Banyak orang mulai mencari instrumen investasi yang cocok untuk tujuan keuangan 3 sampai 5 tahun, seperti membeli kendaraan, biaya pendidikan, atau dana menikah.
Dalam periode ini, investasi terlalu agresif dapat berisiko, sementara investasi terlalu konservatif bisa membuat hasilnya kurang maksimal. Karena itu, investasi jangka menengah menjadi pilihan ideal untuk menyeimbangkan pertumbuhan dan stabilitas.
Memahami karakteristik investasi jangka menengah membantu kamu memilih instrumen dan strategi yang tepat, terutama jika ingin memanfaatkan saham jangka menengah untuk tujuan finansial dalam 5 tahun ke depan.
Apa Itu Investasi Jangka Menengah?
Investasi jangka menengah adalah strategi investasi dengan horizon waktu sekitar 3 sampai 5 tahun. Durasi ini berada di antara investasi jangka pendek (kurang dari 3 tahun) dan jangka panjang (lebih dari 5 atau 10 tahun).
Menurut Investopedia, horizon 3–5 tahun memungkinkan investor mengambil risiko moderat sambil tetap menjaga kestabilan nilai aset.
Banyak manajer aset merekomendasikan strategi campuran antara saham dan instrumen stabil untuk periode jangka menengah agar investor mendapatkan pertumbuhan tanpa fluktuasi ekstrem. Tujuan utama strategi ini adalah mencapai hasil optimal tanpa mengambil risiko berlebihan.
Keuntungan Investasi Jangka Menengah
Ada beberapa keuntungan yang membuat strategi ini cocok untuk banyak tujuan finansial.
1. Risiko lebih rendah dibanding investasi jangka pendek
Dalam 3 sampai 5 tahun, pasar memiliki waktu untuk pulih dari koreksi tajam, sehingga risiko fluktuasi ekstrem lebih terkendali.
2. Potensi pertumbuhan lebih tinggi daripada deposito
Instrumen seperti ETF, obligasi korporasi, atau saham besar dapat memberikan imbal hasil lebih baik dibanding instrumen yang terlalu aman.
3. Cocok untuk tujuan keuangan realistis
Misalnya:
- Dana menikah
- DP rumah
- Biaya pendidikan
- Dana renovasi
Horizon 5 tahun cukup ideal untuk membangun modal secara bertahap.
4. Lebih fleksibel dalam strategi
Investor bisa menggabungkan berbagai instrumen sesuai profil risiko:
- ETF pasar luas untuk pertumbuhan
- Obligasi untuk stabilitas
- Saham besar untuk potensi return tambahan
Kekurangan Investasi Jangka Menengah
Walaupun menarik, strategi ini tetap memiliki beberapa kelemahan.
1. Risiko pasar masih tetap ada
Walaupun lebih aman dibanding jangka pendek, pasar tetap bisa mengalami koreksi besar dalam horizon 3 sampai 5 tahun.
2. Perlu pemilihan instrumen yang tepat
Kesalahan memilih saham berkinerja buruk dapat memengaruhi hasil akhir tujuan finansial.
3. Tidak selalu cocok untuk tujuan sangat konservatif
Jika membutuhkan dana dalam 1 sampai 2 tahun, strategi jangka menengah bisa terlalu berisiko.
Cara Memilih Instrumen untuk Investasi Jangka Menengah
Strategi ini membutuhkan kombinasi instrumen dengan risiko yang seimbang.
1. Gunakan ETF pasar luas
ETF indeks besar cocok untuk horizon 5 tahun karena:
- Risiko lebih rendah dibanding saham individual
- Pertumbuhan stabil
- Diversifikasi otomatis
ETF cocok sebagai pondasi portofolio jangka menengah.
2. Pilih saham besar yang fundamentalnya kuat
Saham jangka menengah sebaiknya berasal dari perusahaan:
- Konsisten mencetak profit
- Memiliki ekosistem kuat
- Bukan saham yang terlalu fluktuatif
Contoh sektor defensif:
- Teknologi mapan
- Consumer goods
- Kesehatan
Saham seperti ini cenderung stabil dalam 3 sampai 5 tahun.
3. Gunakan obligasi korporasi sebagai stabilizer
Obligasi dapat mengurangi volatilitas portofolio. Jika kamu ingin lebih konservatif, komposisi obligasi bisa dibuat lebih besar.
4. Hindari saham spekulatif
Saham kecil yang volatil berisiko tinggi untuk horizon 3–5 tahun. Fokus pada saham yang historinya lebih stabil.
Cara Menyusun Strategi Investasi Jangka Menengah
Berikut langkah-langkah praktis untuk memilih instrumen dan menjaga risiko tetap terkendali.
1. Tetapkan tujuan keuangan spesifik untuk 5 tahun
Misalnya:
- Dana 100 juta untuk DP rumah
- 20 juta untuk pendidikan
- 40 juta untuk modal usaha
Tujuan menentukan strategi dan jumlah investasi bulanan.
2. Tentukan alokasi aset yang sesuai profil risiko
Rekomendasi umum:
- Aman moderat: 50 persen ETF, 30 persen obligasi, 20 persen saham besar
- Moderate growth: 60 persen ETF, 40 persen saham besar
- Lebih agresif: 80 persen ETF dan saham, 20 persen obligasi
Pilih skema yang tidak membuat kamu stres ketika pasar turun.
3. Gunakan metode DCA agar konsisten
DCA sangat cocok untuk horizon 3–5 tahun. Kelebihannya:
- Tidak perlu menebak timing
- Mengurangi risiko beli di puncak
- Membantu konsistensi investasi bulanan
DCA membantu membangun portofolio jangka menengah secara stabil.
4. Evaluasi portofolio setiap 6 bulan
Jangan evaluasi terlalu sering, karena jangka menengah membutuhkan waktu untuk berkembang. Checklist evaluasi:
- Apakah alokasi masih sesuai tujuan
- Apakah saham masih memiliki fundamental stabil
- Apakah perlu rebalance
Contoh Portofolio Jangka Menengah (5 Tahun)
Misalnya target 50 juta dalam 5 tahun. Investasi bulanan perlu disesuaikan dengan return rata-rata tahunan 5 sampai 8 persen. Contoh alokasi:
- 60 persen ETF pasar luas
- 30 persen saham perusahaan besar
- 10 persen obligasi korporasi
Dengan DCA 700 ribu sampai 900 ribu rupiah per bulan, target 50 juta dalam 5 tahun bisa dicapai.
Kesimpulan
Investasi jangka menengah adalah strategi untuk tujuan keuangan 3 sampai 5 tahun yang membutuhkan keseimbangan antara pertumbuhan dan stabilitas. Dengan menggunakan ETF, saham besar, dan sedikit obligasi, investor dapat membangun portofolio yang sesuai dengan risiko pribadi.
Siap membangun portofolio jangka menengah dari nominal kecil?
Melalui Gotrade, kamu bisa beli saham AS mulai 1 dolar, deposit mulai 5 dolar, dan investasi 24 jam.
Saatnya menyiapkan tujuan keuangan 3–5 tahun dengan strategi yang lebih terarah.
FAQ
1. Apa itu investasi jangka menengah?
Strategi investasi dengan durasi 3 sampai 5 tahun untuk tujuan keuangan.
2. Instrumen apa yang cocok untuk jangka menengah?
ETF pasar luas, saham besar, dan obligasi.
3. Apakah saham cocok untuk tujuan 5 tahun?
Cocok jika memilih saham besar yang stabil dan dipadukan dengan ETF atau obligasi.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











