Banyak investor pemula bertanya: kenapa saham naik turun setiap hari? Kadang harga melonjak tajam tanpa alasan yang jelas, lalu keesokan harinya turun seolah tanpa sebab.
Jawabannya sederhana: pergerakan harga saham ditentukan oleh supply dan demand saham, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kinerja perusahaan, berita ekonomi, hingga emosi pasar.
Memahami mekanisme ini penting agar investor tidak mudah panik terhadap fluktuasi harga dan bisa mengambil keputusan yang lebih rasional.
Prinsip Supply dan Demand Saham
Harga saham bergerak karena interaksi antara penjual (supply) dan pembeli (demand). Ketika lebih banyak orang ingin membeli daripada menjual, harga naik. Sebaliknya, jika lebih banyak orang menjual, harga akan turun.
Contoh sederhananya seperti pasar tradisional: saat banyak orang ingin membeli cabai sementara stoknya terbatas, harga cabai naik. Logika yang sama berlaku di pasar saham.
Dalam konteks pasar modal, demand saham bisa meningkat karena:
- Optimisme terhadap kinerja perusahaan.
- Berita positif seperti peningkatan laba atau ekspansi bisnis.
- Momentum pasar yang bullish, di mana banyak investor ingin masuk.
Sementara supply saham meningkat ketika investor ingin mengambil keuntungan atau menghindari risiko, misalnya saat muncul berita negatif atau kondisi makroekonomi memburuk.
Pengaruh Sentimen, Berita, dan Earnings
Selain mekanisme dasar supply dan demand, sentimen pasar memegang peran besar dalam menentukan arah harga saham.
Sentimen positif
Muncul dari berita baik seperti penurunan inflasi, kenaikan rating kredit, atau laporan keuangan yang kuat. Hal ini mendorong investor masuk ke pasar, menciptakan tekanan beli.
Sentimen negatif
Muncul saat ada ketidakpastian, misalnya konflik geopolitik, inflasi tinggi, atau PHK massal di sektor besar. Investor menjadi defensif, menjual saham, dan menyebabkan tekanan jual.
Mengutip CNBC, pada kuartal pertama 2023, saham teknologi seperti Meta dan Nvidia melonjak karena laporan keuangan yang melampaui ekspektasi.
Sebaliknya, saham sektor energi sempat turun karena harga minyak melemah akibat kekhawatiran permintaan global.
Peristiwa earnings seperti ini sering menjadi katalis utama yang menggerakkan harga saham dalam jangka pendek.
Faktor Teknikal dan Psikologis
Selain faktor fundamental, analisis teknikal dan psikologi pasar juga berpengaruh besar pada fluktuasi harga saham.
Analisis teknikal
Trader sering menggunakan pola grafik, indikator seperti RSI atau MACD, dan level support-resistance untuk memprediksi arah harga. Ketika banyak pelaku pasar melihat sinyal yang sama, pergerakan bisa menjadi self-fulfilling prophecy.
Faktor psikologis
Emosi seperti fear (takut rugi) dan greed (rakus mengejar cuan) kerap mendorong keputusan impulsif. Saat harga turun sedikit, investor panik menjual. Ketika harga naik, mereka membeli di puncak.
Investopedia menjelaskan bahwa fenomena ini terlihat jelas saat pandemi 2020: pasar global sempat jatuh tajam karena kepanikan, lalu bangkit cepat ketika stimulus besar diumumkan oleh The Fed. Semua karena psikologi kolektif pasar yang berayun ekstrem.
Kenapa Investor Tidak Perlu Panik
Naik-turunnya harga saham adalah hal normal dan sehat dalam mekanisme pasar. Fluktuasi menunjukkan adanya likuiditas dan aktivitas perdagangan yang dinamis.
Investor tidak perlu panik setiap kali harga berubah, karena:
- Fluktuasi jangka pendek tidak selalu mencerminkan nilai fundamental.
- Pergerakan harian sering kali dipengaruhi noise berita.
- Dalam jangka panjang, harga saham mengikuti pertumbuhan laba perusahaan.
Sebagai investor, fokuslah pada strategi jangka panjang dan diversifikasi. Jangan biarkan satu hari merah membuatmu kehilangan arah investasi.
Tips sederhana:
- Tetap berpegang pada rencana dan x.
- Hindari mengecek harga saham terlalu sering.
- Gunakan jurnal investasi untuk mencatat alasan beli dan kondisi keluar.
Tips Praktis untuk Investor Pemula
Investor retail sering terjebak mengikuti tren tanpa memahami alasan di balik pergerakan harga. Padahal, memahami kenapa saham naik turun adalah langkah pertama menuju kedisiplinan dan kepercayaan diri dalam berinvestasi.
Gunakan setiap koreksi harga sebagai momen belajar, bukan kepanikan. Pergerakan pasar selalu memberikan pelajaran baru tentang bagaimana emosi dan ekspektasi membentuk harga.
Kesimpulan
Pergerakan harga saham ditentukan oleh supply dan demand saham, yang dipengaruhi oleh berita, kinerja perusahaan, dan psikologi pasar. Naik-turun adalah hal alami; yang penting bukan menebak arah harga, tapi memahami alasannya.
Dengan pendekatan yang tenang dan strategi investasi yang terencana, kamu bisa memanfaatkan fluktuasi pasar sebagai peluang edukatif dan potensi pertumbuhan jangka panjang.
Ingin belajar memahami pasar dengan lebih rasional? Temukan wawasan dan analisis global langsung lewat aplikasi investasi modern seperti Gotrade, dan jadikan setiap pergerakan pasar sebagai bagian dari strategi cerdasmu.
FAQ
1. Apakah harga saham bisa naik tanpa berita?
Bisa. Kadang pergerakan disebabkan oleh aksi spekulatif atau rotasi sektor, meski tidak ada berita signifikan.
2. Apakah harga saham selalu mencerminkan kondisi perusahaan?
Tidak selalu. Dalam jangka pendek harga bisa dipengaruhi sentimen, tapi dalam jangka panjang tetap mengikuti kinerja fundamental.
3. Bagaimana cara mengurangi stres akibat fluktuasi pasar?
Gunakan horizon investasi jangka panjang, lakukan diversifikasi, dan hindari terlalu sering memantau harga.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











