Investasi Saham Syariah: Prinsip, Contoh, dan Cara Memulainya

Dalam beberapa tahun terakhir, investasi saham syariah semakin diminati oleh investor Indonesia.

Tidak hanya karena alasan religius, tetapi juga karena prinsip syariah menekankan transparansi, etika bisnis, dan keadilan, yang sejalan dengan nilai investasi jangka panjang.

Banyak yang masih mengira bahwa saham dan keuangan syariah hanya untuk segelintir orang.

Padahal, dengan kemajuan teknologi dan hadirnya indeks syariah di pasar modal, siapa pun kini bisa mulai berinvestasi secara halal dan mudah.

Pengertian Investasi Syariah & Prinsip Halal

Secara sederhana, investasi syariah adalah kegiatan menanam modal pada instrumen keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah Islam.

Prinsip ini mengatur agar aktivitas bisnis dan transaksi tidak mengandung unsur riba (bunga), gharar (ketidakjelasan), dan maysir (spekulasi berlebihan seperti judi).

Melansir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saham syariah juga harus mewakili kegiatan bisnis yang halal, artinya tidak terlibat dalam industri minuman keras, perjudian, pornografi, rokok, atau jasa keuangan berbasis bunga.

Tujuan utama investasi syariah bukan hanya mencari keuntungan, tetapi juga memastikan proses dan hasilnya memberikan nilai keberkahan serta kontribusi positif bagi masyarakat.

Kriteria Saham Syariah

Agar suatu saham dikategorikan sebagai saham syariah, ada dua kriteria utama yang harus dipenuhi:

Kegiatan usaha yang halal

Perusahaan tidak boleh menjalankan bisnis yang dilarang menurut prinsip Islam, seperti bank konvensional, perusahaan rokok, minuman beralkohol, atau hiburan tidak etis.

Struktur keuangan sesuai syariah

Total utang berbasis bunga tidak boleh melebihi 45% dari total aset.

Pendapatan non-halal (misalnya bunga atau aktivitas yang tidak sesuai syariah) tidak boleh lebih dari 10% dari total pendapatan.

Menurut Daftar Efek Syariah yang diterbitkan OJK setiap semester, hanya saham yang lolos dua kriteria ini yang bisa disebut “syariah compliant.”

Dengan demikian, investor dapat yakin bahwa modalnya ditempatkan pada instrumen yang tidak bertentangan dengan prinsip agama.

Daftar Indeks Syariah (ISSI & JII)

Untuk mempermudah investor, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyediakan beberapa indeks yang khusus memuat saham-saham halal.

Dua yang paling populer adalah:

Jakarta Islamic Index (JII)

Berisi 30 saham syariah dengan kapitalisasi pasar besar dan likuiditas tinggi. Contohnya: UNVR, ICBP, TLKM, dan KLBF.

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Mencakup seluruh saham syariah yang tercatat di BEI dan telah lolos penyaringan OJK. Saat ini, jumlahnya lebih dari 500 saham.

Menurut Bursa Efek Indonesia, performa indeks syariah dalam 5 tahun terakhir cukup solid, bahkan beberapa kali mengungguli indeks konvensional pada periode volatilitas tinggi.

Hal ini menunjukkan bahwa saham syariah bukan hanya soal nilai moral, tetapi juga punya potensi pertumbuhan kompetitif.

Contoh Saham Syariah Populer

Beberapa contoh saham syariah yang dikenal stabil dan populer di Indonesia antara lain:

  • PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) – sektor consumer goods, konsisten membagikan dividen.
  • PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) – sektor teknologi dan komunikasi, fundamental kuat.
  • PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) – sektor kesehatan, prospektif jangka panjang.
  • PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) – sektor makanan dan minuman, permintaan stabil.

Langkah Mulai Investasi via Aplikasi atau Reksa Dana Syariah

Mulai investasi saham syariah kini jauh lebih mudah. Berikut langkah-langkah praktis yang bisa kamu ikuti:

  1. Tentukan tujuan investasi. Apakah untuk jangka pendek (misalnya dana umrah) atau jangka panjang (seperti dana pensiun). Tujuan ini akan menentukan strategi dan pilihan saham.
  2. Pilih platform syariah. Gunakan aplikasi investasi yang menyediakan akses ke saham syariah atau ETF berbasis syariah. Beberapa platform seperti Gotrade juga memberi akses ke saham global yang halal.
  3. Pelajari daftar efek syariah. Daftar ini diterbitkan OJK dua kali setahun — pastikan saham yang kamu pilih masuk daftar tersebut.
  4. Gunakan strategi investasi rutin (DCA). Dengan Dollar Cost Averaging, kamu bisa menabung saham secara berkala tanpa harus menebak timing pasar.
  5. Pertimbangkan reksa dana syariah. Jika kamu ingin lebih praktis, reksa dana syariah adalah alternatif aman karena dikelola oleh manajer investasi profesional yang sudah mematuhi prinsip syariah.

Menurut OJK Syariah Insight, tren reksa dana syariah di Indonesia meningkat lebih dari 15% per tahun, menunjukkan minat masyarakat yang terus bertumbuh terhadap instrumen halal ini.

Kesimpulan

Investasi saham syariah bukan hanya tentang menghindari yang haram, tetapi juga tentang membangun sistem keuangan yang adil, transparan, dan beretika.

Prinsip-prinsip syariah menekankan tanggung jawab sosial dan keseimbangan antara keuntungan serta keberlanjutan bisnis, menjadikannya alternatif menarik bagi investor modern yang ingin berinvestasi dengan nilai moral yang kuat.

Dengan hadirnya indeks syariah seperti JII dan ISSI, investor kini memiliki panduan jelas untuk memilih saham yang sesuai prinsip halal.

Selain itu, perkembangan reksa dana syariah dan ETF berbasis syariah membuat investasi semakin mudah diakses tanpa harus memantau saham satu per satu.

Bagi investor pemula, langkah terbaik adalah mulai dari hal sederhana: pahami prinsipnya, tentukan tujuan investasimu, dan pilih instrumen yang sesuai dengan profil risiko serta nilai yang kamu anut.

FAQ

1. Apakah saham syariah bisa rugi?

Tentu saja, semua investasi berpotensi rugi. Bedanya, saham syariah menghindari risiko non-halal dan fokus pada bisnis yang etis.

2. Apakah investor non-Muslim boleh membeli saham syariah?

Boleh. Prinsip syariah bersifat universal, banyak investor non-Muslim memilih saham syariah karena tata kelola dan etika bisnisnya yang kuat.

3. Apakah dividen saham syariah dikenakan zakat?

Bagi Muslim, ya, dividen yang diperoleh dari saham syariah termasuk objek zakat jika sudah mencapai nisab dan haul.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Trusted Award 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade