ia menjual futures gandum di harga $500 per ton. Jika harga turun jadi $450, ia memang rugi saat jual gandum fisik, tetapi untung dari kontrak futures, sehingga total pendapatannya tetap stabil.
Contoh 3: Indeks saham
Investor membeli futures S&P 500 untuk mengambil posisi bullish tanpa harus membeli saham-saham komponennya. Dengan margin kecil, ia bisa mendapat eksposur ke seluruh indeks.
Risiko Dalam Futures Trading
- Leverage tinggi → bisa memperbesar kerugian lebih cepat dari modal.
- Margin call → trader wajib menambah dana jika saldo jatuh di bawah syarat minimum.
- Volatilitas harga → pergerakan mendadak karena berita atau gejolak ekonomi bisa menghapus margin dalam hitungan jam.
- Kompleksitas kontrak → setiap kontrak punya ukuran dan jatuh tempo berbeda, pemula sering kebingungan.
- Risiko psikologis → tekanan besar karena nilai kontrak tinggi bisa memicu keputusan emosional.
Tips Untuk Pemula Dalam Futures Trading
- Mulai dengan simulasi sebelum terjun ke akun real.
- Gunakan leverage kecil agar kerugian tidak membesar terlalu cepat.
- Fokus pada aset yang dipahami seperti emas, minyak, atau indeks populer.
- Selalu gunakan stop loss untuk membatasi kerugian.
- Pahami kalender ekonomi karena berita global sangat memengaruhi harga futures.
Kesimpulan
Futures trading adalah instrumen derivatif berupa kontrak berjangka yang mewajibkan dua pihak untuk membeli atau menjual aset di masa depan pada harga tertentu. Dengan adanya leverage dan margin, futures memberi peluang keuntungan besar, tetapi juga membawa risiko tinggi.
Perbedaan futures dengan saham biasa dan options membuatnya lebih cocok untuk trader berpengalaman atau institusi yang ingin melakukan hedging. Contoh kasus dari minyak, emas, hingga indeks saham menunjukkan betapa fleksibelnya kontrak ini.
Kalau kamu ingin mulai mencoba instrumen derivatif dengan cara yang lebih aman, kamu bisa memulai dari opsi terlebih dahulu. Yuk, mulai options trading di Gotrade dengan mudah. Ada lebih dari 600+ options saham AS yang bisa kamu beli hanya mulai dari 1 Dolar AS.
FAQ
Apa itu futures?
Futures adalah kontrak derivatif standar yang mewajibkan dua pihak untuk membeli atau menjual aset pada harga tertentu di masa depan.
Apakah futures lebih berisiko dari saham biasa?
Ya, karena menggunakan leverage dan memiliki kewajiban kontrak, potensi kerugian futures lebih besar dibanding saham biasa.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.