Sebelum mulai trading saham dan derivatif, memahami market depth bisa menjadi keunggulan kompetitif yang signifikan. Trader profesional menggunakan data ini untuk melihat di balik pergerakan harga dan menilai kekuatan sebenarnya dari permintaan dan penawaran di pasar.
Dengan membaca market depth dengan benar, kamu bisa mengenali momentum pasar, potensi pembalikan arah, dan bahkan area support atau resistance yang tersembunyi.
Makanya, simak pemaparan lengkap Gotrade berikut ini.
Pengertian Market Depth
Market depth atau depth of market (DOM) adalah tampilan data yang menunjukkan daftar harga beli (bid) dan harga jual (ask) beserta volume di setiap level harga.
Informasi ini menggambarkan seberapa dalam likuiditas pasar pada instrumen tertentu, misalnya saham, futures, atau options.
Semakin banyak volume order di berbagai tingkat harga, semakin likuid pasar tersebut. Sebaliknya, jika hanya ada sedikit order di beberapa level harga, pasar dianggap dangkal atau kurang likuid, menurut Investopedia.
Cara Membaca Market Depth
Market depth biasanya disajikan dalam bentuk tabel dua kolom:
- Bid side (pembeli): Menunjukkan harga dan volume di mana trader ingin membeli aset.
- Ask side (penjual): Menunjukkan harga dan volume di mana trader ingin menjual aset.
Contoh sederhana:
Harga Bid | Volume Bid | Harga Ask | Volume Ask |
---|---|---|---|
99.5 | 300 | 100.5 | 250 |
99.0 | 500 | 101.0 | 400 |
98.5 | 700 | 101.5 | 600 |
Dari tabel ini, kamu bisa melihat permintaan terbesar di harga 98.5 (700 saham) dan penawaran tertinggi di 101.5 (600 saham). Selisih antara harga bid tertinggi dan ask terendah disebut spread, yang menunjukkan likuiditas dan efisiensi pasar.
Indikasi dari Market Depth
- Order besar di sisi bid: Menandakan tekanan beli kuat dan potensi kenaikan harga.
- Order besar di sisi ask: Menunjukkan resistensi atau potensi tekanan jual.
- Volume seimbang di kedua sisi: Menandakan pasar sedang dalam fase konsolidasi atau menunggu arah baru.
Manfaat Memahami Market Depth
- Menilai likuiditas pasar
Trader bisa mengetahui seberapa mudah mereka bisa masuk atau keluar posisi tanpa menggerakkan harga terlalu banyak. - Mengidentifikasi area support dan resistance
Level harga dengan banyak order beli biasanya menjadi support, sedangkan area dengan banyak order jual menjadi resistance. - Membaca kekuatan tren
Jika volume bid mendominasi ask secara konsisten, tren naik cenderung kuat, dan sebaliknya. - Menghindari slippage besar
Trader dengan posisi besar bisa menghindari eksekusi yang merugikan dengan melihat kedalaman pasar sebelum melakukan transaksi. - Meningkatkan akurasi entry dan exit
Market depth membantu menentukan titik harga ideal untuk membuka atau menutup posisi, terutama bagi trader harian.
Cara Trader Memanfaatkan Market Depth
1. High-Frequency Trading (HFT)
Perusahaan HFT menggunakan algoritma yang membaca market depth secara otomatis untuk mengambil keputusan dalam hitungan milidetik. Mereka mencari ketidakseimbangan kecil antara order beli dan jual untuk mendapatkan profit cepat.
2. Institutional Order Execution
Manajer dana besar menggunakan data market depth untuk mengatur strategi order splitting, yaitu memecah pesanan besar menjadi beberapa transaksi kecil agar tidak mengganggu harga pasar.
3. Day Trading
Trader harian menggunakan market depth untuk mendeteksi buy wall atau sell wall, area dengan volume order besar yang dapat memperlambat pergerakan harga. Menurut CFI, mereka sering memanfaatkan momen ketika tembok order ini ditembus sebagai sinyal momentum baru.
4. Scalping
Scalper mengandalkan perubahan cepat dalam volume dan spread untuk mengambil profit kecil tetapi berulang. Mereka memantau perubahan di DOM untuk mendeteksi pergerakan harga sesaat sebelum terjadi.
Faktor yang Mempengaruhi Market Depth
- Likuiditas aset
Saham besar seperti Apple atau ETF seperti SPY memiliki market depth yang jauh lebih padat dibanding saham kecil dengan volume rendah. - Waktu perdagangan
Market depth biasanya lebih dangkal di luar jam perdagangan utama (pre-market atau after-hours). - Berita ekonomi atau earnings
Pengumuman penting bisa mengubah kedalaman pasar secara drastis, karena trader menambah atau menarik order dalam jumlah besar. - Jenis bursa dan eksekusi
Bursa dengan sistem transparan seperti NASDAQ cenderung menampilkan data market depth yang lebih detail dibanding bursa dengan sistem internalisasi.
Contoh Kasus Praktis
Misalnya, saham Tesla (TSLA) sedang diperdagangkan di $250. Kamu melihat pada market depth bahwa di sisi bid terdapat order besar di $248 dan $247, sementara sisi ask memiliki volume kecil di atas $251.
Dari sini, kamu bisa menyimpulkan:
- Ada dukungan kuat di level $248–$247 (buy wall).
- Potensi breakout ke atas cukup besar jika harga menembus $251 karena resistensinya tipis.
Trader bisa memanfaatkan kondisi ini untuk melakukan entry buy di sekitar $249 dengan stop loss ketat di bawah $247.
Kesimpulan
Market depth adalah alat penting untuk memahami dinamika permintaan dan penawaran di pasar keuangan. Dengan membaca data ini, trader bisa memperkirakan likuiditas, area support-resistance, dan kekuatan tren secara lebih akurat.
Bagi trader modern, kemampuan membaca market depth adalah langkah menuju keputusan yang lebih presisi dan efisien.
Setelah tahu cara membaca market depth, saatnya trading saham di Gotrade. Mulai dengan 1 dolar AS dan nikmati kemudahan akses ke saham, ETF, dan options dari pasar Amerika.
FAQ
Apakah market depth tersedia di semua platform trading?
Tidak semua platform menampilkan data market depth secara penuh. Beberapa hanya menampilkan level harga terbatas atau memerlukan langganan tambahan.
Apakah market depth bisa digunakan untuk investasi jangka panjang?
Market depth lebih relevan untuk trader jangka pendek karena data ini bersifat real-time dan cepat berubah. Namun, bisa digunakan untuk menentukan waktu entry yang lebih efisien.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.