Banyak investor ritel mulai bertanya, apakah investasi syariah atau konvensional yang lebih cocok untuk dijalankan dalam jangka waktu puluhan tahun. Pasalnya, jika berbicara tentang investasi jangka panjang, pertanyaan yang sering muncul bukan hanya soal imbal hasil, tetapi juga soal keberlanjutan strategi.
Pilihan ini tidak bisa dilepaskan dari faktor stabilitas, konsistensi, dan tujuan hidup masing-masing investor.
Dengan memahami karakter kedua pendekatan tersebut, keputusan investasi jangka panjang dapat dibuat dengan lebih sadar dan terarah.
Memahami Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang adalah strategi penanaman modal dengan horizon waktu beberapa tahun hingga puluhan tahun. Fokus utamanya bukan pada pergerakan harga jangka pendek, tetapi pada pertumbuhan aset secara bertahap dan berkelanjutan.
Dalam jangka panjang, faktor seperti disiplin, konsistensi, dan kemampuan bertahan menghadapi volatilitas pasar sering kali lebih menentukan hasil dibanding strategi agresif.
Karena itu, pilihan antara investasi syariah dan konvensional perlu dilihat dari sudut pandang ini.
Perbedaan Pendekatan Syariah dan Konvensional
Investasi syariah
Investasi syariah berlandaskan prinsip Islam yang menekankan keadilan, transparansi, dan keterkaitan dengan aktivitas ekonomi riil.
Keuntungan diperoleh dari kepemilikan aset dan kinerja usaha, bukan dari imbal hasil yang dijanjikan di awal.
Pendekatan ini secara alami mendorong investor untuk berpikir jangka panjang. Karena tidak berorientasi pada spekulasi berlebihan, investasi syariah cenderung menekankan kualitas bisnis dan keberlanjutan usaha.
Investasi konvensional
Investasi konvensional menawarkan fleksibilitas yang lebih luas. Investor dapat memilih berbagai instrumen dengan karakter risiko dan imbal hasil yang beragam, termasuk instrumen berbasis bunga dan derivatif.
Pendekatan ini memberi ruang untuk strategi yang lebih variatif, tetapi juga menuntut kedisiplinan tinggi agar tidak terjebak pada keputusan jangka pendek yang emosional.
Stabilitas sebagai Faktor Kunci Jangka Panjang
Dalam konteks stabilitas, baik investasi syariah maupun konvensional sama-sama terpengaruh oleh kondisi pasar. Tidak ada investasi yang sepenuhnya bebas risiko.
Namun, investasi syariah sering kali menyeleksi aset berdasarkan fundamental bisnis dan struktur keuangan yang lebih konservatif.
Melansir jurnal yang diterbitkan Lifescifi, pendekatan ini cenderung menghasilkan portofolio yang lebih tahan terhadap guncangan ekstrem.
Sementara itu, stabilitas dalam investasi konvensional sangat bergantung pada pilihan instrumen dan manajemen risiko investor itu sendiri.
Konsistensi Strategi dalam Jangka Panjang
Konsistensi adalah kunci utama investasi jangka panjang. Strategi yang sering berubah biasanya menghasilkan hasil yang kurang optimal.
Investasi syariah memiliki keunggulan dalam hal konsistensi karena dibatasi oleh prinsip tertentu. Batasan ini justru membantu investor tetap disiplin dan tidak mudah tergoda tren sesaat.
Di sisi lain, investasi konvensional memberi kebebasan lebih besar. Kebebasan ini bisa menjadi keunggulan bagi investor berpengalaman, tetapi bisa menjadi tantangan bagi pemula yang belum memiliki kerangka strategi yang jelas.
Tujuan Hidup dan Nilai Personal
Tujuan hidup memainkan peran besar dalam menentukan jenis investasi jangka panjang yang paling cocok.
Bagi sebagian orang, ketenangan batin dan kesesuaian dengan nilai agama menjadi bagian penting dari tujuan keuangan.
Dalam hal ini, investasi syariah menawarkan keselarasan antara pertumbuhan aset dan nilai hidup.
Investor tidak hanya mengejar hasil finansial, tetapi juga merasa yakin dengan proses yang dijalani.
Bagi investor yang lebih menekankan fleksibilitas strategi dan optimalisasi hasil berdasarkan kondisi pasar, investasi konvensional bisa terasa lebih sesuai.
Mana yang Lebih Cocok untuk Jangka Panjang?
Tidak ada jawaban tunggal yang berlaku untuk semua orang. Investasi syariah cocok untuk investor yang mengutamakan stabilitas, konsistensi, dan keselarasan dengan nilai hidup dalam jangka panjang.
Investasi konvensional cocok bagi investor yang mampu mengelola fleksibilitas strategi dan disiplin menghadapi dinamika pasar.
Dalam praktiknya, beberapa investor memilih salah satu pendekatan secara penuh, sementara yang lain menyesuaikannya dengan kebutuhan pribadi.
Yang terpenting, strategi yang dipilih harus bisa dijalankan secara konsisten selama bertahun-tahun.
Kesimpulan
Dalam konteks investasi jangka panjang, perbandingan investasi syariah vs konvensional bukan soal mana yang lebih unggul, tetapi mana yang paling selaras dengan stabilitas, konsistensi, dan tujuan hidup kamu.
Dengan memahami karakter masing-masing pendekatan, investor dapat membangun strategi jangka panjang yang lebih tahan terhadap volatilitas dan tekanan emosional.
Jika kamu ingin mulai membangun investasi jangka panjang dengan akses ke berbagai instrumen global, baik yang bersifat syariah maupun konvensional, kamu bisa mempelajarinya melalui Gotrade.
Dengan proses yang praktis dan transparan, Gotrade mendukung kamu menjalankan strategi investasi sesuai tujuan hidupmu.
FAQ
1. Apakah investasi syariah cocok untuk jangka panjang?
Ya, karena menekankan konsistensi dan keberlanjutan bisnis.
2. Apakah investasi konvensional lebih menguntungkan dalam jangka panjang?
Bisa, tergantung strategi dan disiplin investor.
3. Apakah tujuan hidup memengaruhi pilihan investasi?
Sangat memengaruhi, karena investasi jangka panjang bersifat personal.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











