Banyak pemula yang mulai belajar options sering mendengar strategi long call option sebagai cara untuk mendapatkan potensi profit besar dengan modal kecil. Namun tanpa pemahaman yang benar, strategi ini bisa membuat trader bingung ketika harga saham naik tetapi harga opsinya malah turun.
Agar tidak salah langkah, lewat artikel ini Gotrade sudah menyiapkan penjelasan lengkap tentang long call adalah apa, cara menggunakannya dan tips agar strategi ini lebih efektif.
Apa Itu Long Call Option
Long call adalah strategi options di mana trader membeli call option karena berharap harga saham akan naik sebelum expiration.
Dengan membeli call, trader mendapatkan hak (bukan kewajiban) untuk membeli saham di harga tertentu (strike price) dalam periode tertentu.
Long call disebut strategi bullish karena kamu akan untung jika harga saham naik melewati strike price ditambah premi yang dibayar.
Melansir The Options Playbook, long call memungkinkan trader mendapatkan leverage besar tanpa harus membeli saham secara langsung.
Strategi ini cocok untuk trader yang ingin mengambil posisi bullish namun dengan risiko yang terbatas hanya pada premi.
Cara Kerja Long Call
Untuk memahami strategi ini, pahami dua komponen harga opsi:
- Nilai intrinsik (selisih harga saham dan strike price)
- Nilai ekstrinsik (waktu + volatilitas)
Saat kamu membeli call, kamu membayar premi. Harga call bisa naik jika:
- Harga saham naik
- Volatilitas naik
- Waktu menuju expiration masih panjang
Sebaliknya, harga call bisa turun meski saham tidak turun karena theta decay, yaitu berkurangnya nilai ekstrinsik seiring waktu.
Cara Menggunakan Strategi Long Call
Ikuti 5 cara menggunakan strategi long call dari Fidelity, berikut ini:
Tentukan arah tren
Long call paling efektif ketika saham sedang dalam tren naik atau ada katalis kuat seperti:
- Earnings positif
- Peluncuran produk baru
- Berita makro yang mendukung sektor tertentu
Jika tren masih sideways, opsi bisa tergerus waktu.
Pilih strike price yang sesuai
Ada beberapa pilihan umum:
- ATM (At The Money)
- Paling seimbang
- Harga lebih mahal, peluang lebih besar
- Cocok untuk pemula
- OTM (Out of The Money)
- Premi murah
- Lebih spekulatif
- Butuh pergerakan harga besar
- ITM (In The Money)
- Premi mahal
- Peluang profit lebih tinggi
- Lebih stabil terhadap volatilitas
Pilih expiry yang tidak terlalu pendek
Expiry terlalu dekat dapat membuat opsi cepat habis nilainya jika harga tidak bergerak.
Banyak trader profesional memilih expiry 30–60 hari agar punya cukup waktu menghadapi fluktuasi pasar.
Pahami break-even point
Poin impas long call adalah:
Break-even = strike price + premi
Contoh:
- Strike $100
- Premi $5
- Break-even = $105
Artinya, kamu baru mulai untung jika harga saham melewati $105 sebelum expiration.
Kelola risiko dengan stop-loss waktu
Karena options cepat tergerus waktu, strategi umum adalah:
- Jual jika premi turun 30–50 persen
- Atau keluar jika tinggal 20–30 hari menuju expiration (time decay semakin cepat)
Contoh Long Call
Misal saham AAPL berada di $180. Kamu membeli call dengan:
- Strike $185
- Premi $4
- Expiry 45 hari
Jika harga AAPL naik ke $195, nilai call bisa melonjak karena:
- Sudah ITM
- Volatilitas mungkin ikut naik
- Waktu masih cukup panjang
Keuntungan bisa lebih besar secara persentase dibanding membeli saham langsung.
Risiko Long Call
Kehilangan seluruh premi
Jika saham tidak naik melewati strike + premi, seluruh nilai opsi bisa hilang.
Time decay
Nilai ekstrinsik terus menyusut setiap hari, terutama 30 hari sebelum expiry.
Volatilitas turun
Jika IV turun setelah event besar, harga call bisa jatuh meski harga saham naik sedikit.
Salah memilih expiry
Expiry terlalu dekat membuat strategi kurang memiliki waktu untuk berkembang.
Tips Sukses Menggunakan Long Call
Pilih saham yang punya katalis kuat
Long call bukan strategi untuk pasar sideways. Gunakan ketika ada probabilitas besar harga akan naik.
Pilih expiry yang cukup panjang
Expiry 30–60 hari membantu menurunkan tekanan time decay.
Gunakan ATM atau sedikit OTM untuk pemula
Harga tidak terlalu mahal dan peluang lebih besar dibanding jauh OTM.
Tentukan target keluar
Jangan menunggu expiration kecuali benar-benar tahu risikonya. Banyak trader keluar ketika profit sudah 30–50 persen.
Hindari membeli sebelum earnings
Kecuali kamu paham IV crush. Volatilitas tinggi sebelum earnings bisa membuat premi turun setelah laporan keluar.
Jangan gunakan seluruh modal
Long call adalah strategi berisiko. Gunakan porsi kecil dari portofolio.
Kesimpulan
Long call option adalah strategi bullish yang memungkinkan trader mendapatkan potensi profit besar dengan modal kecil. Namun strategi ini memiliki risiko tinggi karena premi bisa hilang seluruhnya jika harga tidak bergerak sesuai harapan.
Dengan memilih strike dan expiry yang tepat, memahami time decay dan mengelola risiko, long call bisa menjadi alat yang efektif dalam options trading.
Jika kamu ingin mulai investasi saham dan ETF global tanpa kompleksitas tinggi, kamu bisa mulai dari Rp15.000 lewat Gotrade Indonesia.
Aplikasinya mudah dipakai dan proses verifikasi akun cepat. Tap tombol untuk download dan mulai investasi.
FAQ
- Apa itu long call?
- Strategi membeli call option karena berharap harga saham akan naik sebelum expiration.
- Apa risiko terbesar long call?
- Seluruh premi bisa hilang jika harga tidak melewati strike price + premi.
- Lebih baik pilih strike ITM, ATM, atau OTM?
- Untuk pemula, ATM atau sedikit OTM cenderung lebih seimbang dalam risiko dan peluang.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











