Banyak investor pemula sering bingung saat membaca istilah market cap dalam laporan keuangan atau berita saham. Padahal, market cap adalah salah satu indikator paling sederhana tapi penting untuk memahami seberapa besar sebuah perusahaan di pasar.
Dengan memahami apa itu market cap, investor bisa menilai skala perusahaan, risiko, dan potensi pertumbuhan sebelum membeli saham. Berikut Gotrade jelaskan lebih jauh tentang serba-serbi market cap untuk kamu.
Definisi Market Cap
Market cap saham atau kapitalisasi pasar adalah nilai total perusahaan yang dihitung dari harga saham dikalikan jumlah saham beredar. Konsep ini digunakan untuk menunjukkan ukuran perusahaan di pasar modal, melansir Investopedia.
- Jika harga per lembar saham sebuah perusahaan Rp5.000, dan jumlah saham beredar 1 miliar lembar, maka market cap-nya adalah Rp5 triliun.
- Investor biasanya melihat market cap untuk membandingkan ukuran perusahaan dalam satu sektor.
Market cap tidak selalu mencerminkan fundamental secara penuh, tetapi menjadi cara cepat mengukur besar kecilnya perusahaan.
Rumus Market Cap
Mengutip Corporate Finance Institute, rumus market cap adalah:
Market Cap = Harga Saham × Jumlah Saham Beredar
Contoh: Jika harga saham Netflix (NFLX) adalah USD 600 per lembar dan jumlah saham beredar sekitar 442 juta lembar, maka market cap Netflix mencapai sekitar USD 265 miliar (data dapat berubah sesuai kondisi pasar).
Rumus ini membantu investor memperkirakan nilai pasar yang diberikan investor terhadap perusahaan.
Jenis Market Cap
Market cap biasanya dibagi menjadi tiga kategori utama, meskipun ada juga klasifikasi tambahan seperti mega cap atau micro cap.
1. Large Cap
- Perusahaan dengan market cap besar, biasanya di atas USD 10 miliar di pasar global.
- Contoh di Indonesia: Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI).
- Contoh di AS: Apple, Microsoft, Tesla, Amazon.
- Karakteristik: stabil, cenderung lebih aman untuk jangka panjang.
2. Mid Cap
- Perusahaan dengan kapitalisasi menengah, sekitar USD 2–10 miliar.
- Di Indonesia, contohnya Sido Muncul (SIDO) atau Ace Hardware (ACES).
- Di AS: Zoom Video Communications atau Etsy.
- Karakteristik: punya potensi pertumbuhan lebih besar dari large cap, tapi risiko lebih tinggi.
3. Small Cap
- Perusahaan dengan market cap kecil, biasanya di bawah USD 2 miliar.
- Contoh di Indonesia: beberapa emiten di sektor properti kecil atau manufaktur.
- Di AS: startup atau perusahaan baru yang listing di Nasdaq.
- Karakteristik: pertumbuhan bisa sangat cepat, tetapi juga rawan volatilitas tinggi.
Contoh Perusahaan Berdasarkan Market Cap
Indonesia
- BBCA (Large Cap): bank terbesar dengan kapitalisasi ratusan triliun rupiah.
- SIDO (Mid Cap): produsen jamu modern dengan skala menengah.
- MCOL (Small Cap): perusahaan tambang dengan skala relatif kecil.
Amerika Serikat
- Apple (Large Cap): market cap tembus USD 3 triliun pada 2023.
- Shopify (Mid Cap): pemain e-commerce Kanada yang populer di AS.
- Roku (Small Cap): perusahaan perangkat streaming dengan kapitalisasi lebih kecil dibanding raksasa teknologi.
Dengan melihat contoh ini, investor bisa memahami bahwa skala perusahaan sangat beragam, dan market cap menjadi alat ukur yang efektif.
Kenapa Market Cap Penting dalam Strategi Investasi
Bagi pemula, memahami apa itu market cap sangat penting untuk mengatur strategi investasi. Berikut alasannya:
1. Mengukur Risiko
- Saham large cap umumnya lebih stabil, cocok untuk investor konservatif.
- Saham small cap bisa memberikan return tinggi, tetapi fluktuasinya tajam.
2. Menentukan Alokasi Portofolio
Dengan tahu market cap, investor bisa membuat diversifikasi: misalnya 60% di large cap, 30% di mid cap, 10% di small cap.
3. Membandingkan Perusahaan
Market cap memudahkan perbandingan antar perusahaan di sektor sama. Misalnya, membandingkan BBCA vs BBRI untuk melihat siapa yang lebih besar di sektor perbankan.
4. Menyusun Strategi Jangka Panjang
Investor jangka panjang biasanya lebih nyaman di large cap karena stabil, sementara trader agresif mungkin lebih suka small cap.
5. Indikator Sentimen Pasar
Jika banyak investor masuk ke saham small cap hingga market cap-nya naik pesat, ini bisa menunjukkan sentimen positif atau tren spekulasi.
6. Penting dalam Valuasi Saham
Market cap sering jadi langkah awal sebelum menghitung rasio lain, seperti Price to Earnings (PE) atau Price to Book Value (PBV).
7. Kaitan dengan Likuiditas
Biasanya, perusahaan dengan market cap besar memiliki likuiditas tinggi sehingga mudah diperdagangkan.
Kesimpulan
Market cap adalah indikator sederhana namun penting yang harus dipahami oleh investor pemula. Dengan mengetahui market cap saham, kamu bisa menilai ukuran perusahaan, risiko, serta menentukan strategi diversifikasi. Baik di Indonesia maupun di AS, market cap menjadi dasar analisis sebelum melangkah lebih jauh ke valuasi lainnya.
Kalau kamu ingin mulai investasi di perusahaan besar dunia seperti Apple, Netflix, atau Tesla, kini bisa lebih mudah lewat Gotrade. Hanya dengan 1 Dolar AS, kamu bisa punya fractional shares saham populer Amerika. Gotrade memberikan akses aman dan transparan untuk membangun portofolio saham global tanpa ribet.
FAQ
1. Apakah market cap sama dengan nilai buku perusahaan?
Tidak. Market cap dihitung dari harga saham × jumlah saham beredar, sementara nilai buku berasal dari laporan keuangan perusahaan.
2. Apakah market cap bisa berubah?
Ya. Market cap berubah setiap kali harga saham naik atau turun, serta jika jumlah saham beredar bertambah atau berkurang.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.