Long vs Short Position: Perbedaan, Risiko, dan Penggunaannya

Baik long vs short position, keduanya sama-sama digunakan untuk memanfaatkan pergerakan harga saham, tetapi arah, risiko, dan cara penggunaannya sangat berbeda.

Memahami perbedaan long position dan short position membantu investor menentukan strategi yang tepat sesuai kondisi pasar dan profil risiko pribadi.

Artikel ini membahas perbedaan long vs short position, cara kerja masing-masing posisi, serta kapan keduanya digunakan dalam strategi trading maupun investasi.

Apa Itu Long Position?

Long position adalah posisi ketika investor membeli saham dengan harapan harga akan naik di masa depan. Ini adalah strategi yang paling natural dan paling banyak digunakan, terutama bagi investor jangka panjang.

Mengutip Investopedia, long position merupakan fondasi dasar pasar saham modern karena mayoritas investor membeli untuk mendapatkan capital gain dan dividen.

Long position cocok untuk pemula karena strukturnya sederhana: beli dulu, jual ketika harga naik.

Mengenal Short Position

Short position adalah strategi ketika trader meminjam saham dari broker untuk dijual terlebih dahulu dengan harapan dapat membelinya kembali pada harga yang lebih rendah. Keuntungan berasal dari selisih antara harga jual awal dan harga beli kembali.

Short position bukan strategi untuk pemula tanpa pemahaman risiko yang matang, seperti kata Investopedia.

Pasalnya, short selling memungkinkan trader memperoleh profit ketika harga aset turun, tetapi membawa risiko potensial yang jauh lebih besar karena harga dapat naik tanpa batas.

Aspek yang Membedakan Long vs Short Position

Long dan short position memiliki karakteristik dan risiko yang sangat berbeda. Melansir Bankrate, berikut aspek yang membedakan keduanya.

1. Arah keuntungan

Long position: keuntungan saat harga naik. Jika harga saham bergerak dari US$100 ke US$130, investor yang long mendapatkan profit.

Short position: keuntungan saat harga turun. Jika trader menjual saham pinjaman di US$100 dan membelinya kembali di US$70, profit berasal dari selisih US$30.

2. Risiko utama

Long position: risiko terbatas. Kerugian maksimal adalah nilai investasi. Jika saham turun ke nol, investor kehilangan modal tetapi tidak lebih.

Short position: risiko tidak terbatas. Harga saham bisa naik tanpa batas sehingga kerugian berpotensi sangat besar. Inilah alasan short position tidak disarankan untuk pemula.

3. Tujuan penggunaan

Long position: investasi jangka panjang dan tren naik. Cocok saat fundamental perusahaan kuat, pasar bullish, dan investor ingin mendapatkan dividen.

Short position: trading jangka pendek atau hedging. Cocok saat pasar bearish, ada katalis negatif, valuasi saham terlalu tinggi, dan trader ingin melindungi portofolio. Short position adalah strategi aktif, sedangkan long position lebih pasif.

4. Mekanisme pembukaan posisi

Long position: beli saham, tahan, dan jual saat harga naik. Sederhana dan mudah dipahami pemula.

Short position: meminjam saham dari broker, menjual saham tersebut, membeli kembali pada harga lebih rendah, dan mengembalikan saham ke broker. Proses lebih kompleks dan melibatkan biaya pinjam.

5. Waktu terbaik menggunakan strategi

Long position cocok saat ekonomi sedang tumbuh, laporan earnings perusahaan positif, sektor industri sedang kuat, dan tren harga naik konsisten.

Short position cocok saat harga menembus support kuat, terjadi overvaluation ekstrem, ada berita buruk mendadak, dan sentimen pasar bearish. Short seller harus lebih cepat dan responsif.

6. Pengaruh berita dan volatilitas

Long position: berita negatif bisa menahan pertumbuhan, tetapi investor jangka panjang sering menahan posisi selama fundamental masih kuat.

Short position: berita positif secara tiba-tiba dapat menyebabkan short squeeze. Harga naik cepat memaksa short seller menutup posisi sehingga menambah kenaikan harga. Short squeeze adalah risiko khusus short selling.

7. Biaya dan kebutuhan modal

Long position: membeli saham sesuai harga, tidak ada biaya tambahan, dan memberi dividen jika perusahaan membagikan.

Short position: ada biaya pinjam saham, perlu margin dari broker, dan ada risiko margin call. Short position lebih mahal dan rumit dibanding long.

8. Durasi ideal posisi

Long position bisa ditahan dalam hari, bulan, atau tahun. Cocok untuk strategi buy and hold.

Short position biasanya ditahan dalam menit, jam, atau beberapa hari. Semakin lama ditahan, semakin tinggi risiko.

9. Psikologi trading

Long position lebih nyaman secara psikologis karena investor hanya menunggu kenaikan harga.

Short position lebih menegangkan karena peluang harga naik tidak terbatas. Trader pemula lebih mudah panik ketika short.

Contoh Perbandingan Praktik Long vs Short Position

Misalkan sebuah saham berada di harga US$100.

  • Contoh long: investor membeli di US$100, harga naik ke US$130, profit = US$30 per saham.
  • Contoh short: trader meminjam saham dan menjual di US$100, harga turun ke US$70, buy to cover di US$70, profit = US$30 per saham.

Dari contoh ini, arah gerakan harga berlawanan tetapi profit sama.

Kesimpulan

Long vs short position adalah dua strategi dasar yang berlawanan arah. Long position menghasilkan keuntungan ketika harga naik dan memiliki risiko terbatas. Sebaliknya, short position menghasilkan keuntungan ketika harga turun tetapi membawa risiko tidak terbatas.

Dengan memahami perbedaan ini, investor dapat memilih strategi yang sesuai dengan kondisi pasar dan toleransi risiko. Ingin mulai memahami strategi long dan short secara nyata?

Gunakan Gotrade untuk membeli saham AS mulai US$1, deposit mulai US$5, dan pelajari dinamika pasar melalui grafik serta data real time dari TradingView.

FAQ

1. Apa perbedaan utama long vs short position?
Long mendapat profit saat harga naik, short mendapat profit saat harga turun.

2. Apakah short position berisiko tinggi?
Ya, karena kerugiannya berpotensi tidak terbatas.

3. Mana yang cocok untuk pemula?
Long position lebih cocok karena sederhana dan risikonya lebih mudah dikendalikan.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Highest Trading Volume in Indonesia, 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade