Investasi Saham vs Deposito: Pilih Mana yang Terbaik?

Bagi banyak orang, pertanyaan klasik sering muncul ketika bicara soal menumbuhkan uang, pilih investasi saham vs deposito? Keduanya sama-sama populer, tetapi punya karakteristik berbeda.

Deposito dikenal aman dan stabil, sementara saham menawarkan potensi return tinggi dengan risiko yang juga lebih besar.

Agar tidak salah langkah, Gotrade akan kupas tuntas perbedaan keduanya, lengkap dengan contoh perhitungan, risiko, dan tujuan keuangan yang sesuai.

Apa Itu Deposito dan Saham?

Definisi Deposito

Deposito adalah produk simpanan di bank dengan jangka waktu tertentu (misalnya 1, 3, atau 12 bulan). Dana tidak bisa ditarik sebelum jatuh tempo kecuali dengan penalti. Imbal hasil deposito berbentuk bunga tetap yang ditentukan di awal.

Definisi Saham

Saham adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan. Investor saham berhak atas potensi keuntungan (capital gain dan dividen), tetapi juga menanggung risiko fluktuasi harga.

Menurut OJK, deposito tergolong instrumen rendah risiko karena dijamin LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) hingga jumlah tertentu. Sebaliknya, saham termasuk instrumen high risk–high return.

Bedanya Deposito dan Saham

Simak perbandingan investasi saham vs deposito berikut ini:

Tingkat Pengembalian (Return)

  • Deposito: bunga rata-rata di Indonesia berkisar 3%–5% per tahun.
  • Saham: rata-rata return historis pasar saham AS (S&P 500) mencapai ±10% per tahun dalam jangka panjang (mengutip data Investopedia).

Risiko

  • Deposito: risiko kecil, hampir tidak ada kehilangan modal karena dijamin LPS hingga Rp2 miliar.
  • Saham: risiko tinggi, harga bisa naik-turun harian bahkan puluhan persen dalam sebulan.

Likuiditas

  • Deposito: tidak likuid, uang baru bisa diambil saat jatuh tempo. Jika dicairkan lebih awal, ada penalti.
  • Saham: lebih likuid, bisa dijual kapan saja selama jam bursa, meski harga bisa lebih rendah dari harga beli.

Tujuan Keuangan

  • Deposito: cocok untuk dana darurat atau kebutuhan jangka pendek (1–3 tahun).
  • Saham: cocok untuk tujuan jangka panjang (5–10 tahun ke atas), seperti dana pensiun atau pendidikan anak.

Contoh Hitungan Return Saham vs Deposito

Bayangkan kamu punya modal Rp10 juta.

  • Jika ditempatkan di deposito: bunga 4% per tahun → Rp10 juta x 4% = Rp400 ribu setahun. Setelah pajak bunga 20%, keuntungan bersih hanya Rp320 ribu.
  • Jika ditempatkan di saham: misalkan membeli ETF S&P 500 dengan rata-rata return 10% per tahun → Rp10 juta x 10% = Rp1 juta setahun.

Dalam 10 tahun:

  • Deposito dengan bunga 4% menghasilkan ±Rp14,8 juta.
  • Saham dengan return rata-rata 10% menghasilkan ±Rp25,9 juta.

Tentu saja, ini hanya ilustrasi. Dalam praktiknya, saham bisa naik lebih tinggi atau justru turun, sedangkan deposito relatif stabil.

Risiko dan Tantangan

Risiko Deposito

  • Nilai bunga bisa kalah oleh inflasi, sehingga daya beli menurun.
  • Dana tidak fleksibel karena terikat tenor.
  • Ada potensi biaya administrasi bank yang bisa mengurangi bunga bersih.

Risiko Saham

  • Fluktuasi harga tinggi dalam jangka pendek.
  • Perlu waktu belajar dan disiplin agar tidak salah pilih saham.
  • Bisa rugi modal jika menjual saat harga turun.
  • Rentan dipengaruhi faktor eksternal seperti krisis global, kebijakan moneter, atau perubahan regulasi.

Investor pemula sering lebih nyaman memulai dari deposito karena sifatnya stabil, lalu beralih ke saham setelah lebih percaya diri.

Mana yang Lebih Cocok untuk Kamu?

Untuk menentukan, Gotrade bantu kamu dengan pertimbangan berikut ini:

Jika Kamu Butuh Keamanan

Deposito lebih cocok untuk orang dengan profil risiko rendah atau yang ingin menyimpan dana jangka pendek tanpa khawatir volatilitas.

Jika Kamu Kejar Pertumbuhan Aset

Saham lebih cocok untuk tujuan jangka panjang dan bagi mereka yang siap menerima fluktuasi demi return lebih besar.

Kombinasi Bisa Jadi Pilihan

Banyak investor mengombinasikan keduanya. Misalnya, 30% dana di deposito untuk kebutuhan darurat, sisanya di saham untuk pertumbuhan jangka panjang. Kombinasi ini membuat portofolio lebih seimbang antara keamanan dan pertumbuhan.

Tips Memilih Antara Saham dan Deposito

Simak ragam tips investasi saham dan desposito yang aman.

  • Tentukan dulu tujuan keuangan (jangka pendek atau panjang).
  • Kenali profil risiko diri sendiri, apakah lebih nyaman dengan stabilitas atau siap menghadapi fluktuasi?
  • Jangan taruh seluruh uang di satu instrumen. Diversifikasi penting untuk menyeimbangkan risiko.
  • Ingat inflasi: deposito aman tapi bisa kalah dari inflasi, sementara saham punya potensi melawan inflasi.
  • Mulailah dengan jumlah kecil di saham, lalu tambah seiring bertambahnya pengalaman.
  • Jangan lupa cek biaya tersembunyi, baik itu pajak bunga deposito atau biaya transaksi saham.

Kesimpulan

Perdebatan soal investasi saham vs deposito tidak ada jawaban mutlak. Deposito unggul dalam keamanan dan stabilitas, sementara saham unggul dalam potensi return jangka panjang. Keduanya bisa saling melengkapi tergantung tujuan keuanganmu.

Dengan pemahaman ini, kamu bisa membuat keputusan lebih cerdas: menaruh dana aman di deposito, sekaligus menumbuhkan aset lewat saham.

Mulai berinvestasi di saham kelas dunia dengan modal super ringan. Lewat Gotrade, kamu bisa beli saham Apple, Tesla, atau Microsoft mulai dari 1 Dollar saja, langsung dari aplikasi di HP!


FAQ

1. Apa perbedaan utama deposito dan saham dalam hal keamanan?

→ Deposito cenderung lebih stabil karena dijamin LPS hingga batas tertentu, sehingga cocok untuk tujuan jangka pendek. Sementara itu, saham memiliki fluktuasi harga yang lebih tinggi, tetapi justru memberi peluang return lebih besar dalam jangka panjang.

2. Lebih menguntungkan investasi saham atau deposito?

→ Dalam jangka pendek, saham bisa turun. Namun dalam jangka panjang, return saham historis lebih tinggi dibanding deposito sehingga sering dipilih untuk pertumbuhan aset.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Highest Trading Volume in Indonesia, 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade