Likuiditas Saham: Arti, Indikator, Risiko, dan Tips Memilih

Banyak pemula yang fokus pada harga saham atau tren pasar, tapi sering melupakan satu aspek mendasar, yaitu likuiditas saham. Padahal, likuiditas menentukan seberapa mudah kamu bisa membeli atau menjual saham tanpa memengaruhi harga secara signifikan.

Artikel ini akan membahas definisi likuiditas, indikator yang bisa dipantau, risiko jika berinvestasi di saham tidak likuid, serta tips praktis memilih saham likuid.

Apa Itu Likuiditas Saham?

Likuiditas saham adalah ukuran seberapa cepat dan mudah suatu saham dapat diperjualbelikan di pasar tanpa mengganggu harga pasar.

Saham dengan likuiditas tinggi berarti transaksi jual-beli bisa dilakukan dengan cepat, sementara saham dengan likuiditas rendah lebih sulit dilepas karena sedikitnya minat pasar, dilansir dari Investopedia.

Dalam praktiknya, saham likuid cenderung menarik lebih banyak investor karena lebih fleksibel. Misalnya, saham perusahaan besar di indeks S&P 500 atau LQ45 biasanya jauh lebih likuid dibandingkan saham perusahaan kecil yang jarang diperdagangkan.

Indikator Likuiditas Saham

Ada beberapa indikator utama yang bisa digunakan untuk menilai likuiditas saham:

Volume Perdagangan Harian

Volume mencerminkan jumlah saham yang berpindah tangan dalam periode tertentu. Semakin tinggi volume, semakin mudah saham tersebut diperdagangkan. Misalnya, saham Apple (AAPL) di bursa Nasdaq memiliki volume harian jutaan lembar, sehingga investor dapat masuk dan keluar pasar dengan mudah.

Investor sebaiknya tidak hanya melihat volume sehari, melainkan rata-rata volume dalam jangka waktu tertentu. Jika rata-rata volume selama 30 hari terakhir konsisten tinggi, saham tersebut bisa dianggap cukup likuid.

Bid-Ask Spread

Bid adalah harga tertinggi yang bersedia dibayar pembeli, sementara ask adalah harga terendah yang diminta penjual. Bid-ask spread yang sempit menandakan saham likuid karena harga beli dan jual relatif dekat. Spread yang lebar menunjukkan saham tidak likuid dan bisa membuat investor rugi saat transaksi.

Contoh: jika bid Rp10.000 dan ask Rp10.010, spread hanya Rp10. Ini tandanya pasar aktif. Tetapi jika bid Rp10.000 dan ask Rp10.500, spread Rp500 menunjukkan likuiditas rendah.

Market Depth

Market depth menggambarkan seberapa banyak order beli dan jual yang tersedia di berbagai tingkat harga. Semakin dalam pasar, semakin kecil kemungkinan harga berubah drastis hanya karena satu transaksi besar. Investor dapat melihat market depth lewat fitur order book di aplikasi saham modern.

Risiko Saham Tidak Likuid

Berinvestasi di saham dengan likuiditas rendah memiliki sejumlah risiko yang sering luput dari perhatian pemula, melansir Groww, antara lain:

  1. Sulit keluar dari posisi: Jika tidak ada cukup pembeli, menjual saham bisa memakan waktu lama atau mengharuskan investor menjual di harga jauh lebih rendah.
  2. Fluktuasi harga ekstrem: Hanya sedikit transaksi bisa membuat harga melonjak atau anjlok secara tajam. Ini umum terjadi di saham kapitalisasi kecil.
  3. Biaya transaksi lebih tinggi: Spread yang lebar berarti investor sudah “rugi” di awal transaksi karena selisih harga beli dan jual.
  4. Kurangnya minat institusional: Saham tidak likuid jarang diminati investor besar, sehingga pertumbuhan harga bisa stagnan.
  5. Risiko manipulasi harga: Saham tidak likuid lebih rentan digerakkan oleh pihak tertentu (pump and dump), sehingga pemula bisa terjebak membeli di harga tinggi.

Tips Memilih Saham Likuid

Untuk mengurangi risiko, berikut beberapa tips memilih saham yang lebih likuid:

Fokus pada saham indeks utama

Di Indonesia, saham-saham dalam indeks LQ45 atau IDX30 biasanya memiliki volume tinggi. Di Amerika, saham dalam indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 termasuk yang paling likuid. Saham-saham ini lebih aman bagi pemula karena pergerakannya lebih stabil.

Perhatikan rata-rata volume harian

Amati volume perdagangan setidaknya dalam 1–3 bulan terakhir. Saham dengan rata-rata volume tinggi lebih mudah diperdagangkan dalam berbagai kondisi pasar, termasuk ketika volatilitas meningkat.

Cek bid-ask spread

Pilih saham dengan spread sempit. Spread yang lebar bisa jadi tanda likuiditas rendah dan berpotensi menambah biaya transaksi. Beberapa aplikasi menyediakan data spread real-time agar investor bisa menilai sebelum membeli.

Gunakan aplikasi dengan data real-time

Aplikasi investasi modern seperti Gotrade menyediakan data volume dan harga secara real-time, sehingga investor lebih mudah mengukur tingkat likuiditas.

Diversifikasi portofolio

Meski tergoda oleh potensi keuntungan besar dari saham yang jarang diperdagangkan, lebih aman bagi pemula untuk menempatkan sebagian besar dana di saham likuid. Diversifikasi membantu menjaga fleksibilitas dan mengurangi risiko.

Perhatikan tren industri

Saham dari sektor populer seperti teknologi atau energi biasanya lebih likuid dibandingkan sektor kecil. Mengikuti tren bisa menjadi cara sederhana memastikan kamu berinvestasi di saham yang aktif diperdagangkan.

Kesimpulan

Likuiditas saham adalah faktor penting yang menentukan seberapa mudah investor keluar masuk pasar tanpa menanggung kerugian tambahan. Indikator seperti volume, bid-ask spread, dan market depth bisa membantu mengukur likuiditas. Ingat, risiko saham tidak likuid lebih tinggi karena bisa sulit menjual saham, harga lebih mudah bergejolak, dan spread melebar.

Bagi pemula, fokuslah pada saham likuid yang tergabung dalam indeks utama dan punya volume perdagangan tinggi. Dengan begitu, investasi lebih aman dan fleksibel.

Mulai belajar investasi saham global di Gotrade. Akses saham-saham Amerika yang sangat likuid seperti Apple, Microsoft, dan Tesla mulai dari 1 Dolar AS (sekitar Rp15 ribu), langsung lewat aplikasi yang aman dan transparan.

FAQ

1. Apa contoh saham yang likuid?
Saham perusahaan besar seperti Apple, Tesla, dan Microsoft termasuk saham likuid karena volume perdagangan hariannya sangat tinggi.

2. Mengapa risiko saham tidak likuid lebih besar?
Karena sulit dijual dengan cepat, memiliki spread lebar, dan harganya mudah berubah drastis hanya oleh sedikit transaksi.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Trusted Award 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade