10 Kesalahan Investasi di Usia Produktif dan Cara Menghindari

Share this article

Usia produktif, terutama di rentang akhir 20-an hingga 40-an, sering dianggap sebagai fase terbaik untuk membangun kekayaan. Penghasilan mulai stabil, akses ke produk keuangan semakin luas, dan informasi investasi mudah ditemukan. Namun, di fase inilah kesalahan investasi justru paling sering terjadi.

Tanpa perencanaan yang matang, keputusan investasi di usia produktif bisa bersifat reaktif dan tidak berkelanjutan. Untuk menjaga kesehatan keuangan usia 30 dan seterusnya, penting mengenali kesalahan umum berikut agar bisa dihindari sejak awal.

Simak pemaparan lengkap Gotrade Indonesia dalam artikel berikut ini.

Kesalahan Investasi yang Sering Terjadi

1. Mengambil risiko terlalu besar sejak awal

Banyak investor muda merasa punya waktu panjang untuk menanggung risiko, lalu menempatkan dana terlalu besar pada instrumen yang volatil. Overrisk ini sering dilakukan tanpa pemahaman yang memadai tentang potensi kerugian.

Cara menghindarinya: Sesuaikan risiko dengan pengalaman dan kondisi keuangan. Risiko tinggi sebaiknya diambil secara bertahap, bukan sekaligus.

2. Terjebak FOMO saat tren investasi naik

Fear of missing out membuat investor membeli aset hanya karena sedang populer. Keputusan ini sering diambil tanpa analisis dan berujung pada pembelian di harga tinggi.

Cara menghindarinya: Fokus pada tujuan investasi dan nilai aset, bukan tren sesaat.

3. Tidak memiliki rencana investasi yang jelas

Berinvestasi tanpa tujuan membuat keputusan mudah berubah. Tanpa rencana, investor sulit menentukan kapan harus menambah, menahan, atau menjual aset.

Cara menghindarinya: Tetapkan tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang sebelum mulai berinvestasi.

4. Mengabaikan dana darurat

Langsung berinvestasi tanpa dana darurat membuat investor terpaksa menjual aset saat kondisi mendesak. Hal ini sering terjadi di usia produktif ketika kebutuhan hidup meningkat.

Cara menghindarinya: Bangun dana darurat terlebih dahulu sebelum meningkatkan porsi investasi.

5. Terlalu percaya diri setelah untung di awal

Keuntungan awal sering menimbulkan overconfidence. Investor merasa strateginya selalu benar, lalu meningkatkan risiko tanpa evaluasi.

Cara menghindarinya: Anggap keuntungan awal sebagai bagian dari proses, bukan bukti kepastian strategi.

6. Kurang memahami produk investasi

Banyak investor membeli instrumen hanya karena rekomendasi, tanpa memahami cara kerja dan risikonya. Kesalahan ini umum terjadi saat pilihan produk semakin beragam.

Cara menghindarinya: Pelajari dasar produk sebelum membeli, termasuk risiko dan mekanisme keuntungannya.

7. Tidak melakukan diversifikasi

Menempatkan seluruh dana pada satu aset atau satu tema meningkatkan risiko kerugian besar. Kesalahan ini sering dilakukan karena keyakinan berlebihan pada satu peluang.

Cara menghindarinya: Sebarkan investasi ke beberapa aset dengan karakter berbeda.

8. Mengabaikan biaya dan pajak

Biaya transaksi dan pajak sering dianggap kecil, padahal dampaknya signifikan dalam jangka panjang. Investor usia produktif sering mengabaikan faktor ini.

Cara menghindarinya: Perhitungkan biaya dan pajak sebagai bagian dari hasil investasi.

9. Terlalu sering keluar masuk pasar

Aktivitas jual beli yang terlalu sering biasanya dipicu emosi, bukan strategi. Selain meningkatkan biaya, hasil investasi sering tidak optimal.

Cara menghindarinya: Tentukan horizon waktu dan patuhi rencana yang sudah dibuat.

10. Menunda evaluasi portofolio

Banyak investor jarang meninjau portofolionya. Akibatnya, komposisi aset tidak lagi sesuai tujuan atau kondisi keuangan terbaru.

Cara menghindarinya: Lakukan evaluasi berkala untuk memastikan portofolio tetap relevan.

Mengapa Usia Produktif Perlu Lebih Disiplin Berinvestasi?

Di usia produktif, keputusan finansial memiliki dampak jangka panjang. Kesalahan kecil yang berulang bisa menghambat pencapaian tujuan keuangan di masa depan.

Dengan menghindari kesalahan investasi sejak dini, investor memiliki peluang lebih besar membangun portofolio yang sehat dan berkelanjutan.

Kesimpulan

Kesalahan investasi di usia produktif sering dipicu oleh risiko berlebihan, FOMO, dan kurangnya perencanaan. Dengan memahami kesalahan umum dan cara menghindarinya, keputusan investasi bisa menjadi lebih terarah dan disiplin.

Usia produktif adalah waktu terbaik untuk belajar, membangun kebiasaan yang sehat, dan menyusun strategi jangka panjang.

Jika kamu ingin mulai mengelola investasi dengan pendekatan yang lebih terukur dan akses ke berbagai instrumen global, kamu bisa mempelajarinya melalui aplikasi Gotrade.

Dengan proses yang praktis dan fitur modern, Gotrade mendukung kamu membangun fondasi investasi sejak usia produktif. Kamu bahkan bisa trading 24 jam, lho!

FAQ

1. Apakah wajar melakukan kesalahan investasi di usia muda?
Wajar, selama kesalahan tersebut menjadi bahan evaluasi dan pembelajaran.

2. Mana yang lebih berbahaya, FOMO atau risiko berlebihan?
Keduanya berbahaya jika tidak dikendalikan oleh perencanaan yang jelas.

3. Seberapa sering portofolio perlu dievaluasi?
Secara berkala, misalnya setiap 6 atau 12 bulan, atau saat kondisi keuangan berubah.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Highest Trading Volume in Indonesia, 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade